Akan seberapa kuat dirimu bila dibohongi oleh orang terdekatmu, akan setegar apa kamu menghadapi wajah si pembohong. Orang terdekatmu, yang kamu beri semua rasa percayamu. Tapi dia dengan ringannya menepikan itu.
"Kamu jahat Bay. "
Bayu memasang wajah kaget,"Maksud kamu apa?"
"Dasar sok naif kamu Bay, "
"Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu adik dari istri kedua ayahku. " lanjutku.
Bayu merasa panik, mungkin karena kebohongannya terbongkar. "Karena aku nggak mau kehilangan kamu Ann. "
"Tapi dengan kamu begini, aku nggak mau lagi ngeliat wajah kamu. Jijik aku. " Ucapku marah.
"Ann, aku bisa apa. Mereka menikah tanpa sepengetahuanku. Saat itu juga aku belum tahu dia Ayahmu."
"Munafik kamu Bay, benci aku sama kamu."
"Tadinya aku mau bilang Ann, tapi Kak Reyner cegah aku. Katanya tunggu waktu yang tepat. Aku bisa apa Ann. "
Mendengar nama yang tak ingin ku dengar, aku semakin marah. Kak Reyner seseorang yang belum lama ini ku kenal, aku sangat mempercayainya.
Aku meninggalkan Bayu, dia terus memohon maaf. Aku masih belum berfikir jernih. Hatiku masih kecewa karena telah dibohongi olehnya.
Mengingat dia selalu terlihat ramah padaku, membayangkan kembali setiap senyumannya. Mungkinkah.. Mungkinkah itu hanya kepalsuan. Hanya sebatas rasa kasihan.
Aku menuju rumah kak Reyner, tanganku mengetuk pintu rumahnya dengan kencang. Malam ini di langit yang gelap, aku berharap Kak Reyner tidak melakukan itu. Aku harap apa yang Bayu ucapkan tadi itu salah.
Kak Reyner membuka pintu rumahnya, menyambutku dengan hangat. "Hai Nona manis, ada apa?"
Aku tidak membalas sapaan manisnya dengan semanis madu, aku membalasnya dengan pahit.
"Kak Reyner tau siapa sebenarnya Bayu?"Kak Reyner membisu, bibirnya yang tadi mengembang dengan menampakan gigi putihnya kini tertutup rapat. Ia membisu.
"Rupanya kak Reyner tahu, kenapa nggak bilang kak?"
"Saya menunggu waktu yang tepat Ann, Saya melihat kamu masih belum stabil. Saya tidak mau kamu terluka Ann." Tangannya memegang tanganku.
Aku menepiskannya, "Nggak ada waktu yang tepat itu kak, cepat atau lambat aku pasti tau. Cuma aku nggak mau Kak Reyner ngerahasiain ini dari aku." Ucapku marah tak terasa air mata jatuh ke pipiku.
Kak Reyner memelukku, dia mengusap lembut kepalaku dengan jari jemarinya. "Maafkan Saya Ann."
Nada bicaranya pelan, sebuah pelukan yang diberikannya terasa nyaman. "Aku nggak suka di bohongin kak. Aku benci itu."
"Saya tahu, saya minta maaf. "
***
Dua bulan berlalu, aku masih belum mau menemui Bayu. Masih ada segelintir amarah yang membekas di hati. Sekalipun memang dia tidak sepenuhnya salah.
Anindya juga pamit pergi, dia harus ke Aceh untuk mengikuti Bibinya. Dua minggu lalu bibinya menikah dengan seorang jejaka dari Aceh.
Aku semakin merasa kesepian, ditambah akhir-akhir ini Kak Reyner dan Kak Andi sedang sibuk dengan proyek baru mereka.
Aku sendiri sedang magang di salah satu studio musik, aku belajar membuat lirik. Awalnya aku berniat ingin menjadi penyanyi, namun rasa grogi terus ada saat di atas panggung. Di mana semua mata tertuju padaku.
Setiap arahan aku ikuti, "Ann, lirikmu bagus tapi feel-nya kurang terasa. Coba deh kamu baca novel galau atau sad ending biar kamu tau arti dari kehilangan seseorang yang di cinta. "
![](https://img.wattpad.com/cover/307013079-288-k397112.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Language of the sky and Love
Teen FictionHai, namaku Nur Anna. Gadis remaja dengan banyak cita-cita. Di akhir masa SMA,ceritaku di mulai. Berawal dari kasus Ayahku, aku juga tidak bisa menyangka ada hutang yang besar, yang Ayah sembunyikan. Dari pahitnya hari itu, ada sejumput manis yang...