𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 03-𝐅𝐈𝐑𝐒𝐓 𝐘𝐄𝐀𝐑

1K 93 4
                                    

CHAPTER 03: Peron 9¾ and Hogwarts ekspres, Hogwarts, sorting hat.

🌼🌼🌼

Mereka—Larina, Draco, Andromeda, Narcissa dan Lucius segera menuju peron 9¾.

"Draco jaga Larina kalian harus saling menjaga." Petuah Narcissa.

"Aku akan merindukanmu..." Andromeda memeluk Larina.

"Aku juga akan merindukan masakanmu meda."

"Kalian harus segera masuk cari kompartemen kosong." Titah Lucius.

"Ayo Draco...." Larina menggenggam tangan Draco.

"Sebentar....." Cegah Narcissa lalu mengayunkan tongkatnya dan mengucapkan mantra pelindung untuk dua anak-anak itu.

"Untuk apa ini?" Tanya Larina, apa sebegitu beresiko pergi ke Hogwarts sampai harus diberi mantra pelindung.

"Kalian akan belajar banyak mantra hanya untuk berjaga-jaga agar mantra apapun itu tak bisa menyentuh kalian." Jelas Narcissa.

"Thanks mum..." Draco tersenyum bangga pada ibunya.

"Thanks aunty..."

"Ayo ayo kalian harus segera masuk." Andromeda yang melihat semua anak hampir sudah masuk kereta.

"Bye bye..." Larina masuk ke dalam kereta jangan lupa Draco membuntuti nya.

Larina POV

"Drac ini masih kosong kita menunggu saja siapa tahu ada yang belum kebagian kompartemen."

"Kenapa tidak kita berdua saja?" Tanya Draco dengan santai.

Oh aku lupa dia selalu dimanjakan oleh kekayaan yang pribadi.

"Drac apa hanya kita yang akan pergi ke Hogwarts?"

"Tidak tadi kau lihat kan banyak anak tahun pertama seperti kita."

"Yasudah jangan tanya aku lagi drac!" Aku sungguh tidak habis pikir.

Kereta sudah berjalan sedari tadi.

"Duduk disini! aku ingin mencari cemilan."

"Aku ikut!"

"Duduk manis saja apa tak bisa drac?"

Oke pertama kali Draco melihatku marah, aku tidak tahu aku semarah itu padanya mungkin itu........termasuk salah satu syarat pubertas.

Aku bejalan melewati beberapa kompartemen, aku berhenti saat melihat anak laki-laki itu siapa——ah ya Potter.

"Hi Potter!"

"Ah ya hi..." Lagi-lagi dia gugup padahal aku tak akan menggigitnya.

"Apa aku boleh duduk?"

"Tentu saja!" Anak laki-laki disamping Potter itu sangat bersemangat menjawabnya.

"Siapa namamu?" Tanya ku pada anak laki-laki berambut merah itu.

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang