chapter 11

6.4K 561 28
                                    

" Sudah selesai... 20 tong ice cream.. " Xiao zhan terduduk dikursi dengan kedua tangan terlipat diatas meja, kepalanya ia tenggelamkan dilipatan tangan itu, ia menggerutu dalam hati memaki pria arogan tak punya hati itu.

Semoga kau mati kegemukan!

" Pergi kemana? "

Zhan mengangkat kepala menyeka keringat yang mengalir diwajahnya " Ah? Aku pergi mencari bukti untuk membuktikan kejujuranku "

" Bagaimana kalau aku mau ice cream? " 

Ingin sekali rasanya Xiao zhan melayangkan tinju kewajah pria sialan itu.

Apa urusannya denganku.

" Kalau sudah habis akan aku buatkan lagi untukmu " Ujarnya dengan senyum sambil mengepalkan tangan menahan emosi.

" Oh, kalau begitu pergi saja.. "

Xiao zhan sudah dibuat emosi oleh pria arogan tidak tau terima kasih itu hingga memilih pergi dari Istana Wang yang kemudian diantar oleh sopir kembali kerumahnya.

Xiao zhan bersiap masuk ke apartemen hingga dikejutkan oleh seorang pria yang memanggilnya, dia berbalik menatap mobil van hitam yang berhenti tepat didepan pagar apartemen, pintu kaca mobil itu terbuka memperlihatkan seorang pria dewasa yang cukup ia kenal.

" Xiao zhan.. Bukankah kau diculik? Kenapa? Tidak dibunuh? Kenapa tidak bicara? Tidak tau bagaimana meneruskan kebohonganmu? Lebih baik aku ajari " Pria itu berhenti sejenak memperlihatkan senyum penghinaan untuk zhan " kau bisa bilang dengan kecerdikanmu kau berhasil melarikan diri dari penculik. Tidak bisa bicara lagi? Kakak Ipar? "

Xiao zhan terdiam mendengar perkataan pria itu, tangannya mengepal kuat, ia berusaha menahan kesedihannya untuk ia tampakkan pada pria dewasa dihadapannya.

Diam tak ada tanggapan, pria itu kembali menutup kaca mobilnya " Berangkat! "

" Apa kau sebenci itu padaku? " ucap zhan sebelum mobil itu pergi.

" Menurutmu aku harus punya suasana hati seperti apa? Terhadap pria yang menganggu iparnya sendiri? Menyambutmu dengan wajah tersenyum? "

" Tenang saja, tidak akan lagi " Zhan berbalik membelakangi pria itu.

" Kau pikir aku akan percaya? "

" Dulu, aku bersiap menyerah saat kau dan Xiao Nian menikah. Sekarang, aku menyerah duluan "

Sebenarnya beberapa tahun ini, setiap aku dipermalukan Wu Jiacheng, setiap kali juga aku bilang pada diriku untuk menyerah. Bahkan saat melihat berita foto Wu Jiacheng dan Xiao Nian berciuman didepan hotel, pergi kencan buta.. Aku tegaskan pada diriku sendiri bahwa hanya orang kesepian yang pergi kencan buta, jelas karena aku cemburu, cemburu sampai gila.. Aku tau aku tidak akan bisa benar-benar menyerah. Tapi kali ini.. Aku sungguh menyerah atau aku harus berterima kasih pada Wang Yibo? Dia membuatku dapat melihatnya dengan jelas.

" Saat kau mati, aku akan dengan tulus menerima jasadmu "

Saat itu.. Aku akhirnya mengerti bahwa Wu Jiacheng yang dulu tidak akan pernah kembali.

" Apa aku harus berterima kasih pada kakak? "

" Jiacheng, aku sungguh sudah berusaha, kelak jika kau ingat, jangan salahkan aku "

" Walaupun aku ingat kembali, aku tetap akan mencintai Nian "

" Oh ya? .. Aku mengerti, aku pergi dulu " Xiao zhan langsung meninggalkan pria itu, dia menatap kepergian zhan dari dalam mobil.

Ini pertama kalinya dia langsung pergi begitu saja. Kenapa ada perasaan campur aduk seperti ini?

" Tuan muda, apa suasana hatimu buruk? "

" Tidak, berangkat ke Villa Xiao Nian "

Mobil mulai melaju membelah jalan kota besar itu, Jiacheng meraih telepon genggamnya segera menelpon seseorang.

" Bukannya kamu bilang mau membawaku makan makanan prancis? Kenapa belum datang juga? Sudah terlambat 1o menit tau "

" Sayang, aku segera sampai, tunggu sebentar lagi "

" Tidak, aku tidak bisa memaafkanmu "

" Di pameran Prancis yang lalu, bukannya kamu tertarik pada sepasang anting sapphire ? "

" Kamu beli antingnya? "

" Bukan hanya anting, tapi 1 set aksesoris , sekarang apa bisa memaafkan keterlambatanku? "

" 1 set? Aku tau kau yang paling baik padaku, aku menunggumu "

.

.

.

.

Xiao zhan berjalan masuk ke gedung apartemen itu, diperjalanan dia jelas memikirkan apa yang selama ini terjadi, jujur saja dia merasa murahan sekali menganggu kekasih adiknya, tentu orang orang akan menjauhinya, dia menghela nafas berat saat berpikir bahwa dirinya begitu bodoh.

Sudah berakhir, mulai hari ini, aku akan menjadi Xiao zhan yang berjuang untuk dirinya sendiri.

Gumamnya dalam hati lalu membuka pintu apartemen nya dan Voila!!!

" RUMAHKUUUU!!!!!!!! WANG SIALAN!  SEENAKNYA MENGOBRAK-ABRIK RUMAH ORANG!! "

Xiao zhan terlalu kaget melihat isi kamar yang berantakan, Vas bunga jatuh, kaca pecah, baju dan kertas gambar berserakan dimana mana, siapa lagi kalau bukan pria sialan itu yang melakukannya. Ia sangat lelah untuk memaki pria itu, dia melepaskan hoddienya, handphone ia charger, lalu sekejap dia melompat kearah tempat tidur yang sangat ia rindukan.

" Aaahhh sudah berabad-abad tidak tidur dengan baik dikasur sendiri .. Cara paling mudah adalah datang kerumah sakit, Dokter bisa membuktikan bahwa aku tidak pernah hamil, capeknya... Besok saja " dalam waktu singkat bahkan pria manis itu sudah tertidur dengan sangat mudah.

" XIAO ZHAN CEPAT KEATAS ATAP!! "

" HAH?! AKU??!! " Sekarang tengah malam begini siapa lagi yang membangunkan pria malang itu dari mimpi indahnya, Xiao zhan yang sedang tertidur langsung telonjat kaget saat teriakan maut menyapa telinganya.

Itu suara Wang Yibo..

" Tidak, tidak mungkin, aku pasti salah dengar " Ujarnya mengacak surai hitam miliknya sambil menggeleng.

" TUAN XIAO, TUAN MUDA MENUNGGUMU DIATAP, MOHON SEGERA NAIK! " Suara lantang itu terus menggema tanpa berhenti, Xiao zhan sudah menyembunyikan dirinya dalam selimut, dengan kedua tangan menutupi telinganya.

Wahhhh tolong aku..













Tbc.

Readers, thanks buat kalian yang komen and vote cerita ini, komen kalian penyemangat buat author up chapter baru😙 thanks banget loh, karena kalian juga carita ini masih lanjut sampe sekarang, pokoknya Wo Ai Niii😆‼️.

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang