Hai everyone!!!
Apakabar hari ini? Sehat-sehat terus yaaa💖
●Happy Reading●
Sekitar pukul 9 pagi, mereka sudah selesai sarapan dan mandi. Mereka kini sedang mengemaskan barang nya masing-masing.
Tiba-tiba handphone Zal berdering. Zal berdecak lalu mengambil benda pipih itu dari saku celana nya. Ia mengerutkan kening nya kala nama 'Zac' yang tertera di layar handphone.
"Gw angkat telphone dulu keluar" ujar Zal pada Ren.
Ren mengangguk "Silahkan" lalu Zal keluar dari kamar hotel menuju ke tempat yang tiada orang.
Zal berjalan ke arah Taman, kini Taman cukup sepi. Zal mengangkat telphone tersebut.
"Akhirnya lo angkat juga telphone gw Kak" ucap Zac. Zal hanya berdehem.
"Kenapa? Gw lagi sibuk" ujar Zal sembari memasang wajah datar nya.
Terdengar helaan nafas Zac dari telphone tersebut "Mamah masuk Rumah Sakit"
Zal terdiam, ia mencoba agar tak terlihat khawatir "Itu doang? Yaudah Kakak mau lanjut acara, jangan ganggu" Zal menutup telphone nya sepihak.
Zal menghirup oksigen lalu menghembuskan nya secara perlahan. Dia gak boleh terlihat khawatir apalagi hingga nangis, cukup melihat dari jauh Keluarga nya itu. Zal terlanjur kecewa dengan Orang tua nya.
"Mamah!" teriak Raizan kala melihat Zal sedang duduk di bangku Taman.
Zal merubah ekspresi secepat mungkin, ia tak mau di tanya banyak oleh bocah kesayangan nya itu.
Raizan tersenyum lebar "Mamah Zal udah telphone nya?" tanya Raizan.
Zal mengangguk "Udah dong, sekarang kita mau kemana?" Zal menanyakan itu kepada Raizan agar ia tak banyak tanya.
"Saya sudah bawa barang milik kamu, kita pulang ke rumah sekarang" Zal mengangguk mendengar perkataan Ren.
Zal berdiri dan menggandeng lengan Raizan, berjalan menuju mobil Ren sembari menahan tangis nya.
Ren yang mengikuti dari belakang itu menatap aneh Zal, namun ia menggelengkan kepala nya cepat "Ngapain juga gw mikirin dia?" gumam Ren.
•🦋•
Sesampai nya di rumah, Raizan masuk bersama Zal. Namun, saat masuk ke dalam rumah, ia sedikit terkejut melihat seorang wanita paruh baya.
"Omma?" gumam Raizan, dengan cepat ia memeluk Zal "Izan hates Omma"
Zal menatap heran, dengan cepat ia menggendong Raizan dan menenangkan nya.
"Siapa kamu?" ucap wanita paruh baya itu sembari mendekati Zal, Zal tersenyum lalu mendekati nya juga.
"Calon istri Ren" ucap Ren dari arah belakang, Ren mendekati Zal dan Ibu nya lalu ia mengelus puncak kepala Raizan lembut "Anak Papah gak boleh nangis" ujar Ren lembut pada Raizan.
"Apa-apaan kamu ini Ren? Harus nya kamu fokus sama Perusahaan! Jangan mikirin nikah apalagi buat urus anak itu!" tegas wanita itu.
Zal dengan cepat mengeratkan pelukan nya pada Raizan, "Raizan gak boleh kayak gw" ucap Zal dalam hati.
Dengan cepat Zal melewati Ren begitupun dengan wanita itu, Zal membawa nya ke kamar milik Raizan. Terdengar isakan tangis Raizan, membuat Zal mata nya berkaca, ia tahu betul dengan posisi Raizan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [TAMAT]
Teen FictionSeorang CEO muda yang bertemu dengan gadis cantik, pintar dan juga memiliki sifat dewasa. Renjana Bastien Clifton, atau sering di sebut Tuan Ren merupakan anak terakhir yang harus membangun dan meneruskan kerjaan Almarhum Papa nya. Ditemani seorang...