KEDATANGAN SOLAR

823 132 18
                                    

Previous Chapter~

"Maksud?" Tanya Taufan kebingungan, sementara Gempa hanya terdiam, ia tak cukup terkejut.

"Ah.. Itu..." Dengan cepat Thorn meletakkan kembali tanamannya lalu duduk di depan Taufan. Thorn menatap lekat Taufan dengan mata hijau emerald nya ubah sedikit bersinar.

.
.
.
.
.
.
.

"Itu?" Tanya Taufan.

Thorn menggigit bibir bawahnya, tangannya menggenggam erat celananya. Dia sedikit tertunduk kebawah menghindari eyes contact dengan Gempa dan Taufan yang menatapnya dengan tatapan kebingungan.

"Huft... Sebenarnya aku..." Thorn dengan keadaan jantung berdegup kencang, menghela nafas lalu mulai menceritakan kejadian sejak ia mulai bisa berkomunikasi dengan tanaman hingga bisa mengendalikannya [CHAPTER : MANTAN TAUFAN?! ]

Setelah beberapa abad menerangkan kejadian-kejadian yang dialami Thorn dan hanya diketahui olehnya dan Solar. Kini Thorn masih duduk terdiam menunduk menunggu jawaban dari Taufan dan Gempa.

Thorn pikir mereka berdua akan kaget, atau menjauhinya karena hal tersebut, tapi tidak.

Gempa memegang baju Thorn, membuatnya sedikit tersentak. Kemudian menoleh ke arah Gempa.

"Eee... Sebenarnya Thorn.. Itu gak terlalu buruk daripada ngehancurin setengah sekolah.. kan?" Ucap Taufan mengedipkan mata kiri nya dan tertawa canggung.

"Hah?" Tanya Thorn yang kini kebingungan.

"Atau menghancurkan taman kota..." Sambung Gempa.

Dahi Thorn berkerut, seketika otaknya teringat suatu berita dimana berita itu membahas tentang kerusakan taman kota secara misterius.

"Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam warga kota kegelapan. Bertemu lagi dengan saya Meqianti cucu nenek Tapasya dari Prindhavan saat ini berada di taman kota Jakarta, tapi bukan di TMII, melaporkan secara langsung kejadian aneh nan ajaib, dimana tanah taman ini tiba-tiba retak dan runtuh menyebabkan beberapa manusia masuk kedalam dan terkubur hidup-hidup"

;-;

"H-hah? Maksudnya?" Tanya Thorn masih tidak connect.

"Kami juga mengalaminya.. Apa yang kau alami" Ucap Gempa.

"Hah?!"

"Bahkan aku yang pertama!" Lantang Taufan menunjuk dirinya sendiri dengan bangga.

"Hali, Blaze dan Ice juga" Ucap Gempa lagi.

"Hah? Apa?" Kali ini Taufan yang bertanya. Dia tidak tahu jika Halilintar, Blaze dan Ice juga mengalaminya. Dia hanya tau Gempa yang mengalaminya karena saat Gempa mengeluarkan 'kekuatan', Taufan bersamanya. Gempa hanya tersenyum dan suasana hening beberapa menit karena tak ada yang mau membuka mulut.

Thorn memeluk sebuah bantal lalu bertopang dagu dengan bantal itu.

"Sejak kapan?" Tanya Thorn menatap kearah Taufan.

"Uhmm... Saat kita tersesat disekolah" Jawab Taufan. Mata Thorn sontak membulat.

"Eh, jadi itu..."

}{ DEMON KINGS }{

Gedebuk!!

"Anying!!" Umpatnya saat ia jatuh lagi untuk kesekian kalinya.

"Ish! KON--huft.. Sabar.. Jangan berkata kasar... don't swear...huft~" Ucapnya lalu segera berdiri membersihkan kotoran di bajunya.

DEMON KINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang