19. Bunda & Papa Davidson

2.7K 223 7
                                    

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Airlangga sampai di kantin dengan nafas yang tersengal. Ia menjadi pusat perhatian seluruh penghuni kantin termasuk Catreena yang masih menyimpan bakso di mulutnya membuat pipi gadis itu menggembung sebelah.

"Abang kenapa lari-lari?"

Airlangga menggeleng, ia menggeser Sazan dari tempat duduk nya lalu duduk di samping Catreena. Ia mengambil air mineral yang entah siapa pemiliknya lalu meneguk air itu begitu saja.

"Sial! Air gue!" Celetuk Sazan yang sejak tadi merasa di nistakan.

"Abang ga Mam?" Tanya Catreena sambil melirik Airlangga. Pria itu menjawab dengan gelengan.

"Abang masih kenyang."

Catreena mengangguk saja, tak mau bertanya lebih banyak. Sedangkan Airlangga memilih membuka ponselnya yang sudah di penuhi dengan pesan-pesan dari sahabat nya.

••••

Catreena duduk manis di dalam kelas dengan Raya sambil menunggu Airlangga yang akan menjemput nya untuk pulang seperti biasa. Tak berlangsung lama, Airlangga datang bersamaan dengan Reylond dan ke tiga temannya.

Catreena melirik heran pada Reylond. "Dia mau ke mansion kita, dek."

"Kak Reylond mau ngapain?" Tanya Catreena langsung pada sosok yang bersangkutan.

Reylond menatap Catreena sedikit lama, ia lalu mengidikkan bahu, entahlah antara tidak tahu, atau tidak ingin memberi tahu.

Baru saja mereka melangkah keluar dari kelas suara guyuran hujan yang bertabrakan dengan atap memekakan telinga. Airlangaa menghela nafas cemas. Ia dan Catreena hari ini berangkat menggunakan motor sport miliknya.

"Abang Gaga, kenapa?" Tanya Catreena yang sedari tadi memperhatikan raut khawatir abangnya.

"Rey, lo bawa apa ke sekolah?" Alih-alih menjawab pertanyaan adiknya, Airlangga langsung bertanya pada Reylond.

"Mobil," jawab Reylond cepat. Airlangga mengangguk, ia lalu menatap Catreena intens.

"Adek sama Rey aja mau?

Catreena tak menjawab, ia hanya melemparkan tatapan bertanya pada Abang nya. "Kita kan hari ini bawa motor, nanti adek sakit kalau nerobos hujan," jelas Airlangga.

"Okey, kalau gitu Cattie sama Kak Rey," setuju Catreena.

Catreena kini sudah duduk di bangku samping kemudi. Dan Reylond yang sekarang tengah sibuk memperhatikan jalanan dan juga mengatur benda bulat di genggaman nya.

"Kenapa?" Tanya Reylond karena merasa sedari tadi gadis di sampingnya ini terus melirik kearahnya.

"Em... gapapa, hanya saja Kak Rey tampan."

"Uhukk!!"

Perkataan lugu Catreena sukses membuat Raylond tersedak ludah nya sendiri. Ia melirik sekilas kearah Catreena yang saat ini benar-benar sedang menatap nya dengan polos.

CatreenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang