Previous chapter~
"Lu punya pendapat sendiri?" Tanya Ice santai. Fohner mengangguk, ia melirik kakaknya sekilas lalu kembali menatap teman-temannya yang sudah siap mendengarkan pendapat Fohner tentang stellar blackhole.
"Mungkin kalian gak tahu kalo ini bukan pertama kalinya stellar blackhole muncul..."
.
.
.
.
.
."Maksudnya? Stellar blackhole dah pernah muncul sebelum ini?"
"Hm, ratusan tahun lalu stellar blackhole pernah muncul di Galaxy Solaria. Galaxy Solaria adalah galaxy yang sangat jauh dari galaxy Bima Sakti, galaxy Solaria juga satu-satunya galaxy penghasil tenaga surya terbesar. Dulu stellar blackhole pernah muncul di dekat suatu planet bernama Martanesia, memang saat itu blackhole nya kagak sebesar yang sekarang, tapi setelah beberapa bulan ada di sana dan menyerap sebagian kecil batu-batu dari planet itu, blackhole nya menghilang secara misterius dan tak pernah kembali" Terang Fohner. Kali ini teman-temannya bisa memahami perkataan Fohner karena yah... Tidak ada angka didalamnya :)
"Tapi... Dari mana lu tahu semua itu? Terlebih itu kejadiannya dah ratusan tahun lalu" Tanya Solar meragukan cerita Fohner.
"Orang tua gue mantan astronom" Jawab Fohner tidak lupa dengan senyum ramah nya.
"Jadi astronom enak yah?" Tanya Thorn sambil memainkan tanaman rambat yang entah datang dari mana.
"Thorn, darimana..." Tanya Solar namun digantung. Mereka bertujuh seketika menoleh ke arah Thorn.
"erk... Dari sana..?" Ucap Thorn menunjuk salah satu rak bunga(?) didekat jendela. Mereka ber delapan saling pandang, bingung dengan jawaban Thorn. Seakan mereka mikir hal yang sama. 'Thorn kan gak gerak satu inci pun dari tempat duduk, terus kok bisa?!' Yah... Kira-kira seperti itu (ꈍᴗꈍ)
Mereka menatap Thorn dengan tatapan yang berbeda-beda. Contohnya Taufan, Blaze, dan Ice yang menatap Thorn tidak percaya dengan mata berkedip beberapa kali. Halilintar dan Solar menatap Thorn lekat tanpa berkedip, serta Gempa dan Fohner yang menatap bingung Thorn sambil meminum jus yang datang entah dari mana.
"Thorn, kau bercanda kan?" Tanya Solar.
"Huh? Gak kok" Jawab Thorn.
"Te-terus? Gimana cara tanaman itu sampe ke sini, kau kan gak gerak satu inci pun...?" Tanya Solar lagi. Thorn hanya tersenyum polos, ia berlari ke arah rak bunga lalu meletakkan tanaman tersebut dan kembali ke teman-teman seangkatannya yang masih loading.
"Lupain aja, sekarang lanjutin aja cerita kita tadi sebelum masuk" Saran Thorn mengalihkan topik.
Mereka terlihat pasrah dan Fohner kembali melanjutkan ceritanya sambil menggosip ala emack-emack komplek sampai bel masuk berbunyi.
}{ DEMON KINGS }{
"Huh... Cape... Beli minum dulu yok!" Ajak Taufan pada ketiga temannya di perjalanan pulang dari sekolah.
"Puasa!" Jawab Solar.
"Udah kelar oii!!" Balas Taufan.
"Eh iya" Celetuk Solar.
"Hm... Jadi gak beli minum?" Tanya Thorn menengahi.
"Tapi dia yang traktir" Ucap Solar menunjuk sang muson.
"Lah kok gue?!" Protes Taufan. Solar ber-smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON KINGS
Fantasy7 demon yang tewas dalam peperangan melawan werewolf ratusan tahun lalu diberi kesempatan bereinkarnasi ke dunia manusia untuk membalaskan dendamnya kepada para werewolf yang sudah menghancurkan dunia mereka. Namun mereka tak tahu untuk apa mereka d...