[Hiatus sementara]
[Belum di revisi, masih banyak typo]
~~~
"Cattie suka kakak!"
"trus?"
"Cattie mau kakak jadi suami Cattie!"
"lo tau suami itu apa?"
"emm... engga sih. Tapi Cattie tau suami itu kaya Daddy dan Papa."
"tapi gue bukan daddy atau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
o0o
Pesta telah selesai sejak dua jam yang lalu, Catreena keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi untuk menyegarkan badannya. Ia berdiri di hadapan cermin lalu kembali menyengir senang. Ia sungguh bahagia hari ini.
Pukul 07.30 malam, Ia turun ke bawah, tapi tak menemukan seorang pun keluarga atau pelayan yang biasa nya berlalu lalang. Ia beranjak menuju ruang keluarga. Namun, yang ia temukan hanya sebuah sticky notes berwarna kuning yang tertempel di televisi.
Catreena mengambil lalu membaca 2 kata yang tertulis disana. 'Taman Belakang'. Catreena memiringkan kepalanya bingung meski kaki nya turut melangkah ke tempat di mana sticky notes itu maksudkan.
Ketika sampai di taman belakang, Catreena terperangah tak percaya. Matanya berbinar kala melihat pohon yang sama saat dinner kemarin dihiasi dengan lampu lagi, terlihat sangat bercahaya.
Di bawah pohon itu terdapat banyak hadiah yang telah di siapkan oleh keluarganya beserta beberapa pelayan yang juga Ingin memberikan hadiah, lalu di depannya tergelar sebuah tikar yang polos belum terisak apapun.
"Happy Birthday, Catreena!"
Seruan dari semua penghuni Mansion, termasuk keluarganya membuat Catreena terperanjat kaget untuk sesaat, setelah itu ia tertawa riang sambil mengucapkan terima kasih pada semua orang.
"Terimakasih, Dad, Mom, Abang-Abang, dan juga Mba.. dan Bibi semuaa," celetuk Catreena panjang.
Seorang pelayan memberikan sekotak kue yang diatas nya sudah dinyalakan lilin berukiran angka 16 tersebut, lalu Karin beserta yang lainnya mendekat kearah Catreena, serempak menyanyikan lagu untuk meniup lilin nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum meniup lilin, Catreena memejamkan matanya sejenak, melafalkan keinginan tanpa lisan. Lalu ia meniup kedua lilin itu dengan kuat, setelah itu bertepuk tangan riang karena berhasil memadamkan api nya.
"Selamat ulang tahun, putrinya Daddy.."
"Terimakasih, Daddy."
Alexander menggiring Catreena ke bawah pohon, berhadapan dengan hadiah hadiah yang sudah di persiapkan oleh mereka. Ia kemudian menyuruh Catreena untuk membuka sebuah box hadiah besar yang sudah Alex persiapkan.
