Tetap misteri - ep 1

25 3 0
                                    

"Halo manis." Sapa Cleo riang gembira tak ada rasa canggung sama sekali.

Tetapi sapaannya tidak diacuhkan malah Sang In menanyakan mengapa ada banyak barang kucing di sana seakan tak senang.

Cleo menjawab santai berdalih bahwa nanti dirinya akan mengadopsi anak bulu. Yang padahal semua barang barang itu adalah miliknya. Dan pertanyaan selanjutnya hampir membuat rahangnya menganga menyentuh lantai. Bersyukur saja hidup dalam interval tak berkesudahan membuat dirinya piawai dalam mengendalikan otot wajahnya, meski... tidakkah terlalu brutal menanyakan sesuatu yang bersifat privasi kepada orang yang sempat menyelamatkan nyawanya? Separuh diri Cleo menangkap otak cemerlang Sang In kontras dengan isi di dalam kepalanya yang terkesan seperti ngedumel.

"Kau apa?" masih dengan wajahnya yang datar.

"Apanya apa?" pura pura bodoh.

"Jangan bermain bodoh dengan ku, kau tahu aku berubah menjadi spesies lain, kau tahu cara menyediakan kantong darah, kau terlalu banyak tahu untuk dikatakan sebagai manusia biasa."

"Tahu bukan berarti bagian kan?" Tak ada jawaban dari Sang In. Apakah dirinya kalah dalam meyakinkan? Atau akan ada pertanyaan lanjutan? Yang pasti udara di antara mereka terasa berat meski pendingin ruangan tengah dinyalakan menghembus angin sepoi sepoi tambahan mendramatisir percakapan mereka.

"... benar... jadi... mengapa kau memutuskan hubungan kita sepihak?"

"Bukankah sudah ku bilang ingin saja?"

Jengah dengan jawaban tak berlandas Sang In membalikkan tubuh pergi ke kamar, namun saat kakinya belum sempat beranjak Cleo melanjutkan dengan kalimat yang paling enggan ia dengar ditambah lagi dirinya seakan sudah di mata matai sejak lama.

"Bukankah yang kau sukai adalah Archie hmmm?"

"Archie sudah pergi dan hubungan kita tidak ada kaitannya dengan dia." Merasa pernyataannya sudah cukup jelas Sang In melangkahkan kaki menjauhkan jarak dengan Cleo.

Akan tetapi begitu kaki Sang In melewati ambang pintu, begitu daun pintu hendak di geser untuk di tutup, dengan langkah lebar Cleo mengejar menahan daun pintu. Seketika itu juga terjadi adu kekuatan diantara mereka berdua namun pertempuran tersebut dimenangkan oleh Cleo maklum saja dirinya tetap bukan prajurit abal. "Jadi, siapa yang sebenarnya kau sukai? Aku atau Archie?"

Mengejutkan Sang In yang masih terlihat kalem dari luar. "Dari mana kau dapat informasi itu?"

"Sebut saja stalker. Dan, aku bukan tipe orang yang menyukai seseorang namun jadian dengan yang lain sebagai pelarian, jadi lupakan pertanyaan mengapa aku menyudahi hubungan kita. Setuju?" Cleo melewati Sang In rebahan di kasur terlihat tetap riang menikmati keempukan disana.

.

.

Berbeda dengan Sang In yang kini mulai menunjukkan tanda tanda dengki hendak berbicara dengan bahasa tangan. Namun diurungkan lantaran mengingat bagaimana Cleo menari menumbangkan satu per satu tandingannya... dirinya pasti kalah telak. Bukan ide baik ucapnya dalam hati. Tujuannya sekarang adalah menguak identitas Cleo yang sebenarnya.

—-

Di malam hari itu dua ekor kucing tengah duduk di atas gedung saling mengeong satu sama lain seakan mereka tengah berkomunikasi. Yang satu kucing tuxedo tulen yang satu lagi perpaduan antara kucing scottish fold dengan tabby, menghasilkan tubuh yang jenjang seperti kucing pada umumnya hanya saja telinganya menekuk, dan warna pada bulunya yang termasuk kategori panjang medium berwarna putih keperakan.

Cleo mengoceh panjang lebar masih terkait sikap Sang In tadi siang, dibalas tawa oleh Lu Xifur, pria itu memberi pernyataan bahwa dirinya tak pernah berjanji orang yang reinkarnasi bisa memiliki karakter yang sama dengan yang di masa lalu, mengelak dari kesalahan.

Meow meow meow "Memang kesalahan ku tidak berpikir matang saat itu."

Meow meow meow "Jadi kau menyesal? Sayang sekali kalau di saat itu aku membiarkanmu mati begitu saja, nyatanya kemampuan perang mu berguna sesuai pengamatan ku."

Meow meow meow "Hmph! Sudah kejadian, apa mau di kata sekarang?"

Meow Meow Meow "Well, dari tadi kau yang mengoceh, aku hanya mendengarkan, apa mau dikata sekarang?"

Memilih mengganti topik, Lu Xifur mengeong kembali membahas serum vampir yang kini perlahan tapi pasti menyebar ke dunia manusia. Sebagian manusia yang berubah menjadi vampir muda sudah dimusnahkan sebagian lagi masih menjadi target. Dan tujuannya mengunjungi Cleo adalah untuk memberikan tugas mencari siapa yang menjadi juragan. Yang pasti bukan manusia biasa tentunya, atau manusia yang memiliki akses ke dunia spesies lain. Yang pasti pula, tidak hanya Cleo saja yang diberi tugas untuk mencari tahu masalah ini.

Cleo mengeong menyanggupi tugas tersebut, sambil berpikir harus memulai dari mana investigasinya.

"Santai saja melakukannya, selama pasukan kita tidak habis keseimbangan dunia manusia masih tetap terjaga."

Itu ucapan Lu Xifur yang terakhir sebelum pria itu pergi mengilang melalui bayangan hitam pekat tempat satu satunya jalan menuju lantai bawah. Dasar tuxedo, terlalu santai ucap Cleo dalam hati.

Diputuskannya untuk kembali juga, melihat kebawah tempat dimana balkon penthouse nya berada. 'Fiuh! Bangunan sekarang kalau di timbang timbang dengan pavilion kaisar masih lebih tinggi yang sekarang. Peradaban manusia benar benar berubah.' ia melompat melawan rasa takutnya akan aliran darah yang tertekan melawan gravitasi. Menapak sempurna dan tubuhnya kembali menjelma menjadi manusia tanpa balutan benang. Masuk ke dalam mengambil jubah tidur. Tiba tiba saja Sang In keluar dari kamar mandi usai membasuh diri. 'Fiuh!' sekali lagi, kini dirinya tak bisa sembarangan berubah sana sini salah salah identitasnya akan terbongkar lebih cepat. Ia harus bermain cantik dan rapi, lalu begitu tiba saatnya kontrak mereka selesai ia akan pergi juga dalam diam dan tak akan pernah kembali lagi.

Blooming PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang