"Aku tidak bercanda saat ku bilang ada gang setelah dinding di ketuk." Masih berusaha menemukan balok yang benar mengetuk satu persatu.
"Kau yakin ini gang yang benar? Kau sudah mengulang dua kali mengetuk satu persatu balok di hadapan mu."
Lu Xifur menghela nafas lega. Bersyukur diri nya ikutan turun tangan jaga jaga kalau yang diperintahkan gagal menemukan cela lataran pemilik toko sialan itu sering kali mengubah rute tokonya. Lu Xifur menengadah ke atas langit diikuti Cleo yang teralihkan oleh sosok yang sama sama mereka kenal. Seekor kucing jadi jadian yang sama sama ditugaskan seperti Celo datang berdiri di tepi genteng salah satu rumah yang mengapit gang buntu tersebut. Melemparkan koin berwajah matahari di kedua sisi yang ada di mulutnya kepada Lu Xifur. Lalu berpamitan mendoakan keberhasilan misi mereka begitu koin sudah ditangkap sempurna dan pergi. Sungguh kucing yang sopan.
Kini dengan percaya dirinya Lu Xifur memamerkan koin tersebut tinggi hingga sinar bulan memantulkan cahaya menunjuk balok mana yang menjadi sasaran mereka. Menempelkan koin ke balok tersebut dan koin tersebut hilang bersamaan dengan bergesernya para balok balok menyerupai gerigi sudah terprogram rapi memberikan jalan yang... tak lain adalah hamparan padang rumput di penghujung tebing. Mengernyitkan dahi mereka semua namun Lu Xifur percaya dengan instingnya, ia melangkahi gerbang duluan. Diikuti oleh Cleo dan Sang In dan tiba tiba balok kembali bergerak menutup jalan. Well, mereka terjebak, selain mencari jalan keluar menemukan toko keparat itu. Mengedutkan urat di leher Lu Xifur yang merasa mempersulit rute bukanlah hal yang penting untuk dilakukan.
Tiba tiba saja Lu Xifur menjentikkan jari tanda ia paham apa yang terjadi. Runefall pasti tahu apa yang terjadi di dunia manusia, mengedutkan urat sekali lagi kali ini pada bagian pelipis. Lu Xifur mulai menggerutu mengapa dirinya tidak diberitahu lebih cepat mengingat Runefall bisa menghubunginya kapan pun. Tinggal waktu yang akan memberinya jawaban karena sekarang Cleo sudah menangkap bunga semanggi berwarna ungu yang janggal tumbuh di mulut tebing. Mendekat. Mencoba menjejakkan sebelah kaki keluar dari mulut tebing. Menampilkan cahaya samar samar anak tangga yang bisa di pijak.
Gantian Cleo yang ngedumel "Dasar gila! Siapa pula yang mengidekan jalan seperti ini?!"
"Well, semoga saja tangga ini tidak tiba tiba menghilang ketika kita lagi di tengah jalan." Jalan duluan melewati Cleo masih terlihat santai. Padahal dalam hati dirinya ingin sekali mencabik Runefall karena kini sudah tidak terlihat lagi daratan yang bisa dipijak di bawahnya jika terjatuh. Yang terlihat hanyalah awan dengan tangga yang menyala setiap kali mendapatkan pijakan dan jalan satu satunya adalah terus menaiki anak tangga sampai tuntas.
Mereka semua menghela nafas begitu pintu Definitely Buy The Way muncul di hadapan mereka. Disambut ramah begitu daun pintu terbuka dengan sendirinya. Daniel Runefall, pria jangkung berambut merah keriting dengan pakaian Skotlandia era seribu delapan ratusan-nya tertawa masam. Pria itu tahu percakapan macam apa yang akan dibawa oleh Lu Xifur.
"Oke, aku tahu di dunia manusia sedang terjadi kekacauan, jangan salahkan aku yang mempersulit rute kemari, aku tidak tahu vampir yang datang membeli serum tersebut akan menimbulkan bencana." Celotehnya cepat membela diri.
"Tapi kau bisa menghubungiku lebih cepat." Tetap mengindahkan bangku bangku yang melayang siap memanjakan bokong.
"Well..."
"Well, kita punya masalah yang lebih penting lagi. Kau punya serum yang bisa mengubah spesies lain menjadi manusia?" menyergah sambil menunjuk ke arah Sang In yang malah asik berkeliaran mencermati benda benda di sekitarnya, Cleo menekankan. "Ini, salah satu korban dari serum vampir itu." Menolehkan Sang In sesaat merasa dirinya terpanggil tak lama sebelum benda benda magis kembali menyita perhatian.
Daniel Runefall menggeleng pelan. Menyatukan alis Cleo dan Lu Xifur menjadi jembatan bergelombang dan Daniel Runefall segera mengeluarkan jari telunjuknya seakan memiliki ide brilian. Brilian untuk menghindar dari masalah. "Serum vampir ini dibuat oleh Pottery Potter, penyihir yang mendedikasikan diri membuat berbagai ramuan. Mereka... lebih tepatnya dia pasti bisa memberikan solusi untuk mengubah spesies lain menjadi manusia." Mengangguk berlebihan, memberikan gerakan tubuh yang tak semestinya. "Ku harap mereka sudah membuat produk itu."
Tidak yakin... mengingat ketimbang mengubah menjadi manusia lebih efisien bila dimusnahkan... Cleo dan Lu Xifur cuma bisa saling menatap memberikan sinyal pemikiran yang sama.
.
.
Sementara itu Sang In yang kini sudah mencermati barang magis hampir separuh dari dinding yang melingkari mereka mendapati bola kristal yang mulai bereaksi mengepulkan asap terperangkap setiap kali dirinya menoleh menjauh seakan ingin sekali mendapat perhatiannya. Sang In mencermati gepulan disana saksama. Masih belum menunjukkan apa apa akhirnya rasa penasarannya menggerakkan jentikan tangannya menyentuh bola kristal tersebut. Detik itu juga bayangan dari kehidupan masa lalunya muncul beserta dengan Celo di dalamnya. Sama persis dengan apa yang diceritakan. Membuat jantungnya berdebar tak karuan bukan karena terkejut melainkan bagaimana dirinya yang masih sebagai Gui Yin melihat sosok Cleo yang masih berambut hitam. Cleo yang tersenyum lembut. Cleo yang terbang dari pohon ke pohon. Cleo dengan kemampuan pedangnya. Cleo yang frustasi dalam keadaan urakan siap diseret oleh prajurit. Sang In segera menjauhkan tangannya menutup mulut. Pergi dari sana ikut bergabung dengan Cleo. Dan ia mendapatkan pertanyaan akan keadaannya yang sepertinya pucat akibat masih terkejut. "Aku baik baik saja." Memegang dada mencoba meredam debaran di dalam sana.
Pura pura percaya saja Lu Xifur kembali ke dalam pembicaraan mereka, bertanya siapa pembuat onar yang konon katanya membeli serum vampir dalam jumlah banyak. Dan mereka mendapatkan namanya, Peter Damon. Seorang vampir yang tidak terkenal atau bagaimana asal usulnya... alamat Cleo bekerja dari balik meja kali ini. Mengerahkan kemampuannya mengumpulkan informasi. Yang entah kapan selesai kalau semisal terjadi hal yang paling buruk bahwa vampir brengsek itu piawai dalam menutupi data diri. Lu Xifur menghela nafas pelan mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang paling buruk lagi. Menanyakan sisa stok serum yang tersisa sukur saja kali ini jawabannya iyalah sudah habis. Lu Xifur meminta Daniel Runefall menghentikan pemesanan barang tersebut dikala dirinya akan pergi ke... Pottery Potter... nama yang absurd meski barang perusahaan penyihir sekalipun. Ah sudahlah, dirinya sudah mirip seperti oracle penggerutu saja sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooming Pleasure
Vampire*Note : Buku ke 13 O Yen [search : mencret9x] Wejangan ada banyak misteri di dunia ini yang tidak diketahui oleh manusia tampaknya memang benar, salah satunya adalah spesies manusia jadi jadian yang rupanya hidup berdampingan di tengah lautan manusi...