CHAPTER 24

231 21 2
                                    

CHAPTER 24: kutukan dan ramuan, Cedric diggory,

🌼🌼🌼

Semenjak kabar bahwa ayahnya yaitu Sirius black kabur dari Azkaban dan tak ditemukan sampai hari ini Larina mendapat banyak kutukan dan ramuan dari orang-orang yang tidak suka padanya.

Seperti hari ini.

"Pansy apa kau merasa panas?"

"Tidak, mana mungkin asrama Slytherin mengalami siklus panas atau hangat."

Yang dikatakan oleh pansy ada benarnya. Disini mah tirizzzz🥶

"Wajah mu memerah Larina, apa kau sakit?"

"Kurasa aku kepanasan, tak tahu kenapa tapi ini sangat panas aku tak kuat." Larina mulai menangis, ia tak tahu harus bagaimana.

Pansy tentu saja panik diruangan itu—kamar mereka hanya ada mereka berdua.

"Ayo kita pergi ke madam promfrey siapa tahu dia tahu kau kenapa."

"Aku tak kuat pansy... Ini panas..."

"Aku tak bisa mengangkat mu sampai sana, aku akan mencari Draco."

Setelah beberapa menit mencari pemuda itu pansy pun kembali dan hasilnya nihil, dia tak ada di manapun.

Mau tidak mau pansy meminta bantuan pada anak Slytherin yang sedang bersama teman Hufflepuff nya untuk memanggil Cedric.

Mereka pun bersedia dan segera memanggil Cedric.

(Btw yang disuruh pansy tu dekel cewe mana nadanya kecil kecil jadi susah kalo suruh bantu)

Tak lama Cedric datang dan langsung menghampiri Pansy.

"Ada apa Parkinson?"

"Bantu Larina dia kesusahan."

"Dimana dia?" Bisa pansy lihat dari raut wajah Cedric bahwa dia khawatir.

"Dikamar kami."

Pansy menjadi penunjuk arah.

"P-pansy..."

"Larin bertahanlah.. Diggory!! Cepatlah."

#cuma pansy yang berani teriak ke kakel

"Rina.. kau tak apa?"

"Bodoh, jelas dia tak baik-baik saja."

#pansy si oray Slytherin

"Aku memanggilmu untuk membawanya ke hospital Wing."

"Baiklah ayo."

"Larin, maaf aku tak ikut kesana aku harus mencari Blaise."

Larina hanya mengangguk dia tak kuasa menahan panas yang menjadikan kepalanya sakit dan berdenyut.

Bahkan Cedric bisa merasakan kulit Larina hangat.

Saat menuju hospital Wing banyak mata tertuju pada mereka dengan bisikan-bisikan yang tak aneh ditelinga dan mata Larina.

"Bertahanlah..."

"Madam!!"

"Black.." lirih madam promfrey melihat gadis itu menjadi sering datang ke hospital Wing akhir-akhir ini.

"Panas .... Panas sekali..."

"Kurasa ini kutukan." Ucap madam promfrey. Lalu dia meracik sesuatu dan meminumkan air ramuannya itu pada Larina agar kutukan itu perlahan memudar.

"Ini sudah beberapa kali dia mendapatkan kutukan."

"Aku tak mengerti karna apa mereka mengirimnya?" Seolah mengerti Cedric tak habis pikir mengapa harus dia, mengapa harus Larina?

"Kau tahu, dia gadis yang kuat dia pasti bisa melewati masa-masa ini."

Cedric hanya diam. Merasa iba, dia masih menyayangi gadis itu. Dia ingin menjaganya.

"Ced, thanks. Aku selalu merepotkan mu."

"No, ini Karna Parkinson. Aku tak akan tahu kau begini jika bukan karenanya."

"Liburan tahun ini kau akan pulang?" Tanya Larina mengalihkan topik.

"Ya, tentu. Ibuku selalu menungguku pulang."

Larina tampak diam dan sedikit muram.

"Rina? Kau tak apa?"

"Ya aku tak apa, hanya ... I miss my mom." Ucapnya dengan senyuman getir. Ia tak pernah bertemu ibunya.

"Ouh sorry, aku tak tahu.."

"Tak apa ced, besok kereta sudah datang aku harus mengemasi barang-barang."

"Emm ya-aku juga harus mengemasi barang ku." Bohong Cedric ia merasa malu dan tak enak pada Larina.

"Sampai jumpa lagi ced."

"Emm Rina, apa aku boleh mengirim surat padamu?"

"Tentu, kirimkan saja."

"Baiklah, sampai jumpa dan kuharap kau baik-baik saja." Setelah itu Cedric pergi kearah asramanya. Ya, dia mengantar Larina sampai depan asrama Slytherin.

"I'm not okay, ced..."





TBC

YEAYYYY TAHUN KETIGA UDAH BERES!! OEMJIIIIII

GA SABAR SAMA PLOT GOBLET OF FIRE

JANGAN LUPA VOTE YAAAAAAAA
LOPYU

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang