Pagi menyapa, matahari bersinar menembus jendela kamar seorang gadis yang sudah siap dengan seragam sekolahnya. Seragam dengan logo KSHS serta rok berwarna ungu-hitam dengan motif kotak-kotak terlihat sempurna ditubuh idealnya. Dengan tinggi 173cm membuat rok tersebut terlihat berada sedikit di atas lutut.
Kana, gadis itu merapikan rambutnya yang ia biarkan tergerai. Memberi jepit berwarna ungu bentuk kupu-kupu di bagian kanan rambutnya.
Vest yang menutupi tubuhnya dengan sempurna membuat gadis itu tampak fashionable, penampilan Kana yang sudah murid KSHS hapal. Kana itu suka kupu-kupu. Semua yang berbau serangga tersebut, Kana menyukainya.
"Perfect," gumam gadis tersebut melihat penampilannya dari atas sampai bawah.
Dirasa sudah cukup, ia keluar dari kamar. Menuruni lantai dengan menggunakan lift. Karena ia terlalu malas untuk menggunakan tangga.
Setelah sampai pada lantai tujuannya gadis itu menatap sekeliling rumahnya, sangat luas. Bahkan mungkin belum seluruh tempat dirumahnya ia kunjungi. Berjalan ke arah dapur ia dapat melihat seluruh keluarganya telah berkumpul. Apa ia terlalu lama berdandan? Padahal ia hanya memakai loose powder dan lip gloss agar bibirnya tidak pucat.
"Morning semuanya." Kana tersenyum tipis. Menduduki bokongnya disebelah Ruelna-adik bungsunya.
"Morning." Balas mereka serempak.
Aaron menatap anak keduanya penasaran,
"Papa dengar kamu jadi Queen KSHS Kana?"Kana mengangguk singkat tanda mengiyakan pertanyaan Papanya. Hal itu tidak penting, kenapa pula Papanya bertanya.
"Wah Kana serius?" Bunda tampak berseri-seri mendengarnya. Walaupun ia bukan Ibu kandung Kana. Tapi Kana dapat merasakan perasaan tulus dari wanita tersebut.
Ya, Papanya sangat senang menebar benih sana-sini. Sudah terhitung tiga kali lelaki berumur 38 itu berganti istri. Levan, Kana-Arkan, dan Ruelna memiliki Ibu yang berbeda.
Aaron dulu sangat menyayangi istrinya, Lyana. Wanita itu merupakan Ibu kandung dari Levan Aleandra Kendra. Tapi sayang Lyana harus merenggang nyawa disaat melahirkan Levan, membuat Aaron frustasi.
Karena hal itu Aaron tanpa sadar terjebak One Night Stand dengan model terkenal. Irene Evelyn. Yang sialnya Ibu dari Arkana dan Aykana. Pada awalnya Irene ingin menggugurkan mereka. Mau gimanapun juga pada saat itu Irene sedang berada di puncaknya. Tapi berkat keluarga Kendra yang sanggup membayar Irene lebih dari gajinya sebagai model, akhirnya Irene mau melahirkan mereka berdua. Walaupun pada akhirnya Irene tetap tidak menganggap bahwa wanita itu memiliki anak dan tetap melanjutkan profesinya sebagai model.
Sedangkan Bunda Amerta, dia merupakan wanita cantik berhati lembut yang mampu membuat Aaron mungkin membuka hatinya. Ibu kandung dari Ruelna Aurorae Kendra.
Walaupun Levan, Kana, dan Arkan bukan anak kandungnya. Tak membuat Amerta membedakan kasih sayang yang ia berikan.
Hal itu membuat Kana bersyukur, setidaknya ia tidak mempunyai Ibu tiri yang selalu disebut jahat dalam dongeng-dongeng yang dulu pernah ia baca. Melainkan sebaliknya, yang Ibu kandungngnya malah tidak menganggap dia ada. Sungguh miris, tapi Kana masa bodo. Dia sudah cukup bahagia bersama Papa dan Bunda yang menyayanginya.
"Iya Bun, gak penting juga." Kana tersenyum tipis menjawab Bunda Amerta.
"Wah Kak, ada Queen sama King di sekolah? Ruel jadi gak sabar deh," Ruelna menatap Kana berbinar, ah Kana jadi tau darimana sifat Ruel berasal.
"Iyaloh Dek, nanti muka kamu bakal ada di mading sekolah kalau jadi Queen di sekolah," Arkan menjawab membuat Ruel makin berbinar.
Kana melupakan fakta tersebut, pasti wajahnya sekarang sudah tertempel di mading sekolah. Membayangkannya saja membuat Kana bergidik, sungguh menggelikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana dan Fana
Roman pour AdolescentsHanya tentang keindahan Kana dan Tiga laki-laki yang menyukainya.