Terbelenggu dalam ikatan menjijikan bernama pernikahan bukanlah sebuah hal yang Natusha cita-citakan. Harapannya untuk terbang jauh meninggalkan Indonesia guna menempuh pendidikan di negeri Paman Sam pupus begitu saja tatkala seorang pemuda brengsek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ- Disclaimer :
1) Written in Indonesian 2) 100% Fiction 3) Original work by author 4) Lot of typo
I repeat, it's just fiction.
Please enjoy my whole 'imagination' about them.
Thank you for coming to my work ❣️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Nama gue Lentera. Lentera Dewangkara. Umur sembilan belas tahun, kelas tiga SMA. Hobinya ngebalap. Biasa di panggil Alen, kata Juna, itu singkatan dari aa' Lentera.
Anak pertama dari keluarga yang dari awal udah hancur. Bokap gue galak, nyokap gue mantan pelacur, kembaran gue mati bunuh diri. Gue idup berdua sama orang yang bahkan nggak sudi ngakuin gue anaknya.
Dan sekarang, gue dihadapkan dengan pilihan kabur atau cari solusi atas kesalahan yang terjadi. Kesalahan fatal yang udah ngancurin hidup seseorang. Kesalahan yang sejak awal harusnya nggak gue lakuin. Tanpa sadar.
Hal ini bermula dari Bu Nita, guru matematika paling bahenol di sekolah gue. Sebagai siswa yang rajin, biar di notis, gue belajar sekeras mungkin supaya nilai gue pas ujian bagus dan doi bangga. Tapi sayang, otak gue kayaknya nggak cukup mampu untuk menampung segala penjelasan yang Jagad paparin.
Sebelum meledak, gue minta izin ke sobat satu ini buat minum bentar di bar biar ga pusing. Jagad setuju, soalnya kasian liat muka gue yang udah mirip rumus matematika. Nyebelin.
Berdasarkan alasan capek belajar matematika, gue minum tapi dikit aja. Gini gini gue masih sadar diri buat nggak kobam terus nyusahin orang lain, bisa-bisa nanti Kenio kesenengan punya alasan buat ngusir gue dari rumah.
Seperti yang gue jelaskan, pilihan minuman gue jatuh pada.... milkshake.
Yup, milkshake rasa stroberi yang diminum di meja bar sambil dengerin musik jedag-jedug.
