Hi everyone!!
Apakabar? Sehat selalu yaw ><
●Happy Reading●
Setelah 4 jam setengah di dalam Pesawat, Zal dan Anwar sampai di Bandara Bandung. Zal menghela nafas nya, sudah lama ia tak menginjakkan kakinya di Bandung.
"Sial" gumam Zal saat tau itu nomor siapa.
"Kenapa?" tanya Anwar yang berada disamping Zaltana.
Zal menggelengkan kepala nya lalu melihat ke arah kanan, disana ada sepupu perempuan nya yang sedang melambaikan tangannya.
Zal dan Anwar segera menghampiri cewe tersebut. Zal menatap wajah sepupu nya itu "Gue gak yakin hidup gue tentram disini" ucap Zal dalam hati.
"Hai" sapa Anwar kepada cewe tersebut.
Cewe itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya "Hai, gue Danica sepupu nya Zaltana" Anwar membalas uluran tangan itu.
"Anwar, temannya Zaltana"
Danica melepaskan tangannya lalu mengangguk "Gue kira pacar nya Zal" ujar Danica.
Zal berdecak lalu berjalan keluar dari Bandara, Anwar yang melihat Zal pergi segera mengikuti nya. Danica hanya terkekeh lalu mengikuti nya juga dari belakang.
Zaltana melipatkan kedua tangannya didepan dada, ia melirik Danica "Gue balik pake taxi aja, lo War kalo mau sama Danica sono" ucap Zal.
Anwar yang telah mengenal Zal itu paham, ya inilah sifat buruk Zal yang susah di hilangkan. Yaitu, kesal dengan Danica sepupunya dari kecil karna kejadian di masa lalu.
"Danica sama Zal gak pernah akur War, coba kamu bikin mereka akur damai ya"
Anwar inget sekali perkataan Felisa saat itu, Anwar mengangguk lalu memberhentikan taxi yang sedang berjalan.
Taxi itu berhenti dan Zal langsung menumpangi mobil taxi tersebut "Gue bareng lo Zal" Zaltana mengangguk "Pak, tolong bantuin bawa barang ini ya"
Pengemudi tersebut mengangguk "Oh muhun siap" pengemudi tersebut segers keluar dari mobil nya dan membantu Anwar memasuki koper kedalam bagasi mobil.
(muhun=iya)Selesai dengan koper, Anwar masuk kedalam mobil juga disamping pengemudi. Tak lama dari itu mobilpun berjalan dengan kecepatan sedang.
Danica yang melihat itupun tertawa "Zal Zal, hidup lu tuh gak akan berubah!" ucap Danica dengan tawa akhirnya "Walau lo bakal wujudin kemauan nyokap lo, tapi mimpi lo ga kewujud itu percuma"
●🦋●
Untung saja Zal sudah meminta alamat rumah Tante nya sebelum berangkat. Zal sedaritadi memainkan handphone nya, ia menunggu kabar dari Renjana yang sedari pagi mulai aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA [TAMAT]
Teen FictionSeorang CEO muda yang bertemu dengan gadis cantik, pintar dan juga memiliki sifat dewasa. Renjana Bastien Clifton, atau sering di sebut Tuan Ren merupakan anak terakhir yang harus membangun dan meneruskan kerjaan Almarhum Papa nya. Ditemani seorang...