13. Penolakan Karin

3.3K 286 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


o0o

Pagi ini Catreena sudah duduk tenang diatas kasur milik Airlangga sambil menatap sosok abang nya yang sibuk menyimpulkan dasi di balik kerah seragam.

"Abang mau ke sekolah?" Airlangga mengalihkan pandangannya pada Catreena, kemudian mengangguk, "Iya sayang, adek ikut?"

Berhubung karena ini adalah hari sabtu, jadi tidak ada pembelajaran untuk Catreena.

"Disana ramai, abang?"

"Hmm... iya," jawab Airlangga setelah berfikir beberapa saat.

Ekspresi Catreena sontak berubah, raut wajah nya bergetar gelisah kala mendengar perkataan abang nya yang mengatakan bahwa disana ramai oleh orang-orang. Namun, disatu sisi ia juga penasaran seperti apa tempat abang nya bersekolah.

••••

Seluruh keluarga Delond sudah berkumpul di meja makan, mereka menikmati sarapan yang telah di buat oleh Karin dan di bantu Bi Lastri beserta beberapa pembantu lainnya.

"Mom, Dad. Hari ini Airlangga mau bawa Cattie ke sekolah," tutur Airlangga sontak membuat Leon dan Karin kaget, apalagi Karin yang sudah sangat cemas.

"Ga boleh!" Penolakan keras dari Karin membuat semua orang kecuali Leon menatap bertanya.

"Ga boleh Airlangga, Cattie ga Mommy izinin buat ikut kamu," ucap Karin lalu pergi dari meja makan begitu saja.

Raut gelisah Karin yang terpapar jelas tak bisa di sembunyikan, bahkan ia hampir menangis saat ini, kenangan-kenangan buruk tentang Catreena yang dulu sangat menyakiti hatinya berputar di kepalanya begitu saja. Ia takut trauma putrinya muncul lagi.

Karin masih ingat sekali, bagaimana lirihnya suara Catreena ketika berucap, "Mommy, Cattie ga mau sekolah lagi.... Cattie takut, Mommy...."

Ia juga masih ingat betapa ketakutannya Catreena ketika ia ajak untuk pergi ke sebuah panti asuhan di kota, Karin jelas melihat raut gelisah Catreena ketika melihat banyak nya anak-anak seusianya disana.

Leon menyusul Karin yang saat ini sudah duduk di pinggir tempat tidur. Ia segera menarik Karin ke dalam pelukannya kala netra coklat itu menatap nya dengan sendu. Beberapa menit dengan saling memeluk, Leon melepaskan pelukan itu lalu bersimpuh di hadapan Karin, tak perduli celana nya akan kotor atau kusut sekali pun, sama seperti ketika mereka masih remaja, cara ini sangat ampuh untuk menenangkan Karin yang sedang dalam keadaan tidak baik.

CatreenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang