chapter 7

7.4K 612 13
                                    

Xiao zhan terbangun kala cahaya senja mengusik waktu tidurnya, dia duduk memperhatikan memar pada salah satu kakinya, dia terdiam dengan mata sayu.

Inikah hasil dari membuat pasien paranoid marah.. Kalau tidak begini, aku tidak akan bisa menghindari pemerkosaan hari ini.. Semakin membuatnya senang, Wang Yibo semakin tertarik padaku, aku tidak mau! Aku tidak mau menukarnya dengan tubuh dan martabatku dan tidak ada kebebasan. Kalau begitu lebih baik mati saja.

Xiao zhan menunduk, memeluk kedua lututnya, diam seperti biasanya. Tidak, dia bukan orang yang pendiam, hanya saja keadaan sudah merubah jati dirinya, lebih terlihat seperti mayat hidup.

" Tuan Xiao, menurut penglihatanku, kau pria yang pintar dan berpendirian, kenapa kau.. "

" Dia mau menghukumku, bagaimana? " ujarnya dengan nada rendah terkesan pasrah.

" Tuan muda memerintahkan kami untuk membuangmu kehutan, apa kau tau disekitar hutan ada penjaga, kau tidak bisa keluar, ditambah lagi tidak ada air dan makanan, kurang dari 7 hari.. "

Aku akan mati.
Walaupun aku tau Wang Yibo tidak akan membiarkan ini begitu saja, aku tidak menyangka dia bisa sesadis ini, kelihatannya seperti menginjak titik kelemahannya.

" Kau hanya punya 1 jalan keluar, serahkan anak itu pada Tuan Muda, mungkin masih ada kesempatan.. "

" Sebelum aku mati, bisakah aku menelpon untuk terakhir kalinya? "

" Tuan Xiao.. "

" Aku tahu menelpon polisi tidak akan berguna, aku hanya ingin membuat 1 panggilan terakhir "

Mungkin dia mau menelpon orang tua yang merawatnya, kasihan juga.

" aku mengerti, bawa kesini, Tuan Xiao, silahkan.. " perintah pengurus Feng pada pelayan untuk membawakan telpon rumah dan memberikan benda itu pada zhan.

Xiao zhan beranjak menuju telpon rumah yang diletakkan diatas meja, dia mulai menekan nomor nomor untuk menelpon seseorang, jantung nya berdetak kencang.

Apa dia bersedia mengangkat telpon ku?

Tut..... " Halo? Siapa ini? "

Dia angkat!

" Ini aku.. Ini aku Xiao zhan "

" Aku tau itu kau, bukankah sudah aku bilang jangan menelpon pribadi, aku tidak mau ada kesalahan pahaman yang tidak perlu "

" Jiacheng.. "

" Rasanya kau tidak pantas memanggilku seperti itu, lagi pula aku calon adik iparmu... Kak. "

Benar, dia akan menjadi adik iparku, sudah seharusnya panggil kakak. Walaupun begitu aku masih keras kepala menganggap kalau di dunia ini pasti ada seseorang yang akan menolong ku, pasti adalah Wu Jiacheng.

" kalau aku bilang sekarang aku diculik, apa kau akan datang menolongku? "

" Diculik? Siapa yang mau menculik seorang komikus yang tidak punya apa-apa, kau jadi bodoh karena kebanyakan menggambar? Bagaimana pun Xiao Nian adalah adikmu, apakah menyusahkan adik ipar sendiri dengan membuat kebohongan ini, adalah hal yang pantas dilakukan seorang kakak? "

Membuat kebohongan? Kenapa semua orang menganggap aku berbohong, Wang Yibo begini, Jiacheng juga..

" aku tidak berbohong, tolong selamatkan aku! "

" Kalau kau benar diculik, saat kau mati, aku akan dengan tulus menerima jasadmu sebagai saudara mu "

Dia tidak akan datang menolongku, bisa terus hidup atau mau terus hidup. . Mau bergantung pada Jiacheng untuk terus hidup, aku kira asal aku memohon dia akan datang menolongku, ternyata aku terlalu naif.

Xiao zhan meremas dadanya, menutup rapat bibir bahkan menggigit bibir itu agar suara tangisnya tidak terdengar, tapi walau begitu air matanya lolos dengan mudah membasahi kedua pipinya.

" Xiao Nian akan ada show, sekarang aku pergi menemani dia, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi aku tutup "

" kau masih tidak ingat padaku? "

" Xiao zhan, apa kau tidak merasa bahwa kau membosankan? Apa menggangguku begini menarik bagimu? "

Xiao zhan tersenyum menahan kesedihannya " Wu Jiacheng, dengar, aku sudah berusaha, usahaku hanya sampai disini saja, kalau suatu hari kau ingat padaku.. Tolong kunjungi makamku untuk melihatku "

" Jiacheng apa kau sudah siap? "

" Sudah Xiao Nian, aku segera kesana "

Jiacheng..

Xiao zhan menutup telpon itu kala mendengar lawan bicara diseberang sana sibuk dengan orang lain, dia tersenyum lalu kemudian tertawa dengan kedua tangan menutupi raut kesedihan pada wajahnya. Air mata lolos dengan mudahnya. Meski kau sudah berusaha ada kalanya dunia tidak mengijinkan mu untuk bahagia.

Jiacheng, dia bahkan tidak mau mendengar perkataan terakhir ku..

-Wu Jiacheng

Sejak kecil karena dia buta, ceroboh dan pendiam, dia tidak disukai keluarganya dan dikirim untuk dirawat keluargaku. 6 tahun lalu dia melakukan operasi untuk mengembalikan penglihatannya tapi kehilangan semua ingatan karena kesalahan kecil dalam operasi , kemudian dia jatuh cinta pada Xiao Nian, adik perempuanku.

Penuh drama. Remaja yang pernah sangat mencintaiku dan selalu berkata mau menikahiku, hilang setelah oprasi itu..

" Tuan Xiao, apa kau baik-baik saja? " Ujar Pengurus Feng khawatir melihat keadaan zhan dari jauh.

Xiao zhan yang seperti ini terlihat lebih sedih dari pada saat menghadapi pukulan Tuan Muda.

" Hm! Aku siap kehutan " ujarnya penuh senyuman yang sebenarnya palsu.

Dari nada bicara Jiacheng, aku tau tidak ada yang sadar jika aku menghilang. Tidak ada yang peduli padaku, tidak tau setelah berapa lama baru ada orang yang sadar aku menghilang. Siapa yang pertama akan menyadarinya? Xiao Nian? Orang tua angkatku? Teman kerja? Atau Wu Jiacheng? Bukankah semua sudah tidak penting? .














Tbc.

Please votmen guys 😙

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang