16. Kemarahan Laskar

3.5K 167 68
                                    

Ig gue : @ririscorpio_

"Lo terlalu rapuh, untuk kembali utuh." -Laskar.

-

Arkan, Georgi dan Arran, memasuki ruangan yang kini mengadakan acara pelelangan manusia. Berjalan masuk dengan tatapan orang lain yang menatap kagum. Tidak banyak juga yang menatap dingin, siapa lagi jika bukan musuh mereka?

"Heh Ran, gue di situ," kata Arkan datar, tidak terbantah.

Arran menatap Arkan malas, irisnya menyorot begitu dingin. "Gue tidak mau." Lalu lelaki itu tersenyum sinis, tau apa yang di inginkan Arkan, karna dirinya duduk di sebelah Georgi. Sedangkam di sebelah satunya lagi adalah orang lain.

Bukan itu yang menjadi masalah besar untuk Arkan, lelaki itu takut pada pria bertubuh buncit. Karna duduk di sebelah Arran maka di sebelah dirinya pria buncit dengan kumis tebal, tubuh besar dan hitam, sungguh mirip Bapak-bapak pedofil. Tidak ada yang tau, kecual Georgi, jika mereka tau mau di simpan dimana muka kerennya yang takut pada pria buncit?

Bahkan sewaktu di bar bertemu para polisi yang bertubuh gempal, ia menahan diri untuk tidak menjerit seperti anak kecil. Sesudah dari situ, ia memeluk Georgi, manja. Badannya yang begitu gemetaran. Ia benar-benar ketakutan.

Arkan memukul Arran dengan pukulan lurus, hingga hidungnya patah dan berdarah. "Argh, brengsek!" Teriak Arran kencang. Lelaki itu memegang hidungnya, yang mengeluarkan darah.

Keributan ini membuat orang lain menatap mereka, lebih tepatnya Arkan, ngeri. Wajahnya yang sulit di tebak, tatapan yang begitu tajam dan dingin, menusuk mata siapa saja yang melihat, sorotnya seakan berkata "apa anjing?" Hingga orang lain kembali sibuk pada urusan masing-masing, tidak ingin mendapat masalah dari mafia satu ini.

Georgi yang mengetahui Arkan memiliki mood yang buruk, memaksa Arran bergeser, dengan cara menendangnya. Dan dengan cepat menarik Arkan sebelum lelaki itu menjadi monster yang siap membunuh dengan secepat cahaya.

Arran hanya menghela nafas kesal. "Shit, emang bangsat!" Seharusnya ia tidak menerima paksaan Arkan yang menyuruhnya ikut menggantikan Laskar, sang leader.

Acara pelelangan dimulai, Sang MC memberi salam pembuka, lalu memperlihatkan gadis cantik yang berpakaian begitu sexy, nyaris seperti tak memakai pakaian. Lingerie transparan, dengan memperlihatkan miss V nya samar-samar. Wanita itu bergerak erotis. Memeluk tongkat, lalu mengangkat kaki kirinya dengan menggesek pahanya di tongkat. Setelah selesai, ia menaik turun tubuhnya di tongkat itu. Memejamkan mata, menggigit bibir, menikmati pergesekkan miss V nya dengan tongkat itu.

"Sshh..." dia berdesah pelan. Mengundang tatapan lapar dari banyak lelaki di sini.

"Menjijikkan!" Georgi bergumam dingin. Jika bukan karna gadis itu adalah kunci dari semuanya, dirinya engga mendatangi tempat ini.

"Dimulai dari harga 10 Miliyar," kata Sang MC dengan senyum menantang.

"15 Miliyar," kata pria buncit di pinggir Arran dengan lantang. Arkan yang mendengar, bergidik ngeri tanpa di minta, membayangkan gadis itu bercinta dengan pria buncit. "Malang sekali." Jika itu terjadi.

"25 Miliyar." Tiba-tiba pria di belakang dengan masker hitam dan baju yang serba hitam.

Arkan tersenyum sinis. Dasar tikus. Ternyata yang kecil terlalu berani pada yang besar. Dia kira dia siapa sehingga berani berkhianat. "Cuih, menjijikkan!"

ENERVATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang