Chapter 19

24 3 0
                                    

Hay prenddd!!!
Gimana kabarnya?gimana harinyaa?ada masalah?
Apapun yang kalian hadapii kalo udah ga kuatt kaliaannn coba utarain ke orang lain, jangan dipendem sendiri!!!

Jangan lupa follow, vote, dan komenn kalo ada typo atau bagian yang kalian ga ngertii!!!

Happy Reading❤️

"Tuhan punya maksud atas cerita dalam hidupku"
ADRIAN FAIQ NUGROHO

Bagas, Kelvin, Elmira dan tentunya Abraham menunggu diruang tunggu IGD rumah sakit yang mereka datangi, menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter kepada Adrian sejak datang sampai sekarang Elmira tidak pernah berhenti merapalkan doa untuk cucunya itu.

Mereka menunggu sekitar 20 menit setelah Adrian dimasukan kedalam ruang periksa dirumah sakit itu, akhirnya dokter yang memeriksa keluar dari ruangan pemeriksaan itu.

"Dok gimana cucu saya?" Tanya Elmira dan Abraham dengan tidak sabaran.

"Dok gimana adik saya?" Tanya Bagas.

"Dok gimana teman saya dok?" Tanya Kelvin.

Dokter yang menangani Adrian pun refleks memundurkan badannya karna mendapat serangan mendadak dari pihak keluarga Adrian bahkan Bagas sekarang memegang kedua lengannya.

"Ehemm maaf ma..s" ucap Dokter itu pada Bagas.

"Astagfirullah dok maaf dok saya masih normal kok" ucap Bagas melepaskan pegangan pada lengan Dokter tadi.

"Saya juga masih punya istri mas, yakali ganteng dan berbakat seperti saya masih jomblo emangnya saya kek mas masih jomblo" ucap Dokter yang langsung diberikan delikan oleh Bagas sedangkan Abraham menahan tawanya dengan susah payah, jika dia tidak ingat ini di rumah sakit dan Adrian sedang melakukan perawatan dirumah sakit ini sudah dipastikan dia akan melepaskan tawanya.

"Yeeee dok dok saya mah masih muda dokter kan udah tua jadi wajar lah kalo saya belum nikah" ucap Bagas dengan tatapan sengitnya, Elmira hanya diam melihat interaksi cucu dan dokter itu begitu pun Kelvin yang hanya mengerjapkan matanya.

"Biarin deh saya tua yang penting kalo saya pulang disambut sama istri, makan disiapin, tidur dipeluk hangattt huuu pasti mas nya ga pernah ngerasain kan?!" Ucap dokter itu membuat Abraham tertawa tidak dapat menahannya lagi, Bagas mendelik dan melotot ke arah dokter itu sedangkan Kelvin tersenyum mendengar ucapan dokter itu namun berbeda dengan Elmira dia hanya menatap datar mereka semua.

"Dih dok jangan sombong saya itu bukannya jomblo tapi jodoh saya belum dateng aja, liat aja nanti kalo jodoh saya udah datang saya bawa kesini saya pemerin ke dokter saya yakin istri saya nanti bakalan lebih cantik dari istrinya dokter liat aj-" cerocos Bagas dipotong oleh Elmira yang menedang tempat sampah didekatnya, hal itu membuat semua mata tertuju pada Elmira yang menatap mereka datar.

"Keadaan cucu saya bagaimana?" Tanya Elmira datar dan membuat mereka semua kembali pada mode serius, Elmira hanya menghela nafas dan memutar matanya malas.

"Emm Cucu ibu tidak apa apa hanya kecapekan aja bu dan terdapat luka dibeberapa tubuhnya, saya meyarankan melakukan rawat inap untuk mamantau Terus dan memastikan Adrian benar benar pulih" ucap dokter itu dengan serius.

"Lakukan yang terbaik untuk adik saya, berapa pun uang yang akan dikeluarkan akan saya berikan" ucap Bagas dengan mantap.

"Yaudah kalo gitu bang, gue mau ngabarin Rifki dulu" ucap Kelvin pada Bagas.

ADRIAN||TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang