CHAPTER 28

245 19 6
                                    

CHAPTER 28: prof. Moody, Cedric, Harry Potter..

Aku tak paham, dari semalam prof moody selalu terlihat ketakutan saat melihatku. Dia selalu mengalihkan pandangan saat aku menatapnya. Padahal aku takkan menyakitinya, aku menghormati semua guru. Sangat.

Hari ini ada pelajaran pertama prof moody di jam pertama. Gryffindor dan Slytherin disatukan.

Prof moody memanggil Ron untuk berdiri. Ron menurutinya dengan takut menatap prof moody.

"Lihatlah dia drac, tubuhnya bergetar seperti pengecut" kataku pada draco disusul dengan kekehan dari draco.

Lalu prof moody membuka toples yang berisi laba-laba.

"Engorgia" prof moody memperbesar laba-laba itu, ukurannya jadi sedikit membesar.

Laba-laba itu dilempar dari satu murid ke murid lainnya dengan mantra dari tongkat sihir prof moody.

"Jangan khawatir, ini tidak berbahaya. Jika dia menggigit...dia mematikan."

Laba-laba itu dilemparkan ke wajah Draco. Tertawaan dari Gryffindor sangat keras melihat Draco ketakutan. Aku sangat marah. Aku menatap sinis prof moody dengan berani. Dia segera mengangkat laba-laba nya lalu ingin memasukan laba-laba itu kedalam ember ramuan berbahaya.

Prof moody meminta anak yang ingin mencoba spell imperius pada laba-laba itu untuk angkat tangan. Aku tak peduli dengan itu. Aku sudah belajar spell ini dan kurasa ini spell yang mudah.

Neville dipanggil untuk berdiri. Dia yang akan mencoba spell imperius pada laba-laba itu. Neville menyebutkan cruciotus spell. Spell penyiksa. Prof moody memberi spell itu pada laba-laba itu. Laba-laba itu bereaksi. Dia kesakitan.

Neville dan Hermione tak tahan dengan suara laba-laba itu yang tengah disiksa.

"Hentikan! Apakah kau tak lihat dia kesakitan? Hentikan!" Teriak Hermione.

"Well, dia memulai drama lagi..." Kataku. Cukup keras karna sedang sepi. Anak-anak Gryffindor menatapku tak suka. Aku tak peduli dia memang...sangat ingin dilihat.

(Granger pikmi😭😭)

Prof moody menghentikannya, lalu mengangkat laba-laba itu lagi dengan tangannya kedepan meja Hermione.

"Mungkin kau bisa memberikan kutukan terlarang yang terakhir, ms. Granger?" Kata prof moody.

Hermione menggeleng dengan mata ingin menangis.

"Tidak?" Tanya prof moody.

"Biar aku saja prof..." Aku beranjak dari dudukku dan menghampiri meja Hermione.

Lalu....

"Avada kedavra!" Semua orang diam.

"Dengan senang hati...begitu saja tak bisa" Aku tersenyum pada Hermione lalu kembali duduk.

(Larina barudak well😎)

"Itu bagus sekali, ms. Black. Tak mudah mempelajari spell itu dengan umurmu yang masih muda. Slytherin...dapat poin"

Anak-anak Slytherin bersorak ria.

🌼🌼🌼

Malam ini, fleur mengajakku untuk melihat piala api. Dia ingin aku melihatnya saat dia memasukan namanya.

Tentu aku datang, tapi aku tak tenang karena si kembar Weasley akan beraksi. Aku cukup khawatir karena...aku sudah menganggap mereka kakak ku. Aku tak ingin mereka terluka karna perbuatan mereka sendiri.

"Kalian benar-benar akan melakukannya?" Tanyaku pada sikembar Weasley.

Cedric dan teman-temannya datang untuk mendukung Cedric. Saat dia memasukan namanya dia melihatku sambil tersenyum lalu mengangguk seperti bertanya 'bolehkah aku?' aku mengangguk untuk balasan.

𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang