Chapter 26

6.4K 463 47
                                    

"Dasar kau Wang Yibo! Aku menghabiskan waktu semalaman memikirkan bagaimana kau bisa jatuh cinta padaku, ayolah.. aku bahkan tidak pernah menggodamu." Xiao Zhan mengerang frustasi mencabik telur dadar di hadapannya.

Semalam, setelah kembali dari acara Baha, dia tanpa sengaja mendengar percakapan lelaki arogan itu dengan Feng de. Wang Yibo dengan sangat jelas mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta pada Xiao Zhan. Dan detik berikutnya, Xiao Zhan mulai menyadari arti perkataan Wang Yibo sebelumnya.

"Tunggu sebentar, bagaimana jika dia tertarik karena masakanku?" Xiao Zhan menatap makanan di atas meja. Menarik sudut bibirnya, tebak saja dia pasti mulai memikirkan berbagai ide liar.

A few moments later.

"Ini sarapannya." Xiao Zhan meletakkan sepiring roti dengan selai merah menggoda diatas meja kerja Wang Yibo.

"UGH!" Wang Yibo nyaris tersedak sarapan paginya, "Kau menggunakan sambal?"

"Aku sedang mencoba resep baru." Xiao Zhan menjawab tidak peduli, harapnya Wang Yibo segera murka agar lelaki arogan itu tak perlu menyukainya lagi.

"Rasanya buruk."

"Oh y-!!" Bola mata Xiao Zhan membulat sempurna menyaksikan lelaki paranoid itu menelan breakfastnya tanpa kendala apapun. What.The.Hell apa indra perasanya juga bermasalah?.

"Bersiap-siaplah, mulai hari ini dan seterusnya kau akan ada di kantor menemaniku."

"Hell No! Untuk apa?"

"Masih bertanya? Aku pikir kau sudah mengerti ucapkan ku semalam. Xiao Zhan, biar ku perjelas lagi, aku menyukaimu, kau mengerti?!" Wang Yibo mengukung Xiao Zhan di dinding, membuat lelaki manis itu menelan ludah sesaat mendengar perkataan terus terang Wang Yibo.

**

Pukul sembilan lewat, Kantor Pusat Wang Corporation.

Wang Yibo sedang sibuk memeriksa kertas di balik meja, mengangkat kepalanya, menatap ke arah Xiao Zhan yang terlihat sibuk dengan sketsa komiknya, langsung tersenyum sebelum ia kembali sibuk dengan kertasnya.

Lima belas menit kemudian, masuklah seseorang, "Permisi, Presiden. Ini data yang Anda minta."

"Oke."

Mereka masih berbicara saat Xiao Zhan tak sengaja bersitatap dengan orang itu. Cukup lama hingga amukan si paranoid menyadarkan keduanya.

"APA YANG KAU LIHAT HAH?! Kau kira ini kebun binatang? Berhenti menjabat sebagai sekretaris, pindah ke bagian pemasaran!" Wang Yibo berteriak marah, mengacungkan jari telunjuknya di hadapan lawan bicara.

"Ma- maaf, Presiden. Aku akan pergi." Seketika orang itu melarikan diri meninggalkan Boss Arrogant dengan amarahnya.

"Haihhh..." Xiao Zhan berdecih, menghela nafasnya kasar.

"Apa? Kau kasihan padanya?" Wang Yibo bertanya dengan nada tinggi.

"Aku tidak bilang begitu."

"Responmu memberitahu." Wang Yibo mendelik.

Xiao Zhan mengangkat bahu, bangkit berdiri membereskan barang bawaannya, "Terserah kau saja."

"Apa yang kau lakukan?"

"Bukankah akan ada rapat di perusahaan tetangga? Aku tidak mau sendirian disini, jadi ku putuskan untuk jalan-jalan keluar sambil cari makan."

"Aku tidak mengizinkanmu." Wang Yibo menarik lengan Xiao Zhan sebelum lelaki yang ditaksirnya meninggalkan ruangan.

"Kau akan keluar bersamaku. Tapi sebelum itu, aku akan menghadiri rapat dan kau tunggu aku di mobil. Setelahnya kita akan jalan-jalan dan mencari makan siang sesuai kemauanmu." Wang Yibo menepuk lembut pucuk kepala Xiao Zhan dari belakang.

**

Xiao Zhan akhirnya menyadari arti dari sebuah kehidupan yang terikat. Memang tidak mudah untuk hidup bersama isi kepala yang lebih liar dari badai laut yang mengejek para pelaut di sudut malam. Semua pertanyaan berebut untuk diurai. Apakah dia tak lebih dari sekedar simpanan? Seorang pacar? Atau mungkin lebih kepada hewan peliharaan yang tidak memiliki haknya sama sekali. Kekhawatiran selalu menghantui setiap detik yang berlarian saat malam. Semua pikiran sedang ramai-ramai berkumpul dan membuat gaduh dalam riuhnya kepala. Ingin sekali dirinya mengistirahatkan kepala dari resah yang seharian berkejar-kejaran. Namun, laiknya rangkaian peristiwa, alih-alih menjadi sebuah pemberhentian, sebuah titik henti untuk perjuangan, ternyata tujuan seringkali hanya sebuah samaran akan persinggahan. Dirinya yang begitu sering dibuat hancur. Namun, demi hidup yang tak pernah ada pemberhentian, dia akan tetap melanjutkan skenario takdirnya dalam peran yang berbeda.

"Untukmu." Wang Yibo menyodorkan satu kotak kayu yang ukurannya lumayan besar.

"Apa ini?" Tanya Xiao Zhan bingung, "Makanan?."

"Ucapkan Terima kasihmu lebih dulu, jika tidak, kau tidak boleh memakannya."

Xiao Zhan mendengus kesal, berucap ketus, "Terima kasih."

Wang Yibo memutar bola matanya malas. Bagaimana bisa dia menyukai seorang yang tidak punya sopan santun yang bahkan etika makannya benar-benar buruk. Aihh.. Mungkin seperti ini yang dinamakan cinta itu buta.

**

Pukul tujuh malam, setelah beberapa agenda penting hari itu, Xiao Zhan dan Wang Yibo segera meluncur menuju kediamannya. Tiga mobil sedan hitam metalik melesat di jalan tol. Empat kepala biro keamanan milik Wang mengawal kendaraan keduanya.

Jalanan cukup padat, mereka tiba di gedung tinggi menjulang milik Wang Yibo tiga puluh menit kemudian, langsung menuju lantai lima.

"Selamat malam, Tuan Muda." Feng de menyapa keduanya di ujung anak tangga.

Wang Yibo mengangguk, melangkah memasuki lift di seberang dengan Xiao Zhan mengikutinya dibelakang.

"Kau tidak banyak bicara sekarang, Apa sesuatu menganggu otak kecilmu?"

Xiao Zhan mencibir dalam hati, "Tidak."

"Sungguh? Kalau begitu kenapa kau diam saja semenjak meninggalkan kantor?"

"Pertanyaannya, apakah aku harus berbicara sepanjang waktu untuk memastikan aku masih bernyawa dan bukannya arwahku yang berada disampingmu?"

"Arwah juga bisa berbicara."

Sialan kau Wang Yibo! Aku mengutukmu! Semoga kau mati tanpa ketenangan!

Pintu lift terbuka, Xiao Zhan melangkah keluar lebih dulu meninggal Wang Yibo yang kebingungan dengan sikap kekanak-kanakan Xiao Zhan yang terlihat lucu di matanya.

A few moments later.

"Apa kau sungguh tidak bisa memasak makanan Inggris?" Wang Yibo datang dengan setelan formalnya memeluk Xiao Zhan dari belakang, mencomot sembarang topik pembicaraan.

"Memang tidak bisa." Lagi-lagi Xiao Zhan dengan ucapan ketusnya memasukkan beberapa penyedap rasa kedalam masakannya.

"Kalau begitu kau harus belajar mulai sekarang."

Xiao Zhan menggeleng, "Tidak mau."

"Kau harus."

"Tidak."

"Harus!"

"Tid-"

"Kau harus, Xiao Zhan!." Wang Yibo mengendurkan pelukannya,"Belajarlah membuat sarapan ala Inggris mulai sekarang. Jika tidak, bagaimana kita akan membawa pulang anakku dan memberikan kesan yang baik pada orang tuaku." Wang Yibo menatap Xiao Zhan serius.

"Pulang ke Inggris? Apa-apaan itu!"

"Cepat atau lambat. Kau akan melahirkan anak kita, dan anak itu akan bermarga Wang. Tentu saja kau dan anak kita akan pulang ke keluarga Wang di Inggris."

Xiao Zhan mengedipkan matanya beberapa kali. Berusaha mencerna arti perkataan Wang Yibo, "Maksudmu, kau akan menikah dengan ku?"

Wang Yibo menatapnya bingung, "Menikah?"









Tbc.

Yuhuuu readers, salut banget sama kalian bisa kompak juga ngevote 👏🏻👏🏻👏🏻 , kalo gitu boleh dong minta votmen kalian lagiiii... 100 vote for next chapter, SEE UU THENN 🖐🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang