BAB 10 Langit

15 2 8
                                    

Note: Sebelum membaca alangkah baiknya, kamu memutar lagu Langit Favorit dari Luthfi Aulia agar feel nya dapet. SEKIAN

***

Sepulang sekolah Kak Reyner menungguku di depan gerbang, katanya memang ada yang mau di bicarakan. Aku memasuki mobilnya. Dia mengajakku ke salah satu Cafe yang sedang populer akhir-akhir ini.

"Kamu mau pesan apa? "

"Latte. "

Seorang barista menghampiri kami, kemudian Kak Reyner memesan "Latte dan Ice Americano. "

"Ok, ada lagi? "

"Macaroon. " ucapku.

"Baik silahkan ditunggu! "

Barista itu lalu pergi. "Kak Reyner mau bilang apa? "

" Besok saya dengan Andi mau ke luar kota, kamu bisa tidak besok lusa ke rumah saya?"

"Buat apa, kan rumahnya kosong? "

" Nanti lusa ada paket dari luar negeri, kamu bisa kan terima paket itu untuk saya? "

"Oh gitu yaudah iya. Lagian aku juga udah banyak merepotkan, pokoknya kalau kak Reyner ada perlu bilang aja jangan sungkan. "

"Makasih ya Ann! "

"Iya, btw mau buat konten ya kak? "

"Iya, besok mau ke Bromo. "

"Pengen ikut, "

"Sekolah aja yang benar. " Ucapnya sambil menyentil pelan keningku.

Aku kaget dibuatnya, aku tidak merasa sakit hanya ini sangat lucu. "Aaa.. Kak."

"Permisi ini pesananya," Ucap barista.

"Terimakasih, " ucapku dan Kak Reyner berbarengan. 

Barista itu tersenyum, melihat kekompakan aku dengan Kak Reyner,setelah barista itu pergi. Aku memotret pesanan tadi untuk-ku upload di instagram.

"Udah? "

Aku tak sadar bahwa ada seseorang yang menunggu-ku berhenti memotret. "Maaf kak, iya silahkan diminum."

Aku menatap Kak Reyner yang sedang meneguk pelan kopi Ice americano, aku terpesona dengan caranya minum. Dilihat sedekat ini, kumis tipis nya kenapa memikat?

"Ann, kamu ngapain?" Ucapnya mengagetkan. Aku tak sadar kini aku sedang menatapnya dengan jarak hanya 5 cm. Sejak kapan aku bergerak maju begini.

Aku malu, aku langsung mengalihkan pembicaraan dengan menepuk pipi Kak Reyner,"Ada nyamuk kak, nih dapat huh.. "

Benar-benar memalukan, kenapa aku kehilangan kendali gini sih. "Kak, aku ke toilet bentar ya?"

Aku bercermin di kaca toilet,aku merasa bodoh banget. Aku melihat ke samping kananku,dia seperti seseorang yang sering aku lihat di Youtube. Memang benar dia beauty vlogger. "Kak Tasya ya? Iya kan? "

Wajahnya nampak kaget,ia melihatku dan mengangguk, "Iya saya Tasya. "

"Saya penggemar Kaka, bisa kita foto kak? "

"Boleh."

Aku bahagia karena bisa selfie bersama beauty vlogger yang biasa aku lihat di layar handphone, Kak Tasya benar-benar cantik.

"Hadiah buat kamu!" Kak Tasya memberikan liptint terbaru, dimana ia adalah ambasador dari merek kosmetik tersebut.

Aku menerima hadiahnya dengan semangat, aku sangat berterimakasih. Kak Tasya pamit duluan karena ia ada janji. Aku mencoba langsung hadiah yang diberikannya. Bibirku jadi terasa lembab dan segar, wangi liptint-nya juga enak.

The Language of the sky and Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang