CHAPTER 11: almost die (2), problem, piala asrama.
🌼🌼🌼
Setelah menunggu ditempat yang gelap ini ada wanita yang wajahnya sangat aku kenal wanita itu mendekatiku dengan senyuman hangat dan mata yang berair. Aku rindu wajah itu, wajah cantik yang slalu aku pandang di bingkai foto terbesar. Dia ibuku, Marin Delacour.
"Nak, kau sudah besar." Dia memelukku hangat sekali.
"Apa aku bermimpi jika iya aku tak akan kembali, mum aku merindukanmu aku ingin bertemu dengan mu, aku ingin dibacakan dongeng olehmu, aku ingin belajar segalanya denganmu." Aku membalasnya tak kalah erat.
Aku sangat ingin merasakan semua ini, dipeluk dan dimanja seperti ini.
"Ayahmu pun rindu denganmu dia pasti terkejut melihat putrinya sudah sebesar ini."
Aku baru sadar di sekeliling kami semuanya berwarna putih tapi ada sebagian ruangan yang hitam gelap sekali.
"Apapun yang akan terjadi pada ayahmu berjanjilah padaku kau akan menyayanginya selalu."
"Aku berjanji."
Author POV
Marin tersenyum hatinya sangat sakit melihat putrinya di tempat yang seharusnya dia tidak ada disini belum waktunya dia pergi kesini.
"Nak, kau harus kembali."
"Aku masih merindukanmu mum." Larina memeluk ibunya lagi.
"Baiklah sebentar saja, bagaimana dengan Draco apa dia baik padamu?"
"Mum tahu Draco?"
"Tentu saja aku tahu dear, aku selalu melihatmu kau tak pernah sendiri." Marin mencubit pipi putrinya.
"Aku tak suka dia dekat si Greengrass." Larina mendecak sebal.
Marin tertawa kecil melihat putrinya lalu membelai rambutnya. "Nak, kau akan memilikinya jika dia memang ditakdirkan untukmu tapi sesekali lihatlah kebelakang mu."
"Maksud Mum?"
Tiba-tiba seorang pria datang dengan aura kegelapan mengelilinginya.
"Tom! Jangan sakiti putriku kumohon..." Marin memohon padanya agar tak menyakiti putri semata wayangnya.
"Tenang sister... Aku tak akan menyakiti keponakanku ini."
"Mum siapa dia?" Tanya Larina yang beda dibelakang ibunya.
"Aku adalah lord Voldemort." Bangganya, dia mendekat kearah Larina.
"Tom!" Bentak Marin, dia tak ingin Larina mengetahuinya di umurnya yang masih belia.
"Tak apa mum, percaya padaku." Latihan meyakinkan ibunya dan berbicara face to face dengan Voldemort.
"Dia satu-satunya keturunanmu bukan?" Tanyanya.
"Aku akan menjaganya dia akan menjadi penyihir hebat denganku."
"Aku sudah membunuh mereka seperti yang kau inginkan bukan?" Lanjutnya.
"Mereka siapa?" Tanya Larina.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲
FantasíaLarina Black, putri semata wayang dari pasangan Sirius Black dan Marin Delacour yang mewarisi darah veela namun dia juga memiliki darah Slytherin atau bisa disebut keturunan Salazar Slytherin. Larina adalah kesatuan yang seharusnya tidak ada, kekuat...