HI EVERYONE!!!
Duhh maaf banget selalu gak bisa update, Atuy lagi sibuk-sibuknya banget sama tugas huhu :(
Ini Atuy nyempetin kalo waktu luang nulis yaa, makasii semuanya yang masi stay di cerita ini >//<
●Happy Reading●
Setelah membeli makan, Zal dan Danica segera pulang sembari membawa makanan pesanan Anwar.
Anwar yang sedang berada di halaman rumah sembari memainkan gitarnya itu tersenyum kala melihat Zal dan Danica kembali ke rumah.
Danica memakirkan motornya di depan rumah, sedangkan Zal memberikan satu kantung plastik kepada Anwar.
"Kita udah makan, lo makan sendiri aja" ucap Zaltana lalu ia masuk kedalam rumah dan berjalan menuju kamar nya. Ia melempar tubuhnya keatas ranjang tidur.
"Kangen Izan, gue telphone aja kali ya?" Zaltana membuka handphone nya dan menyenderkan punggung nya pada bantal.
"Mah Zal!!" Teriak Raizan dari telphone, membuat Zaltana terkekeh "How are you there?"
"I'm good, how about you?"
Raizan menggelengkan kepalanya "Izan kangen Mah Zal, Izan pengen ketemu Mah Zal, kenapa Izan gak ikut aja sih?"
Zaltana menghela nafasnya "Mah Zal harus fokus sama tugas Mah Zal, mungkin besok juga Mah Zal gak bisa main handphone lama-lama"
"Biarin Mah Zal selesain tugas dulu Rai" ucap Renjana yang terdengar dari telphone tersebut "Nanti kalau Mah Zal udah pulang, kita bisa main bareng lagi"
"Bagaimana kabar kamu Zal?" Tanya Renjana.
Zaltana menahan senyumnya, ia sangat merindukan Renjana "Baik, gimana sama lo?"
"Mah Zal ganti dong jangan pake gue-lo" ucap Raizan "Kan kalian mau nikah"
Zaltana tertawa "Iya maaf ya sayang"
"Manggil saya sayang kamu Zal?" Ucap Renjana kembali.
"Geer sekali Tuan Ren, sayang saya untuk Raizan, anda lain waktu" ucap Zaltana lalu terkekeh.
"Oh iya Ren, kok tiba-tiba gak bisa nganter?"
Tak terdengar satu katapun dari telphone, hanya terdengar mobil remote milik Raizan yang mungkin sedang Raizan mainkan.
"Ren?" Panggil kembali Zaltana "Kamu bisa denger aku kan?"
"Bisa"
"Jawab dong"
"Lucu kamu bilang aku kamu haha"
"Ren, jangan alihin pembicaraan deh" kesal Zaltana "Kamu jawab aja kenapa? Kerjaan? Sepenting itu client kamu?"
Terdengar helaan nafas dari Renjana "Saya pergi keluar kota juga Zaltana, saya ada meeting dadakan" jawab Renjana.
"Gak mungkin Ren cuma kayak gitu gak bisa anter gue, waktu liburan aja dia bisa gak meeting sama client dan di gantiin sama karyawan lainnya" batin Zaltana.
"Zal? Maaf ya, saya gak bisa anter kamu, saya minta maaf sekali" ucap Renjana kembali "Saya tau kamu marah sama saya, kita video call aja ya?"
"Gak kok, aku gak marah" ucap Zaltana "Yaudah, aku nitip Raizan ya, dua hari kedepan ku gabisa megang handphone lama"
"Raizan pasti aman sama saya, kamu kasih kabar aja ya?" Ucap Renjana "Jaga kesehatan kamu Zaltana"
"Jagain Mamah juga" ujar Zaltana "Mamah belom ngabarin aku daritadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [TAMAT]
Teen FictionSeorang CEO muda yang bertemu dengan gadis cantik, pintar dan juga memiliki sifat dewasa. Renjana Bastien Clifton, atau sering di sebut Tuan Ren merupakan anak terakhir yang harus membangun dan meneruskan kerjaan Almarhum Papa nya. Ditemani seorang...