2. Sequoia

7.1K 263 6
                                    

Sekali lagi gue tekanin FORMAL-INFORMAL AREA!

- sequoia

"Gue tadi beli pulsa."

"Hubungannya sama gue?"

"Gue kasih nomor palsu lah, hahaha mampus tuh konter gue kibulin," kata lelaki itu dengan tawa yang terdengar recah.

Georgi Maheswa, orang memanggilnya Eyo, menatap teman yang sedang berbicara padanya, jutek. "Sekarang gue tau, alasan kenapa gue tidak mau berteman dengan lo."

"Lalu, pulsa lo gimana, Ci?" Tanya sahabatnya satu lagi. Lorenzo Chio Kastara, penggemarnya kerap memanggil, Locka.

Arkanio Zevallo di kenal dengan nama Mochi atau Moci, entah apa alasannya. Ia hanya berkedip beberapa kali, saat mendapat pertanyaan itu dari Renzo.

Bngst! Batin Arkan.

Georgi memutar bola matanya malas. "Dia berbohong, jangan pernah percaya dengan ucapannya," ketus Georgi sebal.

Renzo tertawa kecil, sudah terlihat dari cara bicara dan tatapannya tidak suka kepada Arkan. "Tidak boleh galak, nanti suka, gimana loh, Yo?"

"Tidak akan."

Arkan tersenyum miring. "Gue cakep loh?"

"Gue ga belok."

"Masa sih?"

"Sialan! Kalaupun gue belok, lo bukan selera gue," Georgi berdecih.

Arkan tertawa lalu di ikuti oleh Renzo, sungguh tawa itu terasa garing oleh Georgi. Ia hanya ingin hidup tenang. Pernah juga Georgi berdoa pada Tuhan untuk menjauhkan dua mahluk tidak berguna itu dari hidupnya. Tapi mengapa, Tuhan seakan tidak mendengar doa nya?

Rasanya, Georgi ingin membunuh Arkan. Sebelumnya ia pernah mencoba untuk membunuh Arkan, ketika Arkan sedang tidur, naasnya Georgi gagal. Arkan masih hidup dan menertawakan Georgi yang gagal membunuhnya. Pernah juga Georgi meracuni Arkan tapi sialnya, Arkan hanya di rawat di rumah sakit beberapa minggu.

"Sudah?"

Tiba-tiba suara berat terdengar dari samping nereka bertiga, Laskar atau orang terdekat memanggilnya Aska. Dia berjalan mendekat.

"Sudah," jawab Renzo santai.

Laskar duduk di sebelah Georgi, ia melihat Georgi yang memasang raut jutek, rasanya ingin tertawa dalam hati.

Mereka sekarang sedang di kamar VIP milik Sequoi. Sequoia adalah Bar terbesar di Jakarta Selatan.

Ternyata Sequoia bukan hanya sebuah club malam, Sequoia memiliki sisi gelapnya, wanita-wanita yang ada di bar Sequoia adalah sebuah bahan untuk reproduksi pembuatan anak. Terkadang wanita 15 tahun hingga 20 tahun akan di jual ke luar negri, sedangkan 21 tahun keatas hanya di jadikan bahan untuk menghasilkan anak.

Laskar, ia ketua dari semua ini, mafia yang di kenal tidak berperasaan, auranya sungguh mengerikan, matanya segelap samudra dengan tatapan setajam elang, secepat bayangan. Menatap Laskar sama saja seperti memasuki satu lorong kegelapan yang tak memiliki tujuan, tatapanya memang tajam seperti pedang, tapi di dalamnya sangat kosong, hanya tersisa gelap.

Biasanya Sequoia akan mengadakan meet dengan pembeli seminggu sekali di bawah tanah, di bawah Bar Sequoia, seperti namanya, Sequoia memang bertopeng, dari depan itu hanya sebuah Bar terkenal, dari dalam ternyata sebuah jual beli manusia.

ENERVATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang