9. The Wedding

3.5K 271 16
                                    

Happy Reading :)

o0o

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu. Ya, pernikahan Leon dan Mommy Catreena, Karin. Sosok wanita berusia 42 tahun itu sudah cantik dengan balutan gaun putih simple yang di desain langsung oleh desainer terkenal internasional.

Catreena yang baru saja masuk dengan gaun bridesmaid nya terperangah takjub melihat seberapa cantik Mommy-nya sekarang.

"Wow Mommy! You look so gorgeous!" Ucap gadis itu masih dengan ekspresi mupeng nya membuat Karin terkekeh malu sekaligus gemas.

"You too baby girl, so pretty."

Catreena menggunakan gaun yang di desain hampir mirip dengan Karin, membuat penampilan gadis itu sedikit dewasa. Catreena kemudian memberikan sebuah rangkaian bunga yang sedari tadi ia pegang untuk di bawa Mommy-nya ke altar.

Gaun yang di desain hampir sama. Namun, tertutup di bagian lengan. Oh, kalian tentu sudah tau siapa yang merencanakan bentuk pakaian dari gadis kecil itu, tentu saja sang calon Daddy dan ke lima abangnya. Mereka menolak keras ketika melihat rancangan desain yang akan di pakai oleh Catreena waktu itu, yang katanya terlalu terbuka ataupun terlalu pendek.

Tak lama sosok pria yang sedikit lebih tua dari Karin masuk. Pedro, abang Karin satu-satu nya, yang juga paman Catreena.

"Uncle!!" Sorak Catreena gembira sambil menerjang Pedro. Pria itu bahkan sampai mundur dua langkah ke belakang akibat lompatan Catreena.

"Hai sayang, ponakan uncle apa kabar?"

"Cattie baik, dan hari ini sangat baik." Gadis itu mengangguk-angguk dengan mata bulatnya, berusaha meyakinkan sosok pria di depannya ini.

Pedro adalah seorang dokter di sebuah rumah sakit. Namun, karena sang istri, Michel. Tidak bisa mempunyai keturunan, oleh karena itu ia sangat menyayangi Catreena seperti anak nya sendiri.

Pedro sering kali overprotective pada Catreena. Ia adalah orang kedua yang akan sangat panik ketika Catreena sakit, meskipun hanya flu.

"Okey, uncle percaya."

Pedro menurunkan Catreena dari gendongannya dan berjalan menghampiri Karin. Laki-laki itu menatap sebentar mata adik nya yang tampak bersinar bahagia. Kemudian ia membawa Karin ke pelukannya.

"Akhirnya kamu benar-benar bersatu dengannya, Rin."

Di dalam pelukannya Karin hanya bisa mengangguk sambil menahan air mata.

'Ya, aku akhirnya bersatu dengannya meskipun pernah berpisah dulu.'

Pedro melonggarkan pelukannya, ia beralih mencium kening Karin dengan hangat. "Don't crying. This is your wedding day," ucap Pedro. Karin perlahan tersenyum.

•••

Karin keluar di tuntun oleh Catreena beberapa menit setelah Leon berhasil mengucap ijab qabul nya. Acara ijab qabul serta acara resepsi memang di satukan, mengingat jadwal mereka yang sama-sama padat untuk bulan depan.

Karin duduk di samping Leon dan melakukan beberapa rangkaian hal seperti menukar cincin, menyalim tangan Leon, dan juga menandatangani surat pernikahan mereka.

Sedangkan Catreena sudah berdiri diantara jajaran makanan ketika orang-orang masih asik melihat kearah sepasang pengantin itu.

Gadis itu melangkah menuju seorang pegawai WO yang bertugas untuk mengawasi makanan para tamu.

"Mba, Cattie mau minta tolong sesuatu boleh?" Tanya nya.

Wanita yang di mintai tolong oleh Catreena itu tampak mengerut bingung. Namun, tak urung ia menganggukkan kepalanya, mengiyakan permintaan gadis yang di ketahui anak pemilik acara.

CatreenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang