CHAPTER 31

220 16 8
                                    

CHAPTER 31: Harry potter, Yule ball, secret dance.

Pagi ini Larina pergi ke hospital wing Karna perlengkapan obat-obatan herbal nya sudah habis. Biasanya dia menyimpan daun mint atau semacam ramuan kesehatan.

"Black!" Sapa Harry.

"Kau....maukah kau pergi ke yule ball bersamaku?" Tanya Harry gugup .

"Sure..." Jawab Larina dengan nada kosong.

Flashback

"Drac, kau akan ke yule ball dengan siapa?" Larina sudah berpikir bahwa dia akan pergi dengan draco.

"Tentu saja dengan Astoria..." Dia sangat senang. Terlihat dari wajahnya yang berseri.

"Ouh...okey...aku-aku harus pergi, sampai jumpa lagi drac" Larina meninggalkan Draco dengan perasaan sedih.

Saat Larina ingin pergi ke hospital wing dia mendengar obrolan cho dengan salah satu gadis Beauxbaton.

'kudengar kau..Cho akan pergi dengan si tampan Cedric?'

'Iya, Cedric yang memintaku'

'kau sangat beruntung cho'

Larina menghiraukan ucapan itu dan tak peduli. Jika bisa ia takkan pergi ke yule ball.

Flashback off

"Kutunggu nanti malam di tangga dekat pintu, black...apa yang kau pikirkan? Jika tak ingin kau bisa menolak..." Harry sangat khawatir jika Larina sebenarnya tak ingin berdansa dengannya bisa dikatakan dia tak mau Larina berdansa dengannya hanya karna kasihan.

"No, juts Call me Larina. Aku harus pergi, sampai jumpa nanti Harry..." Harry menatap Larina dengan mata berbinar dia baru saha melihat kembali senyuman Larina yang menurutnya salah satu keajaiban dunia.

🌼🌼🌼

Malam ini Larina memakai gaun hijau dengan perpaduan hitam yang pernah dipakai ibunya saat ulang tahun ayahnya. Narcissa mengirimkan gaun itu tadi sore untuk Larina.

"Harry...."

Harry tak sanggup berbicara dia tak ingin melewatkan sedetikpun kecantikan Larina."ha-hai Larina.... beautiful..."

"Jangan terlalu gugup, kita akan baik-baik saja..." Kala itu semua orang pertama kali melihat Larina yang ceria dan ramah bahkan nada suaranya yang lembut seperti bukan Larina yang menyandang gelar Black namun Delacour.

"Hai pretty..." Goda Adrian.

"Shut your mouth bro!" Setelah sekian lama Larina mulai menggap Adrian kakak kelasnya bukan orang yang menyukainya. Karna Adrian selalu bilang dia ingin punya adik perempuan.

Menggandeng tangan Harry. Melihat Cho dan Cedric. Larina dan harry menghampiri mereka.

"Hai Cho.... You look so beautiful.." puji Larina.

"Thank you black... You too." Cho agak ragu untuk menjawab.

Larina menatap mata Cedric lalu memalingkan wajah.

"Harry, lihatlah... Granger sangat cocok dengan gaun itu..."

Gerbang great hall terbuka lalu masuklah para peserta dengan pasangannya masing-masing. Fleur dan Kevin berada di barisan paling depan, lalu Hermione dan krum, Cho dan Cedric lalu Larina dengan Harry di paling belakang.

Suara Teuk tangan sangat gemuruh dengan musik yang kencang. Mereka berjalan. lalu musik pun dimainkan dan dansa pun dimulai.

"Harry jangan membuatku tegang..." Mereka berdansa sesuai seperti yang telah diajarkan prof McGonagall.

Setelah para peserta dan prof berdansa, semua orangpun mulai mengikuti alur musik dan berdansa dengan pasangan yang telah mereka pilih.

Setelah lelah berdansa, Harry mengajak Larina untuk istirahat sebentar.

"Aku ingin minum." Larina hendak beranjak kembali namun dihentikan oleh Harry. "Duduk saja, biar aku yang membawa minuman"

"Oke, thanks" mendelik, lalu melihat sekeliling.

Larina tak sengaja melihat Cedric dan Cho berciuman sangat mesra.

Belum sempat meminum minuman dari Harry Larina pergi berlari keluar dari great hall.

#larina_sasimo #larina_labil

[Plis maap yaa oc yang aku bikin gini amat]

🌼🌼🌼

Larina berlari ke lorong kosong. Dia menangis yang membuat hiasan wajahnya luntur.

"Ada apa denganku?! Kenapa aku sangat marah ketika melihat Cedric dengan Cho?!"

"Sadarlah larin! Kau bukan siapa-siapa Cedric! Tak perlu menangis bodoh!" Dia terus merutuki dirinya sendiri.

"Larin...." Itu suara draco.

"Jangan melihatku drac, aku jelek."

"No... you're beautiful... it's okay..." Draco mendekat."sorry, aku menjadikanmu pilihan keduaku...sorry, aku ingin...aku ingin berdansa denganmu."

"Aku tak mau...aku sudah tak ingin..." Larin masih menutupi wajahnya.

"Ayolah..." Perlahan membuka lengan Larina yang menutupi wajahnya sendiri. "Aku..ingin berdansa denganmu..." Draco mengulurkan tangannya.

Larina perlahan memperlihatkan wajahnya pada Draco.

"Kau sudah cantik tanpa menggunakan riasan wajah apapun larin...." Mulai berdansa di lorong kosong itu.

Hanya cahaya bulan yang menyinari mereka. Larina sangat menikmati suasana ini, dia takkan melupakan perasaan ini sampai kapanpun.







TBC

Guys maaf yaa aku lama ga up soalnya ni Wattpad agak gimana gitu ilang ini lah gabisa di publish lah buanyakkkk banget masalahnya.

Belum lagi masalah aku sendiri di real life kek kek kek pengen ke wizarding world ajalah gitu

Udah ya tysm...

Vote nyaaaaaaaaaaaa!

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang