Chapter Fourteen

8 2 0
                                    

Hidup itu kadang kayak hujan. Butuh jatuh ribuan kali untuk menciptakan pelangi yang indah. - Haniel Abraham

🐻🐻🐻

Plak

Haniel mengusap belakang kepalanya yang menjadi korban geplakan Alena, sepanjang jalan menuju rumah Melon terhitung sudah lebih dari sepuluh kali Alena memukul belakang kepalanya.

"Mana ada seblak pake sianida goblok!" geram Alena

"Berani beda Lena, sepanjang sejarah ini nggak pernah ada yang dagang seblak sianida nah untuk itu kita adain. Bener nggak Lon?" Melon mengangguk-angguk sembari menjilati gulali di tangan kanannya.

"Huh, lo tanya grup aja deh. Capek gua bilanginnya," tutur Alena sudah lelah.

Para pencari Tuhan jilid 23
Ketuk di sini untuk info grup

Me

Bener nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bener nggak?

Caca marica oi oi
Gua padahal dari kemaren diem
Aja loh Haniel 😡

Tirex nyasar 🦖
Mana ada ceker ikan🤦

Kembang desa 💋
@anak om Dirga harap di pantau

Anak om Dirga
Nyerah gua!

Pengen resign aja gua jadi temennya!

Riki Ting Ting
Haniel emang masuk kriteria Manusia
Yang halal untuk di mutilasi🔪🔪

Laras bahenol 🥵
Saos setong mau lo apain Haniel??
😬😬

Rentenir jadi-jadian 🖕
Kayaknya milih Haniel buat belanja
Ke pasar adalah suatu keputusan yang salah
Guys🙃

Me
Emang gua salah ya?

Ibu kita (Kartini)
Enteng banget tuh orang nanyanya.

Antoni genteng
Nggak sekalian Lo beli racun tikus Haniel

Me
Wahhh ide Anton memang cemerlang 🤩

Anak om Dirga
Gua udah angkat tangan ✋✋
Terserah kalian deh mau diapain nih anak @me @Melon Cinangka 🍇

Melon Cinangka 🍇
Gua maunya di traktir aja, nggak usah
Muluk-muluk bakso beranak satu, seblak
Jeletet satu, jus alpukat dua bungkus, sama martabak manisnya rasa kacang cokelat satu🤤

WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang