10. First Met and The Gift

3.7K 290 11
                                    

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


o0o

Brak!

Prang!!

"M-maaf.... Cattie ga sengaja."

o0o

Reylond terkejut ketika merasa sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya. Tak hanya es krim, kemeja nya juga di nodai dengan warna coklat yang berasal dari lumeran toping yang ada di atas brownies.

Ia mengusap wajahnya kesal karena setelan nya yang tampak berantakan, lalu mendengus keras.

"Ck!" Ia mengarahkan tatapan tajam nya pada Catreena, sang pelaku.

Catreena yang awalnya juga menatap Pria yang ia tabrak menjadi tertunduk takut kala mendapat tatapan sinis dari pria itu. Ia bahkan sudah melengkungkan bibir nya sambil menahan air mata, saking ketakutan nya.

"Maaf, Cattie g sengaja," cicitnya.

"Sayang, adek gapapa?" Tanya Airlangga, ia bahkan tergopoh-gopoh menghampiri adik nya.

"Abang, Cattie ga sengaja tumpahin brownies di meja kakak itu," adunya. Sungguh gadis itu saat ini mengadu karena terlalu ketakutan. Catreena tak pernah mendapatkan tatapan tajam seperti itu dari orang-orang.

Airlangga mendongak, menatap sosok remaja yang ia kenal. "Sorry bro, adek gue ga sengaja. Kalau perlu gue ganti setelan lo sekarang, tunggu biar gue telpon Sir Deka dulu."

Airlangga mengeluarkan ponsel nya, bersiap mencari nomor asisten Leon. Namun, belum juga ia menelepon nomor itu, Reylond lebih dulu berucap, "Ga usah, gue bisa sendiri."

Reylond kemudian berlalu pergi begitu saja. Sedangkan Airlangga hanya mengidikkan bahunya tidak perduli, ia sudah mengenal watak Reylond seperti apa, mengingat Daddy nya yang berteman dengan Papa Reylond, membuat mereka jadi sering bertemu.

Ia lebih memilih beralih ke adik nya yang saat ini masih keliatan shok. Airlangga berusaha menenangkan Catreena sambil mengucapkan kata ; 'tidak apa-apa'.

Sedangkan Reylond, ia berjalan menuju toilet. Sebelumnya tadi ia sudah meminta kepada pelayan pria untuk membeli kan sepasang jas dan kemeja baru. Ia lagi-lagi berdecak kesal sambil mengusap tangannya yang sudah ia basah dengan air keran ke arah tumpahan es krim dan coklat itu.

Cklek!

"Permisi tuan, ini setelan yang anda minta," ucap pelayan pria itu sambil memberikan sebuah paperbag dengan brand ternama.

"Ya, terimakasih."

Reylond segera mengganti setelannya. Lalu meletakkan setelan kotornya kedalam paperbag, setelah itu membuang nya begitu saja ke dalam tong sampah tak perduli harga jutaan hanya untuk satu potong kemeja yang ia gunakan tadi.

•••

Waktu menunjukkan pukul 10.15 malam, dan pesta resepsi sudah selesai sejak pukul sepuluh. Alex berjalan menghampiri Catreena yang duduk di sofa Mansion mereka. Ya, mereka memang sudah memindahkan semua barang-barang keperluan Catreena dan juga Karin ke Mansion Delond.

CatreenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang