16

1.3K 93 31
                                    

Hi everyone!!

Apakabar? Sehat selalu yaa.

●Happy Reading●

Pagi ini Zal masuk kuliah dengan semangat yang penuh, entah apa yang membuat nya semangat untuk pergi ke kampus.

Pukul 06.35 Zal turun dari kamar nya dan menuju ruang makan untuk sarapan bersama.

Disana sudah ada Herry, Felisa, Zac bahkan Raizan. Zal tersenyum "Morning"

"Morning too Mah Zal"

"Morning sayang"

"Morning Kak"

"Masuk kampus kamu?"

Zal yang masih berdiri itu mengangguk lalu mencium pipi Felisa "Zal, sekarang mau wujudin kemauan Mamah" final Zal. Setelah semalaman berfikir untuk memutuskan masa depannya, Zal sudah  bulat oleh pilihan nya. Menjadi Dokter.

Felisa tersenyum bangga "Duduk, Mamah bikinin kamu roti special" Zal tersenyum lalu duduk di samping Felisa.

"Malam tidur nya gimana sayang?" tanya Zal kepada Raizan "Nyenyak?"

Raizan mengangguk cepat "Om Zac cerita yang seru, terus Raizan tidur deh setelah di buatin susu sama Om Zac" cerita Raizan lalu memakan roti nya kembali.

Zal mengangguk "Sekarang sekolah, mau di antar siapa?"

"Sama Kakek!" jawab Raizan dengan antusias.

Herry tertawa kecil "Siap!" jawab Herry lalu terkekeh kembali.

Mereka ikut tertawa, Zal melihat nya senang, karna jarang sekali di meja makan keluarga nya tertawa. Tapi kali ini, berkat Raizan keluarga nya tertawa kembali "Makasih Izan" batin Zal.

●🦋●

Herry menggandeng lengan Raizan, kini kedua nya telah sampai di sekolah Raizan.

Herry tersenyum saat melihat lelaki jangkung di hadapan nya. Lelaki itu menyalimi tangan punggung Herry lalu tersenyum.

"Apa kabar Om?"

"Baik, kamu gimana Anwar?" tanya Herry pada Anwar, lelaki jangkung yang sedang berdiri di hadapan nya.

Anwar mengangguk "Alhamdulillah kabar Anwar baik selalu"

"Kakek kenal sama Pak guru?" tanya Raizan sembari mengadahkan kepala nya ke atas.

Herry mengangguk "Om Anwar itu teman SMA nya Mah Zal" ucap Herry kembali.

Raizan mengangguk paham "Izan mau masuk kelas sekarang Pak, bisa antar?" tanya Raizan pada Anwar.

Entah kenapa Raizan merasa tidak enak, ia ingin masuk kelas dan main bersama teman kelas nya sekarang untuk menyingkirkan pertanyaan yang ada di kepala nya.

Herry menyamakan tinggi nya dengan Raizan "Kalau gitu Kakek pergi ke kantor dulu, nanti Kakek yang jemput kamu"

Raizan mengangguk lalu mencium pipi Herry cepat "Bye Grandpa" Herry tersenyum sekilas lalu ia memasuki mobil nya.

●🦋●

"Di panggil Pak Hendrik" ucap salah satu teman kelas nya.

Baru saja Zaltana memasuki kelas nya, ia harus memutarkan badan nya kembali dan berjalan menuju ruangan Pak Hendrik–Dosen sekaligus Papah dari Kendrick Berialdo.

"Gw harus terima!" ucap Zal menyemangati dirinya sendiri.

Zaltana mengetuk pintu ruangan Hendrik. Setelah diberikan izin untuk masuk, Zal segera masuk dan duduk di kursi yang tlah tersedia.

RENJANA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang