"Hai Kana."
Kana menatap perempuan dihadapannya. Perempuan itu tersenyum lebar, memperlihatkan sederet gigi putihnya.
"Ya?"
"Gue Taria, temen sekelas Lo." Taria menyodorkan tangannya tanda ingin berkenalan.
"Tau ko." Ujar Kana membalas uluran tangan dihadapannya
Dia tidak perlu menyebutkan namanya kan? Dengan jelas gadis dihadapannya tadi memanggil dia Kana.
"Gue dari kemarin pengen banget kenalan sama Lo. Tapi masih banyak yang harus gue urus. Biasalah murid beasiswa."
Kana mengangguk tersenyum tipis. Taria cukup banyak bicara bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Malah, secara gamblang gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai murid beasiswa.
"Lo cantik banget Kana. Pantes Atra suka."
"Hah?"
Seketika Kana berdiri kaku, bahkan air wastafel ia biarkan mengalir.
Kana tidak mengerti kenapa Taria berbicara hal yang mustahil. Gadis itu bahkan berbicara dengan tenang seakan itu hal yang wajar.
Untung saja sekarang ia berada di dalam toilet dan hanya ada mereka berdua. Kalau sampai ada orang lain yang mendengar, sudah pasti berita ini akan membuat KSHS heboh seketika.
"Jangan ngomong hal aneh, Tari. Lo jelas tau gimana gosip gampang nyebar."
Taria gelagapan menggeleng cepat,
"Sorry Kana, gue gak ada maksud."Menghela napas seraya mengeringkan tangannya dibawah hand dryer, gadis itu berujar.
"Gak masalah."Taria benar-benar merasa tidak enak. Kalimat itu tiba-tiba saja keluar dari bibirnya ketika ia mengagumi wajah Kana. Baru kali ini ia dapat melihat Kana dari jarak yang sangat dekat.
Julukan untuk Kana sebagai Dewi KSHS bukan omong kosong belaka.
Dapat Tari lihat Kana sempat tersenyum tipis lalu berlalu pergi keluar toilet.
"Astaga Tari mulut Lo ini minta banget di pites." gumamnya memukul bibirnya sendiri lalu menghembuskan nafasnya kasar.
Padahal niat ia menyapa untuk mengajak Kana berteman dan sekarang jelas gagal total.
Taria Amanda Bodoh Septamala.
🦋🦋🦋🦋
Kana menggelengkan kepalanya berkali-kali. Omongan Taria mengganggu pikirannya.
Atra suka Kana?
Impossible.
Kalau pun benar. Hal itu tidak boleh terjadi. Atra tidak boleh suka Kana. Atra hanya untuk Jessie, sahabatnya. Banyak hal yang masih abu-abu dan Kana tidak boleh membuat hal itu tambah kacau.
Selama ini ia hanya menerima cinta tanpa mau membalasnya. Kana selalu mendapat pengakuan cinta dari teman seangkatan bahkan kaka kelasnya. Tapi Kana hanya mampu tersenyum tipis lalu menolak mereka.
Itu mudah.
Tapi beda masalah kalau yang memiliki perasaan dengannya orang yang secara tidak sengaja sudah masuk ke hidup Kana.
Orang-orang yang sudah Kana tandai agar tidak terlalu banyak berurusan dengan mereka.
Tapi Kana gagal.
Akhir-akhir ini banyak sekali hal yang terjadi. Pikiran dan hatinya selalu berjalan tidak sesuai. Pikiran berkata menjauh secepatnya. Tapi hati Kana jelas lebih memilih menetap pada posisinya.
Kana juga sadar, dirinya akhir-akhir ini terbuai atas segala perhatian Bian. Lelaki yang Kana tau sudah menyukainya sedari lama.
Tapi untuk Atra,
Kana benar-benar Clueless.
Atra tidak terlihat menyukainya, atau laki-laki itu terlalu ahli dalam menyembunyikan perasaannya.
Jika dipikir-pikir, Atra sering kali kecolongan menatapnya. Tapi dalam tatapannya, Kana tidak dapat merasakan bahwa laki-laki itu memiliki rasa.
Hanya tatapan kosong, tidak sejalan dengan ekspresinya yang tersenyum lebar.
"DORR."
Kana terlonjak kaget menolehkan kepalanya kebelakang,
"Astaga! Jessie Lo ngagetin banget."Jessie cengengesan seraya merangkul Kana yang lebih tinggi darinya.
"Kenapa bengong?"Kana menggelengkan kepalanya. Hal yang ada dipikirannya tidak mungkin ia bagi pada Jessie. Jelas gadis itu akan merasakan sakit hati.
"Cepet kasih tau gak?!" Jessie memincingkan matanya curiga.
Melepas rangkulan Jessie. Kana lebih memilih menggandeng gadis yang hanya sebatas dagunya. Kana takut bahunya berat sebelah karena jalan dengan posisi miring.
"Gue cuma laper. Kantin yuk?"
Tersenyum lebar Jessie menganggukan kepalanya.
Untung Jessie gampang teralihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kana dan Fana
Novela JuvenilHanya tentang keindahan Kana dan Tiga laki-laki yang menyukainya.