14. Sekolah Abang

3.5K 308 8
                                    

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Pagi ini Catreena bangun lebih cepat. Ia begitu semangat untuk menyambut hari karena kali ini Catreena akan ikut Airlangga ke sekolah nya. Meski masih ada sedikit rasa takut, tapi kali ini Catreena ingin melawan rasa takutnya.

Catreena berjalan dengan langkah riang ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya. Namun, belum lagi ia memegang gagang pintu sosok wanita dewasa memasuki kamar Catreena.

Karin tersenyum menatap putrinya yang saat ini tampak riang sekali, ia mendekat lalu menggiring putrinya masuk ke kamar mandi, mengisi-kan bathup dan menebar sabun diatasnya, menciptakan gelembung gelembung sabun.

Catreena dengan senang hati masuk ke dalam bathup, ia sibuk memainkan gelembung sedangkan Karin sibuk mengusap rambut Catreena yang penuh dengan shampo.

Selesai mandi, Catreena duduk di depan meja rias yang terdapat di dalam walk in closet, masih dengan bathrobe nya ia duduk tenang menikmati sentuhan lembut dari Mommy nya yang sedang mengeringkan rambut nya dengan hairdryer.

"Sayang, nanti disana jangan nakal-nakal, harus selalu dekat abang ya dek. Kalau mau pergi kemana-mana harus izin sama abang dulu, kalau bisa minta temenin abang. Jangan langsung pergi gitu aja, Cattie ngerti?"

Sedari tadi Karin tak berhenti memberikan peringatan kepada Catreena. Karin sangat cemas, kalau saja semalam ia tak diyakin-kan oleh Airlangga bahwasanya Ia pasti menjaga Catreena, mungkin sampai sekarang Karin tak akan membiarkan putrinya pergi ke sekolah abang nya.

"Iya Mommy, Cattie mengerti."

Catreena akhirnya siap dengan setelan pergi nya.

Mereka turun kebawah untuk sarapan bersama. Di meja makan semua menatap Catreena dengan sumringah. Gadis itu tampak cantik dan imut secara bersamaan. Apalagi, Catreena mau untuk melawan rasa takutnya, membuat mereka merasa bangga pada gadis kecil itu.

"Sayang, jangan lupa apa yang Mommy bilang, okey?" Jelas Karin, terlihat raut gelisah di wajahnya.

"Iya Mommy... adek ga lupa."

Karin masih setia menatap Catreena yang kini sudah hilang dari pandangannya, ia berangkat bersama Aksara menaiki mobil dan Airlangga yang menyusul di belakang dengan motor sport nya.

•••••

Airlangga memarkirkan mobil nya di parkiran mobil khusus siswa. Ia turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk adik nya. Namun, Catreena masih terpaku di tempat duduk nya. Ia menatap ragu kearah depan, sama sekali tak menatap Airlangga.

"Sayang, kenapa?" Tanya Airlangga membuka suara.

"Abang... abang pasti jagain Cattie kan?"

"Iya sayang pasti."

"Mereka ga akan jahat sama Cattie kan, Abang?"

"Mereka ga akan jahat sayang, ga akan ada yang berani jahat sama adeknya Abang."

CatreenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang