[Hiatus sementara]
[Belum di revisi, masih banyak typo]
~~~
"Cattie suka kakak!"
"trus?"
"Cattie mau kakak jadi suami Cattie!"
"lo tau suami itu apa?"
"emm... engga sih. Tapi Cattie tau suami itu kaya Daddy dan Papa."
"tapi gue bukan daddy atau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
o0o
Raut wajah Catreena seharian tampak sumringah setelah pulang dari sekolah Airlangga. Ia dan anggota keluarganya kini sedang duduk santai di taman belakang rumah.
"Adek, seperti nya senang sekali?" Tanya Alexander yang melihat adik nya terus tersenyum sejak tadi.
"Iya, Abang!" Jawab Catreena antusias.
"Coba bilang sama Daddy, apa yang buat putri Daddy ini bahagia sekali," sahut Leon.
Catreena dengan langkah riang duduk di samping kiri sang Daddy, ia lalu menggamit lengan Leon. Sistem manja nya sedang aktif saat ini, fikir Karin.
"Cattie senang karena ikut abang. Daddy, tadi di sekolah Abang Cattie ketemu sama abang Azmi, abang Dion, terus ada abang Bryan juga! Abang Bryan lucu Daddy, dia suka melawak, seperti badut. Hahaha."
Semua tersenyum senang kala mendengar nada bicara Catreena yang tampak riang sekali, ia bahkan tak takut membicarakan orang-orang yang di lihat nya tadi pagi.
"Daddy, tadi disana Cattie bertemu dengan orang yang bantuin Cattie."
"Bantuin apa?" Tanya Alvaro, ia mengernyit bingung. Kenapa harus orang lain yang membantu adik nya, bukan Airlangga saja?.
"Tadi kan, Catreena ke toilet, terus waktu Catreena keluar dari bilik, Cattie ketemu sama kakak-kakak yang seragam nya sama seperti Abang. Terus kakak-kakak itu tahan tangan Cattie. Mereka suruh-suruh Catreena kasih nomor Abang Gaga, tapi Cattie ga mau karena Cattie kan ga punya ponsel, Daddy. Jadi waktu Cattie bilang begitu, mereka ga percaya. Untung saja ada orang yang mau bantu Cattie. Orang itu usir kakak-kakak tadi terus anterin Cattie ke Abang," jelas nya panjang lebar.
"Kenapa pergi nya ga sama Abang Airlangga saja, sayang?" Tanya Karin. Raut wajah nya terlihat cemas ketika putrinya bercerita seperti itu.
"Hehehe, Cattie ga mau Mommy. Abang sudah tawarin buat temenin Cattie. Tapi Cattie ga mau," cengir Catreena.
"Untung saja mereka ga apa-apain adek. Memang nya siapa yang bantu adek?" Tanya Leon menatap Airlangga.
"Reylond, Dad," jawab Airlangga cepat.
"Reylond Davidson, putra sulung Aaron sama Sarah?" Tanya Leon memastikan yang di jawab anggukan oleh kedua putranya itu.
•••••
Malam telah tiba, keluarga Delond telah berkumpul di meja makan yang sengaja di letakkan di taman belakang, tak mau menyia-nyiakan malam yang indah penuh bintang kali ini. Bahkan bulan purnama juga ikut menyempurnakan malam.
Catreena menatap takjub dekorasi yang di buat oleh para pelayan. Ia begitu suka melihat lampu yang tergantung di dahan-dahan pohon sehingga terlihat seperti ranting bercahaya.