Chapter 7

40 5 0
                                    

Hay hay🙌🏻

Aduh ternyata udah di chap 7 aja.
Gimana ni kabar kalian semua?semoga sehat selalu ya!!!
Gimana hari nya? Semoga selalu happy ya!!!
Gimana ada masalah? Semoga engga deh!!
Pokoknya kalian harus happy terus!!!

Terimakasii udah baca🤍🤍

Happy reading🙌🏻🤍

"Memperlihatkan kesedihan ku di depan mereka apa akan membuat semua kebahagian itu kembali?"
BAGASDITYA NUGROHO

"Gue"

*

"Kenapa bang?" Desak Delvin.

"Ga gapapa gue cuman sedih aja ngeliat kita akur kek tadi" ujar Bagas.

"Sedih?kita akur?emang selama ini kita ga akur bang?" Tanya Delvin lagi.

"Yaaa akur tapi kan kita jarang banget ngumpul, lo udah tau semua kan vin?dan juga terima semuanya tapi apa Adrian bisa terima semua nantinya?gue takut dia kecewa sama semua yang dia dapet dan kuliahnya berantakan" Bagas menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskan nya.

"Gue janji setelah Adrian wisuda gue akan bawa kalian ke bunda, pegang ucapan gue vin" lanjut Bagas.

"Bunda?jadi kita manggilnya bunda ya bang?" Delvin berbicara dengan nada bergetar dan mungkin sebentar lagi dia akan menangis.

"Vin"

"Hehehe gue baru tau bang, pasti lucu kalo sekarang kita lagi manja manjaan ke bunda rebut rebutan bunda terus pas abang jailin Ashana, Ashana ngadu ke bunda" Delvin menghapus air matanya.

"Pasti dirumah ini perempuan cantik cuman dua, bunda sama Ashana"

"Gue pasti anak laki laki paling manja yang selalu pengen di peluk bunda, pengen disayang bunda tiap hari, pengen dicium bunda tiap hari"

"Tapi allah lebih sayang bunda ya bang?" Tak terasa air mata Bagas juga sudah membanjiri pipinya, Bagas mengambil tubuh Delvin masuk ke dekapannya.

"Shuttt adik abang ga boleh sedih, abang udah janji sama bunda ga bakal biarin adik abang sedih" ucap Bagas.

"Maafin abang bun, abang nangis di depan adiknya abang, maaf juga udah ngebiarin adik abang nangis" gumam Bagas yang masih bisa di dengar Delvin.

"Hehehe maaf ya bang Delvin sedih" ucap Delvin.

Bagas tersenyum dan mengangguk sambil mengusap kepala Delvin, Bagas tak mau membohongi dirinya bahwa ketika melihat adik adiknya tumbuh besar Bagas sedih karna tak ditemani oleh bundanya.

"Yaudah kita ambil apa yang mau kita ambil terus kita langsung ke atas" ucap Bagas sambil membersihkan wajahnya yang sudah berlinang air mata.

"Iya bang"

Mereka mengambil semua yang mereka butuhkan cemilan, minuman, eskrim dan banyak lagi.

"Loh, kalian?" Nugroho datang dengan gelas ditangannya.

"Eh ayah kenapa yah?ngapain malem begini di dapur?" Ucap Delvin, Bagas masih asik memilih milih cemilan yang dia ingin.

ADRIAN||TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang