Chapter 18

28 3 0
                                    

Hello man teman😊✌🏻
Gimana kabarnya?
Gimana harinya?
Tetap semangat apa pun yang kalian jalani sekarang tetap bersyukur jangan mengeluhh!!!!kalo memang udah ga kuat cerita aja!!aku bakal dengerin kok!!!

Jangan lupa follow, vote dan komen kalo ada typo atau bagian yang kalian ga ngerti❤️

Happy reading🤍

"Ketika kamu mempunyai masalah coba untuk cerita dan mengungkapkannya pada orang agar kamu tidak merasa beban mu terlalu berat"
Author yang cape😎✌🏻

"Ini, begini yang kamu bilang kasih sayang kepada cucu saya pada saat kamu minta di nikahi oleh Nugroho untuk menebus kesalahan kamu Diana?!" Ucap Abraham santai namun penuh dengan tekanan, Bagas masih dengan emosinya dadanya naik turun bahkan nafasnya sekarang memburu tetap menatap tajam Diana yang terdiam sembari melihat kearah gebrang rumah itu.

"Kenapa kamu diam saja Diana?tadi kamu yang bilang pada cucu saya 'kenapa kamu diam omongan saya benarkan?' Bukan seperti itu Diana yang kamu ucapkan pada cucu saya tadi dengan nada tinggi mu, kenapa sekarang kamu tidak berbicara seperti itu di depan saya dan Bagas" suara Abraham mulai meninggi diakhir kalimat yang dia ucapkan.

"Manusia busuk kek lo ga pantes dirumah ini, setelah ayah pulang gue akan ungkap semuanya dan membiarkan lo dan anak lo hidup sendiri diluar, LIAT NANTI" ucap Bagas langsung masuk kedalam rumahnya untuk menyusul Elmira sedangkan Abraham masih diluar menatap Diana dengan perasaan marah sekaligus kecewa karna Diana terus menerus membuat nya kecewa saat ini adalah kecewa paling besar di hidupnya, tidak tau jika nanti Abraham tau jika penyebab kematian putri semata wayangnya adalah Diana mungkin kekecewan Abraham tidak akan bisa diukur bahkan mungkin kebencian lah yang ada di dalam Abraham kepada Diana.

"Kamu memang tidak berubah NAK, saya sudah merawat mu sudah memberikan cinta dan sayang pada mu tapi tidak pernah membuat kamu sadar akan perbuatan yang kamu buat" ucap Abraham menatap Diana dan menekan kata 'NAK'.

"Saya sudah tidak mengerti dengan kamu, apa keingin kamu?apa yang kamu mau?kematian putri saya?bukan kah itu sudah terjadi?dan kamu pun mengatakan ingin menebus kesalahan mu pada putri saya dengan memberi kasih sayang pada anak anak dan suaminya, namun apa yang saya liat tadi?apa itu adalah bentuk kasih sayang?mungkin selama ini kamu tidak pernah memperlakukan Adrian dengan baik, apa yang kamu mau dari Adrian sehingga kamu memperlakukan dia dengan buruk?"

"Saya sudah benar benar capee dengan kamu, terserah kamu mau hidup bagaimana tapi ingat jangan sekali kali kamu menyakiti anak dan cucu saya!!" Peringat Abraham dan langsung masuk ke dalam rumah menyusul istri dan cucu cucunya meninggalkan Diana dan Danastri, Diana menjatuhkan air matanya dia sekarang tersadar setelah 15 tahun memperlakukan Adrian dengan sangat buruk.

Diana benar benar tersadar namun keegoisannya tidak mampu membuat dia merubah sikapnya terhadap Adrian, saat ini tangannya terkepal dan memperlihatkan kuku kukunya yang memutih.

*

"Hussttt shana ga boleh nangis ya sayang" ucap Elmira menenangkan cucu perempuan satu satunya itu, namun Ashana tidak kunjung meredakan tangisannya.

"Shana pengen dia pergi eyang" gumam Shana masih tetap dengan isakannya.

"Hussttt adek abang jangan nangis sini sama abang Delvin" Delvin mengambil tubuh Ashana untuk dipeluknya, menenangkan adik perempuan satu satunya itu Shana merupakan Ratu dirumah ini tidak akan dia biarkan menangis kecuali itu tangisan bahagia.

ADRIAN||TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang