CHAPTER 23

267 22 0
                                    

CHAPTER 23: hug, sick, dipecat.

Saat ini Larina hanya butuh——pelukan ia ingin sekali dipeluk oleh ayahnya itu tapi semenjak kejadian kemarin ayahnya lebih focus menjada Harry padahal ia adalah anak kandungnya.

Kejadian kemarin membuat Larina sakit sudah dua hari demamnya tidak membaik. Kemungkinan besar dia stres. Itu yang dikatakan madam promfrey.

Anak gadis mana yang ingin dibeginikan apalagi ayah adalah cinta pertamanya anak perempuan bukan? Larina ingin meraskannya ingin merasakan hangat dipeluk ayah.

Bahkan kabar ayahnya yang pulang ke kediaman black tidak membuat Larina bahagia.

"Larin.."

(Btw ini dikamarnya Larina pansy ya)

Draco masuk dan melihat iba pada gadis itu, Larina trtkuhat sedang berbaring meringkuk di atas kasurnya.

"Drac, aku ingin sendirian, tolong tinggalkan aku." Gadis itu benar-benar kacau.

"Snape dan prosesor lain menghawatirkan mu."

"Kau bohong, mana mungkin mereka mengkhawatirkan ku mereka hanya menghawatirkan si Potter itu kan?"

"Tak ada yang sayang padaku..."

Grebbbb

"Kau tak boleh berkata seperti itu larin, aku, mom, dan yang lainnya menyayanginya mu." Draco memsluj Larina dari belakang.

Larina pun duduk lalu menatap Draco, matanya merah seperti kekurangan istirahat dan sepertinya gadis itu menangis semalaman.

"Aku benci dia drac, aku benci potter!" Larina memeluk draco dan menangis—lagi.

"Ya, aku juga tak suka dia."

Draco terus berusaha menenangkannya.

Draco merasa aneh pada suhu tubuh Larina lalu ia menampakkan telapak tangannya pada dahi Larina. Dan benar saja gadis itu demam.

"Kau demam larin."

"Aku tak apa drac."

"Tidak tidak kau harus makan dan minum obat."

"Sebentar." Draco keluar dari kamar lalu memanggil pansy untuk membantunya membawa makanan dan obat-obatan.

Draco kembali dan mengatakan untuk tunggu sebentar.

'nagini, aku perlu bantuanmu.'

Tiba-tiba ular yang berukuran lumayan besar naik ke kasur milik Larina yang membuat draco terkejut.

"Tak apa drac, dia tidak akan menggigit mu."

'ada apa sayangku? Kau memanggilku.'

'aku merindukanmu, dan aku sedang demam.'

'aku akan menyembuhkan mu, tunggulah.'

Nagini meneluk Larina seperti ingin membelitnya—itu yang draco lihat.

Ya, draco melihat semuanya. Tapi ia tak mengerti apa yang Larina dan ular itu katakan.

"Larin kau tak apa? Aku akan memanggil Snape."

"Tidak draco, kau diam saja dia sedang menyembuhkanku."

"Kau yakin?"

"Tentu, aku yakin drac."

Dan bebar saja tubuh Larina menjadi lebih baik lalu nagini hilang entah kemana seperti ia juga dipanggil oleh orang lain.

"Aku sudah membaik drac."

"Kemana ular itu pergi?"

"Entahlah, ketempat asalnya mungkin."

"Larina... Ini sarapan dan obat mu kau harus memakannya sekarang." Pansy datang membawa nampan

"Aku akan memakan sarapannya saja."

"Biaklah."

"Draco, kau dicari Blaise." Ucap pansy pada dravo tapi matanya masih melihat tajam pada Larina jaga-jaga gadis itu tidak memakan sarapannya.

"Baik, pansy jaga dia."

"Ay ay captain!" Pansy tertawa.

"Habiskan makananan mu Larina."

"Ay ay Captain!" Larina meniru gaya Pansy.

Mereka pun tertawa.

"Larin, kau sudah tahu?"

"Tentang apa?"

"Prof Lupin, dia dipecat."

"Benarkah?"

Pansy mengangguk."hari ini dia pergi."

"Kenapa kau tak bilang dari tadi pansy!"

Larina langsung pergi dari kamar ia ingin menghampiri Lupin sebelum ia pergi.

Tanpa memerhatikan pakaian yang ia pakai Larina berlari dan berdoa semoga saja Lupin belum meninggalkan Hogwarts.

Nyatanya. Dia sudah pergi.

"Black, ada surat untukmu." Tiba-tiba saja seorang murid Hogwarts yang Larina tahu ia dan gadis itu di tingkat yang sama tapi Larina tak tahu siapa gadis itu.

"Ya, terimakasih."

"By the way, baju mu." Setelah mengatakan itu gadis itupun pergi entah kemana.

Sepanjang lorong Larina terus ditatap nafsu oleh para murid lelaki Hogwarts yang melihat punggu mulusnya itu.

(Jadi ini bajunya kek dress hitam tapi belakangan punggungnya ke ekspos banget bolongnya di punggu doang tapi emang gede sih apalagi Larina rambutnya di gulung acak"an kek mengundang nafsu para pria gitu)

"Hei black, apa malam ini kau free?"
"Black kau menjualnya berapa?"
"Cantik sekali kau, bermalam lah dikamarku."
"Aku ingin mencicipi mu black."

Ya semacam itulah kata-kata yang mereka keluarkan pada Larina, sebagian besar mereka adalah kakak tingkatnya Larina.

"Pakai ini, aku tak ingin miliki dilihat oleh orang lain." Tiba-tiba Cedric menyelimuti tubuh Larina dengan jubah Hufflepuff nya.

Pipi Larina memerah ia tak tahu apa maksud yang dikatakan Cedric. Secara tidak langsung Cedric mengklaim dirinya milik Cedric.






TBC

Haiiiii haiiiii sebenernya ni chapter mau aku hapus Karna gaje gitu tapi gapapa aku kasih bumbu romance

See u.

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang