Pemulihan - ep 3

9 1 0
                                    

Tapi siapa sangka rencana Sang In harus berantakan karena Cleo kini sedang sibuk sibuknya bekerja mengubah manusia yang sempat menjadi vampir kembali menjadi manusia. Wanita itu bahkan tidak sempat mengawalnya di kampus dan ia harus pulang pergi sendiri. Tidak sampai disana, di rumah pun Sang In juga sendirian. Sudah hampir seminggu Cleo tidak pulang cuma memberikan kabar lewat pesan yang isinya juga cuma sticker sticker imut sekedar memberitahu bahwa wanita itu masih hidup. Sama sekali tidak membantu.

Sang In pergi ke dapur membuka kantong darah. Menghisap isi disana lalu dimuntahkan kembali lupa kalau dirinya sekarang adalah manusia. Lalu mulai ngedumel lagi. Berpikir kalau jadi vampir terkadang lebih praktis tidak perlu repot masak.

Diputuskannya untuk makan di luar. Turun dari penthouse jalan jalan sebentar. Siapa sangka kalau dirinya akan bertemu pria yang memiliki ketertarikan dengan Cleo. Pria itu menyapanya dan akhirnya mereka makan yakitori di pinggir taman membahas Cleo. Sudah bisa di tebak. Pria itu menanyakan bagaimana kabar Cleo. Mengapa Cleo akhir akhir ini absen. Dimana Cleo berada. Membuat kepala Sang In pusing bukan kepalang karena dirinya juga tidak tahu di mana siluman itu berada sekarang.

Sang In menjawab sopan bahwa Cleo sedang sibuk dengan urusan keluarga. Berharap tidak akan adalah pertanyaan lebih lanjut dan harapannya jadi kenyataan. Mereka kini membahas Marunouchi Building Terrace. Tempat makan pizza di atas gedung yang terletak di lantai tujuh tengah kota. Tempat yang cocok untuk kencan di malam hari sambil melihat matahari terbenam. Tempat yang cocok untuk menjamu Cleo bila pulang nanti... mungkin... karena kini Cleo mengirim pesan cukup panjang mengabarkan kalau misinya yang terakhir adalah memburu Peter Damon. Dan kalau tidak salah ingat Cleo sempat menyinggung soal akan bertarung mati matian bila yang di lawan bukanlah manusia biasa. Mungkinkan ini akan menjadi pesan terakhir Cleo? Berdoa saja tidak.

"Aku ingin pergi ke kuil."

"Oh? Cuaca yang baik untuk pergi ke kuil. Ayo ku temani, aku juga ingin berdoa."

"Untuk keberlangsungan hubungan mu dengan Cleo?" yang ditanya tersipu tak bisa menjawab. Menunjukkan deret gigi putih Sang In yang puas akan tebakannya yang benar.

.

.

.

Di belahan lain Jepang, di depan rumah yang sudah lama ditinggali, di tempat yang gelap tak berpenghuni, sekumpulan kucing yang diketuai Cleo tengah mengeong menyusun siasat melumpuhkan Peter Damon yang kini diduga sedang berada didalam markasnya tengah mengasingkan diri menghindar dari kejaran.

Cleo memerintahkan mereka semua bersiap di tempat jaga masing masing. Sekumpulan kucing kini tersisa tiga salah satunya adalah Cleo. Siap masuk menerobos rumah lapuk di hadapannya memancing Peter Damon untuk keluar. Mengendap endap menyelinap masuk. Membuat bunyi mirip berkicau mengalihkan perhatian. Dengan mata tajam mereka, tidak butuh waktu lama Peter Damon ditemukan. Dalam keadaan terjaga memasang kuda kuda. Siap melancarkan serangan namun mengurungkan niat begitu yang dilihat adalah kucing. Memberikan spekulasi kepada kumpulan Cleo yang menganggap bahwa Peter Damon adalah vampir rendahan. Dan mereka benar benar kecewa dengan mudahnya Peter Damon dikalahkan.

Meow meow meow. "Ya ampun, aku bahkan sama sekali tidak mengeluarkan tenaga."

Meow meow meow. "Sudah jangan banyak komplen, nanti kau tambah kecewa."

Meow meow meow "Ini vampir mau kita apakan kapten?"

Meow meow meow "Matikan." Cleo mendekati Peter Damon yang kini tengah pingsan. Menjelma menjadi manusia menancapkan tangannya ke dalam jantung disana. Dipaksa cabut keluar. Peter Damon yang menggeliat kesakitan kini tak berkutik. Dan sosok berjubah hitam dan bertopeng manusia bertuliskan 'mati' di kening berwarna emas datang menjalankan tugas. Menghilangkan jejak bekas pembunuhan. Kini selesai sudah tugas mereka.

Begitu pula misi Lu Xifur di tempat lain yang baru saja tuntas mengurus arwah penghibur virtual kelolahan Peter Damon.

.

.

Mereka semua berkumpul di titik pertama kali memulai perburuan ini sesuai dengan kesepakatan di awal untuk di bagikan jatah koin yang bisa di tukar dengan berbagai macam benda mistis. Sambil menunggu Lu Xifur datang, salah satu dari mereka sudah mengiming imingkan senjata baru. Mengundang ide dari yang lainnya hingga gaduh. Lalu tiba tiba diam ketika pemimpin mereka datang membawa koin yang dinanti. Satu persatu dari mereka silih berganti maju kedepan. Usai mendapatkan koin lalu pergi kini tinggal Cleo dan Lu Xifur saja.

"Kau mau koin atau liburan?" tanya Lu Xifur santai.

"Tidak ada gangguan selama liburan?"

"Tidak."

"Tidak ada telepon selama liburan?"

"Tidak."

"Oke aku pilih liburan."

"Selamat bersenang senang."

Cleo pergi dari sana nyaris melompat kegirangan. Berlari secepat kilat menuju rumah tak sabar bertemu dengan Sang In namun siapa sangka di tengah jalan dirinya malah melihat Sang in sedang jalan dengan teman sekelasnya. Langkah Cleo terhenti. Ia mendekati Sang In rupanya wanita itu mengenalinya. Dibawalah dirinya ke dalam pelukan wanita itu. Mengundang pertanyaan dari pria di sebelahnya yang sama sekali tak tahu kalau Cleo bukanlah hewan peliharaan.

"Ah, kucing ku hilang beberapa hari lalu."

"Oh? Syukurlah kita menemukannya disini."

Pria itu berusaha mengusap Cleo, namun setiap tangannya hendak menyentuh di tampik keras. 'Jangan sentuh aku hooman.' Cleo berdesis.

"Dia agak sensitif kali ini."

"Kucing memang tidak bisa diprediksi. Well, sudah sampai di depan rumahmu. Aku pamit." Pria itu membungkuk sebelum pergi.

Dibalas hal yang sama oleh Sang In. Sang In masuk ke dalam lift yang kebetulan sekali nganggur. Menutup mulutnya yang mengembang lebar dengan tangannya yang masih kosong. Masuk ke dalam penthouse membiarkan Cleo melompat turun menjelma menjadi manusia. "Selamat datang kembali." ambruk ke dalam pelukan Cleo.

"Ya. Aku sudah kembali." membalas pelukan.

Blooming PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang