RAHASIA

864 143 20
                                    

Previous Chapter~

"Itu pertama gue mimpi kayak gitu, awalnya gue kira itu cuman nightmare doang, tapi malah berkelanjutan" Ujar Ice.

"Kayaknya gue tau apa yang terjadi... Tapi sepertinya hal itu mustahil"

.
.
.
.
.
.

"Aku sudah tak bisa menunggu lagi!!"

"Percepat kecepatan Crépuscule agar segera mendekat ke bumi!!" Perintahnya.

Para bawahan segera menunduk hormat dan pergi melaksanakan apa yang diperintahkan pada mereka.

"Kenapa kau ingin menghancurkan bumi?" Tanya seorang wanita.

"Agar mereka tidak kembali" Jawabnya.

Wanita itu mengangguk lalu berjalan meninggalkan dia.

Wanita itu menyeringai, lalu bergumam. "Padahal salah satu dari mereka adalah anakmu sendiri"

=======⚡🌪🪨🔥❄🍃✨=======

"Akui saja, Halilintar..."

"...."

"Kau yang terpilih, kau tak bisa mengelak"

"...."

'Kenapa aku tak bisa bergerak? Ada apa ini? Tempat macam apa ini?'

"Kau harus menjawab pertanyaan ku dulu"

"Siapa kau?"

"Jangan balas bertanya"

"Tch..."

"Memang aku harus mengatakan apa?"

"Je remue la foudre, l'électri--"

"Jangan berharap aku mengucapkannya" Ucapnya, tanpa sadar ia mengeluarkan aliran listrik disekitarnya tangannya.

"Huh... Waktu mu 3 hari... Halilintar T--"

"HALI!!"

"Hm?"

"Bangun woy! Kebo amat sih!" Teriak Taufan tepat di telinga Halilintar.

Halilintar baru sadar kalau ia tertidur sebelum kelas masuk. 'Mimpi ya?' Batinnya.

"Lu denger gak?" Tanya Fohner sambil menjentikkan jari ke depan wajah Halilintar. Halilintar hanya melirik jentikan jari adik tercintanya dengan tatapan malas.

"Ck, berisik..." Gumamnya.

Sekilas Halilintar melirik ke arah jam yang masih menunjukkan pukul 06.20 am yang artinya masih ada 40 menit lagi untuk bel masuk berbunyi.

"Apa?" tanya Halilintar pada Taufan.

"Gempa ingin bicara padamu, tadi" Jawab Taufan menunjuk Gempa yang sedang bergosip--//plak.. yang sedang berbicara dengan Blaze dan Ice.

"Cuman itu?" tanya Halilintar lagi.

"Katanya penting sih... Kalian nyimpen apa hayoo...?" Tanya Taufan.

"Ga ada" Balas Halilintar singkat padat dan tentunya jelas, lalu segera beranjak dari tempat duduk dan menghampiri Gempa.

"Ufan, ayo! Katanya mau cerita..!" Ajak Thorn tidak sabaran.

"Oh ya bener" Celetuk Taufan lalu segera duduk di bangkunya diikuti Thorn dan Fohner.

"Ini soal tadi malem, gue mimpi kalo gue lagi ada di suatu tempat aneh, disana ada gue, Hali, Solar, dan Gempa"

DEMON KINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang