Hari ini KSHS cukup ramai dengan berita akan adanya murid baru. Bukan title murid barunya yang membuat berita itu mejadi heboh. Tapi karena jenis kelamin murid baru itu.
Laki-laki.
Jelas yang membuat heboh berita itu sudah pasti murid perempuan. Bahkan sekarang masih sangat pagi. Tetapi parkiran sudah ramai oleh murid-murid yang penasaran.
"Murid baru aja hebohnya sampe kaya gitu." cibir Jessie menatap parkiran dari lantai dua.
Kana mengangguk membenarkan. Padahal murid KSHS isinya laki-laki yang wajahnya diatas rata-rata. Tapi sepertinya mereka belum cukup puas.
"Pasti lebih ganteng Atra lah daripada dia." gumam Jessie berbinar.
"Gue kenapa?"
Jessie terlonjak kaget bahkan dia secara tidak sengaja memukul bahu Kana dengan keras.
Kana meringis melebarkan matanya. Tenaga Jessie sungguh tidak kira-kira, "Awsh lo ada dendam apa sih?"
Jessie memainkan matanya melirik Kana lalu melirik sebelah kanannya. Kana yang mengerti-pun menolehkan kepalanya.
Kana melotot ke arah Jessie yang memasang wajah melasnya. Astaga Jessie sungguh merepotkan. Ingin sekali rasanya Kana menambal mulut itu agar tidak berbicara sembarangan.
"Mungkin salah denger, Tra."
"Oh mungkin kali ya?" Atra mengangguk percaya lalu tersenyum tipis yang dibalas senyum canggung oleh Kana.
"Gue duluan." pamitnya berlalu pergi.
Jessie menghembuskan napas kasar, "Gila. Hampir aja."
"Lain kali hati-hati dong." sebal Kana mencebik.
"Sorry Bestie!"
🦋🦋🦋🦋
Jessie menopang dagunya menatap papan tulis di depan sana. Bukan papan tulis sih. Lebih tepatnya laki-laki yang membuat satu sekolah heboh dan ternyata teman satu kelas barunya.
"Nama gue Elliot Giandra Maxime."
"Cih sok ganteng." cibir laki-laki yang duduknya di sebelah kanan Jessie.
"Emang ganteng kok." ucap Jessie masih menatap laki-laki yang sudah Jessie ketahui namanya.
"Gantengan juga gue." balas laki-laki itu tak mau kalah.
"Percuma ganteng kalo cintanya bertepuk sebelah tangan." ledek Jessie menjulurkan lidahnya pada laki-laki itu.
"Maksud lo apa?"
"Emangnya gue gak tau kalo lo suka Kana?" tenang Jessie menatap laki-laki itu dengan wajah mengejek.
Bian terkekeh geli, "Semua orang juga udah tau kali kalo gue suka Kana." balas cowok itu tengil.
Jessie mendengus bersedekap dada, "Kalo lo mau sama Kana harus dapet restu gue dulu tau!"
"Emang lo siapa?" Bian menaikkan satu alisnya.
"Sahabat.Kana.Inget.Itu." ucap Jessie penuh penekanan.
"BIAN JESSIE MASIH MAU NGOBROL?"
"ENGGAK BU"
Bu Etik mengelus dada sabar, "Bian dan Jessie kalian sudah tidak mengerjakan tugas sejarah sekarang malah asik ngobrol."
"Kan saya udah bilang tugasnya dibasahin sama anak kelas sebelah." ucap Bian tidak terima.
Enak saja dia sudah capek-capek mengerjakan malah dibilang tidak mengerjakan.
"Tau tuh. Kan si murid beasiswa itu juga udah bilang sama Ibu." timpal Jessie cemberut.
Bu Etik melotot, "Tapi bukan berarti kalian asik mengobrol disaat ibu menerangkan."
Jessie memutar bola matanya malas, "Iya sorry Bu."
"Sudahlah kalian anggotanya dipisah lagi. Bian, Jessie, Azka ditambah Elliot. Sisanya bikin kelompok sendiri. Paham?"
"Kok gitu Bu?" tanya Bian tak terima.
Sumpah sampai kapanpun dia tidak akan pernah mau sekelompok dengan murid baru yang mukanya tengil itu.
"Jadi kamu gak mau ke museum bareng kelas Kana?" tanya Bu Etik menggoda.
Bian mendengus, "Siapa juga yang gak mau."
Sepertinya ia harus satu kelompok dengan murid baru itu.
"Kana." gumam Elliot.
🦋🦋🦋🦋
Elliot Giandra Maxime
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.