HARI TERAKHIR

695 108 8
                                    

Previous Chapter~

Gentar yang masih bertengger didahan pohon itu pun segera turun dan mendekati mereka bertiga. "Mending kalian balik, disini gak aman... Kalo sampe tahu kalian dicelakai vampire vampire itu, gue bisa dipenggal Putri..."

.
.
.
.
.
.
.

"Putri?" Bingung mereka bertiga.

'Eh, keceplosan' Batin Gentar.

"Hm.. Ngomong-ngomong soal putri.. Kalian tau Putri Elvira gak?" Tanya Thorn tiba-tiba. Mereka bertiga saling bertatapan satu sama lain lalu Taufan dan Blaze menggeleng bersamaan.

"Memangnya kenapa sama Putri Elvira?" Tanya Gentar balik. Thorn menatap sinis Gentar. "Kata vampire vampire itu... Putri Elvira yang nyulik Solar..." Jawab Thorn. Taufan dan Blaze terkejut bukan main, mulut mereka terbuka lebar.

"Serius... Thorn?" Tanya Taufan tidak percaya. "Entahlah" Jawab Thorn tidak pasti.

"Elah, ngapain percaya sama makhluk kek gituan..." Celetuk Gentar. Blaze menoleh ke Gentar. "Itu juga mengartikan kalo kami juga gabisa percaya lu gitu aja... Lu juga! Tiba-tiba ngetuk jendela kamar malem-malem, kan gue kira lu copet!" Ucap Blaze cukup tegas. Gentar hanya cekikikan dan menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.

"Ehehehe... Ya mangap, mau gimana lagi? Masa gue teriak pake toa WOI ADA VAMPIRE NYERANG BOCAH gitu?" Timpal Gentar. "Gagitu konsepnya..."

"Hehe... By the way, eee... Gentar? Kau tadi bilang Putri akan memenggalmu? Maksudnya Putri siapa?" Tanya Thorn. Gentar terdiam seketika.

"Dan sebenarnya lu itu darimana?" Tanya Taufan pula. Gentar hanya terdiam. Jika dia menjawab kalau Putri yang ia maksud adalah Putri Elvira, pasti akan diwawancarai untuk beberapa jam kedepan. Dalam Diamnya, tiba-tiba Blaze menyenderkan sikunya pada bahu Gentar. "Kenapa diem, bro?" Tanyanya dengan nada sedikit mengejek. "Takut ketahuan~?" Lanjutnya dengan berbisik.

"Putri itu... Putri Asyura. Kenawhy?" Ucap Gentar. Mereka bertiga ber'oh' ria, walau sebenarnya mereka tak tahu siapa itu Putri Asyura. "Bisa anterin aku ke Putri Asyura?" Tanya Thorn.

"Lu mau ikut perang?" Tanya Gentar balik. Mereka bertiga kebingungan, perang? Apa maksudnya?

"Putri Asyura lagi bantu perang... Jadi gabisa" Lanjut Gentar.

"Terus kok lu bisa disini? Lu melarikan diri yeeee~" Goda Taufan.

"Lu ngusir gue?!" Tanya Gentar ngegas. "Gagitu, harusnya sebagai bawahan, lu juga bantu Putri lu perang~" Lontar Taufan dengan bangga. Kenapa bangga bang?

"Yang bilang gue bawahannya sape?" Tanya Gentar lagi. Ia merasakan sebuah tepukan dari belakang, ia menoleh dan mendapati Thorn lah yang menepuknya. "Kalo kamu kenal sama Putri Elvira, tolong antar aku ke dia, aku mau mastiin keberadaan Solar, please..." Ucap Thorn memelas.

"Gue... Gakenal, sorry" Jawab Gentar. Sebenarnya ia mau memberitahu tentang Putri Elvira, tapi mengingat ucapan Thorn soal 'menculik' Solar membuatnya mengurungkan niatnya, lagipula pertemuan Gentar dengan Trio ini hanya kebetulan, bukan perintah dari Putri. Saat Thorn tidak sengaja menabrak Gentar di jalan, disaat itulah Gentar mulai mengikuti Thorn, ketika ia melihat Sai dan Ying, Gentar segera memanggil Taufan dan Blaze. Bukan karena tak bisa melawan, tapi dia punya alasan tersendiri.

"Thorn, kalaupun dia kenal, gak akan mungkin dia ngasih tau" Tutur Blaze. Thorn menoleh kepada Blaze.

"Kenapa gitu?" Tanyanya.

"Karena dia di pihak si Putri lah" Jawabnya.

Thorn menunduk. Ia tak tahu lagi harus kemana untuk mencari Solar, setidaknya dia tahu kalau Solar 'kemungkinan' masih hidup walau tidak pasti. Disisi lain, Gentar hanya menyimak pembicaraan itu dan tiba-tiba mindlink dari Sopan datang.

DEMON KINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang