10

1.8K 106 20
                                    

Hai hai..

Atuyyy nulis ini waktu ulangan. Ya, Atuyyy menyempatkan waktu untuk nulis dikit-dikit.

So...

●Happy Reading●

"Rion?" ujar Ren saat memasuki Apartemen milik Zal dan Hilda.

Rion yang sedang memainkan handphone nya itu menoleh "Hai Raizan" sapa Rion lalu Raizan menghampiri nya.

"Om ngapain disini? Di Apartemen Mamah" tanya Raizan, ia duduk di samping Rion sembari melihat isi layar handphone Rion.

Rion menghela nafas nya "Nemenin Tante Hilda, tuh di dapur lagi masak" tunjuk Rion ke arah kiri.

Raizan hanya mengangguk "Jadi kita makan sekarang?" tanya nya kembali.

"Iya sayang, Mamah Zal bantuin Tante Hilda masak dulu ya" ujar Zal lalu ia menyusul Hilda ke dapur.

Ren menghela nafas nya lalu ikut duduk di samping Raizan "Capek" hela Ren ia menyenderkan tubuh nya kepada sofa.

Raizan yang mendengar itu segera pergi ke dapur "Gelas di simpan dimana Mah?" tanya Raizan dengan senyum manis nya.

"Izan haus?" tanya Hilda yang sedang memotong sayuran itu.

Zal memberikan gelas kepada Raizan "Hati-hati" ujar Zal, Raizan hanya mengangguk.

Raizan menaiki kursi untuk menuangkan air putih untuk Ren. Ia menuangkan nya dengan hati-hati, tanpa ragu ia telah menuangkan dengan baik.

Setelah menuangkan nya ke dalam gelas, Raizan segera kembali dan memberikan nya kepada Ren "Drink well, don't get tired" ujar nya sembari tersenyum manis.

Senyuman itu membuat Ren tersenyum, Ren menerima gelas itu "Thank you Rai" ujar Ren lalu meneguk air putih itu hingga habis.

"Capek banget ya Pah? Maafin Izan yaa" ucap Raizan, Rion yang mendengar itu mengerutkan kening nya.

Rion mematikan handphone nya "Kenapa Ren?" tanya Rion yang sedikit penasaran itu.

"Nyokap dah balik"

Kalimat itu membuat Rion mengangguk paham, ia sudah mengenal Ren sejak kecil. Tak akan ia bingung dengan masalah nya.

Ren menghela nafas nya "Gw bahkan gak tau harus gimana lagi" ujar Ren kembali.

"Izan mau ke kamar Mamah Zal aja ya, Izan gak mau denger ini lagi" ucap Raizan lalu ia memasuki kamar Zal.

"Raizan pasti lebih capek dari gw, dari kecil dia udah di tinggalin kedua orang tua nya, dia juga harus punya Omma kayak nyokap gw, gagal gw buat jagain anak Kak Rachel..." Ren memainkan tangan nya, kepala nya menunduk, ia selalu merasa salah jika melihat Raizan menangis.

Rion merangkul bahu Ren "Lo gak gagal jaga Raizan Ren, lo udah ngasih yang terbaik buat Raizan" ucap Rion "Gak semua anak seusia Raizan seperti dia, punya Papah kayak lo, Mamah kayak Zal dan juga secerdas dia, lo gak gagal Renjana" ucap Rion kembali.

"Gw kangen Kak Rachel" ujar Ren dengan lemas "Kak Rachel selalu masuk dalam mimpi gw Rion, gw selalu ngerasa salah kalau gw suka gak becus jagain anak nya"

Rion menghela nafas "Ada Zal, ada gw, dan juga Hilda yang bisa bantuin lo, asal lo jangan terlalu gila sama pekerjaan" ujar Rion lalu ia ke arah dapur.

"Tapi setelah Zal masuk ke dunia gw, gw gak pernah gila sama kerja, bahkan selalu luangin waktu buat main sama Rai" gumam Ren, ia mengacak rambut nya frustasi.

Sedangkan Rion ke arah dapur untuk mengambil minuman kaleng "Masih lama?" tanya Rion.

"Bentar lagi kok" jawab Hilda lalu ia membawa piring ke meja makan, menata meja makan dengan rapih "Zal, udah siap semua nih"

RENJANA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang