Previous Chapter~
"Gak, mungkin gara-gara kemarin gue kecemplung got" Timpal Frostfire sembari mengusap-usap hidungnya.
"Heran juga, kok didunia kek gini bisa ada got"
.
.
.
.
.
.
.
."Dikabarkan stellar blackhole semakin mendekat ke bumi, NASA rencanakan untuk menembak blackhole menggunakan laser penghancur. Namun rencana tersebut dibantah oleh banyak orang dikare--"
Tit...
Dia mematikan televisi itu dan seketika seluruh kamarnya menjadi gelap. Cahaya televisi yang awalnya menyinari kamar tersebut kini dimatikan membuat kamarnya benar-benar gelap gulita, tanpa ada satupun penerangan.
Krik.. Krik.. Krik.. Krik..
Sangat tenang, ini adalah malam yang selalu ia idam-idamkan. Malam yang tenang tanpa ada gangguan dan suara yang mengganggu kecuali suara hewan-hewan nokturnal.
Slep...
Dia membuka jendela kamarnya, lalu duduk di kursi meja belajarnya yang berhadapan dengan jendela. Pemandangan malam yang sangat indah. Bintang-bintang kecil menghiasi langit malam dengan satu bulan cembung yang hampir menjadi bulan purnama dalam beberapa hari, dan jangan lupakan stellar blackhole yang kini terlihat berada di bawah bulan bahkan lebih besar dari bulan karena jaraknya yang semakin dekat dengan bumi.
'Seperti biasa, malam yang sepi. Apa setelah blackhole itu menyerap bumi, kita semua akan musnah?' Batinnya.
"Hm?"
Secara tiba-tiba, matanya tak sengaja menangkap suatu objek yang berada di tengah-tengah antara bulan dan blackhole. Objek tersebut seperti bintang namun lebih terang dan besar, dia menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas, namun tak bisa, objek itu hanya berkedip-kedip dengan cahayanya yang lebih terang dari bintang lain.
Dia pikir itu adalah planet Jupiter atau Venus. Dia pun segera beranjak mengambil teleskopnya lalu segera berlari keluar, namun tepat saat dia membuka pintu kamarnya....
Ceklek
"Ugh..." Cahaya dari luar kamar tiba-tiba menyilaukan matanya, mungkin karena terlalu lama menghabiskan waktu dikamar yang gelap tanpa lampu, jadi gitu deh.
Dia mengusap-usap matanya beberapa detik lalu segera berlari ke balkon yang berada di lantai atas kamarnya.
Dia meletakkan teleskopnya kemudian mengarahkannya ke arah objek tersebut.
"Benda itu berpindah?" Gumamnya saat menyadari objek tersebut tidak lagi tepat dibawah bulan dan blackhole, namun sedikit bergeser beberapa cm ke kiri, jika dalam penglihatan manusia itu beberapa cm maka aslinya objek tersebut berpindah beberapa kilometer dari tempatnya, karena jauh di luar angkasa jadinya hanya terlihat beberapa cm.
"Ooaaa~"
"Hm? Suara apa itu?" Gumamnya.
"Ooaaa~"
"Siapa..?" Tanyanya pelan. Namun tak ada respon. Dia menghiraukan suara tersebut, dia pikir itu hanya hembusan angin atau imajinasinya.
Dia melihat kedalam teleskop. Saat melihat objek tersebut, dia membeku. Dia sangat terkejut sekaligus bingung dengan apa yang dilihatnya. Objek tersebut bukanlah bintang ataupun planet, namun terlihat seperti.... Matahari.
"Hahaha... Yang tadi itu tak mungkin matahari... kan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Ceklek
Seseorang membuka pintu balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON KINGS
Fantasy7 demon yang tewas dalam peperangan melawan werewolf ratusan tahun lalu diberi kesempatan bereinkarnasi ke dunia manusia untuk membalaskan dendamnya kepada para werewolf yang sudah menghancurkan dunia mereka. Namun mereka tak tahu untuk apa mereka d...