chapter 21

5.7K 539 15
                                    

" Tuan Muda!! GAWAT!! " Feng de berteriak lantang, berlari kearah Wang Yibo dan Xiao Zhan.

" Aku dapat telepon, mereka bilang sebelum acara jamuan makan malam dimulai, mempelai pria nya menghilang, dan sampai sekarang belum bisa ditemukan "

" Apa?!! Wu Jiacheng hilang?! " Terkejut, Xiao Zhan melepas tangan kekar yang melilit pinggang rampingnya.

" Kenapa kau panik sekali? Yang hilang juga bukan suamimu " Manik Yibo menatapnya tidak suka.

" Tapi dia adik iparku, wajar jika aku panik "

Wang Yibo mendengus keras, jika itu bukan Zhan mungkin dia sudah memukulinya.

" Aku mau pergi mencarinya, kau bisa menyuruh orangmu juga tidak? "

" Kenapa aku harus membantumu, urusan keluargamu bukan urusan ku "

" Kumohon, Tuan Wang " Xiao Zhan menangkup tangan kanan Wang Yibo dan menatap matanya penuh harap. Memancing blushing didaerah wajah lelaki paranoid itu. Tidak pernah sama sekali dalam imajinasinya Xiao Zhan menggenggam erat tangannya seperti saat ini. Sejenak dunianya berhenti berputar, tubuhnya mematung melihat bagaimana pria cantik dihadapannya menatap penuh harap.

" Feng de, cepat hubungi orangku!! "

" Baik tuan! " Ucapnya mantap, mendukung momen indah tuannya.

Lima belas menit, sejak mereka mendapat berita. Xiao Zhan gesit berlari diantara lebatnya pohon membuat pawangnya kerepotan. Bagaimana bisa kelinci sepertinya memiliki daya lari yang kuat, bahkan mengalahkan sang raja rimba. Wang Yibo berhenti mengikutinya, tangan mengepal kuat memukul batang pohon disampingnya marah.

Perlu sepanik itu? Yang hilang juga bukan priamu!

Wang Yibo menggertakkan gigi, menatap marah kearah Xiao Zhan.

" Ahh!! " Xiao Zhan berseru kaget, kakinya terpeleset batang kayu melintang. Beruntung Yibo menangkapnya dengan cepat.

" Kau ini kenapa tidak hati-hati! Kalau tidak bisa sebaiknya pulang saja! " Yibo berseru marah.

" Aku baik-baik saja " Xiao Zhan bangkit memposisikan tubuhnya dengan baik.

" Kenapa harus buru-buru, jika terjadi sesuatu juga, sekarang dia pasti sudah mati! "

Xiao Zhan menggeleng, niatnya kokoh. Dia harus menemukan Wu Jiacheng secepat mungkin. Bagaimana pun caranya. Memilih mengabaikan ucapan pria paranoid itu, Xiao Zhan kembali berlari terus menyusuri hutan lebat di pulau Harbour Cloud.

Sepuluh menit berlalu sejak Xiao Zhan berpisah dengan Wang Yibo, dia masih terus berusaha mencari sosok adik iparnya. Lelah ia abaikan, persetan dengan kakinya yang sakit karena hampir terpeleset tadi. Mulutnya berseru mengucapkan nama seseorang, gema hutan membantu. Benar saja, satu menit kemudian ia telah menemukan sosok yang dicarinya. Terbaring lemah diatas rumput. Xiao Zhan membantunya bersandar pada batang pohon besar.

" Kau baik-baik saja kan? Bagaimana kau ada disini sendirian? " Xiao Zhan memperbaiki posisi rambut orang itu, suaranya bertanya penuh rasa cemas.

" Xiao Zhan " Lirih Jiacheng mengucapkan nama itu. Tangannya menangkap jemari lentik yang hendak menyentuh wajahnya.

" Ada apa? "

" Kau, Xiao Zhan "

Bugh, suara hantaman kaki yang menendang bahu seseorang terdengar jelas, diikuti rintihan sangat korban. Ya, Tuan Xiao menemukan keduanya dan mengirimkan tendangan telak pada bahu sang putra hingga membuatnya goyah. Satu lagi tamparan keras mendarat diwajah mulusnya, pukulan sang adik.

" Kenapa kau tidak mau menyerah?!! Kenapa harus menculiknya dariku, katakan! Apa kau tidak punya rasa malu?! "

" Xiao Nian, apa maksudmu? Kau jangan sembarang mengatakan hal yang tidak benar "

" Apanya yang tidak benar? Selama ini kau selalu ingin merebutnya dariku. Baiklah aku bisa bersabar dengan sikapmu. Tapi hari ini, di hari pernikahanku, kau bahkan berani melakukan hal kejam seperti ini untuk merebutnya? Dimana letak kesalahan dalam ucapanku! "

" Kau bisa salah, orang lain bisa salah. Tapi merasa paling benar itu bukan jawaban " Suara Xiao Zhan menggantung ditengah hutan. Ricuh orang-orang dilokasi berbisik menjelekkan namanya.

Plakk, satu lagi tamparan menyusul ditempat yang sama seperti Xiao Nian memukulnya tadi. Bahkan pipi itu bersemu merah bukan karena malu, tapi sakit yang bisa saja membiru esok harinya.

" Cukup! Lihat apa yang telah kau lakukan, mau sampai kapan lagi kau mempermalukan ku?! " Tuan Xiao membentaknya.

" Hari ini, karena kalian semua sudah ada ditempat. Aku umumkan, anak laki-laki tidak tahu malu ini bukan lagi PUTRAKU! aku akan melaporkan tindak penculikannya pada pihak berwajib! Biarkan hukum yang menghakiminya "

Tidak apa-apa Xiao Zhan. Sejak awal kau memang sudah yatim piatu, sekarang hanya kembali pada status yang paling awal.

Xiao Zhan tersenyum dibalik hatinya yang sekarat. Seiring kepergian orang-orang meninggalkan lokasi, Feng dengan datang menghampirinya.

" Tuan Xiao " Feng de menyodorkan sapu tangan putih dihadapan Xiao Zhan.

" Kalian melihatnya ya? "

" Maafkan aku tidak maju menjadi saksi. Karena aku rasa, ini hanya akan mempersulit kondisimu. Sekali lagi, aku minta maaf Tuan "

" Tidak apa-apa, Terima kasih " Xiao Zhan menerima sapu tangan yang disodorkan untuknya.

" Karena kantor pusat mengalami sedikit masalah, Tuan Wang sudah pulang lebih dulu, meninggalkan kami disini "

Xiao Zhan mengangguk pelan.

" Kita kembali sekarang Tuan Xiao, silahkan "

Xiao Zhan bangkit berdiri dari duduknya. Melangkah mengikuti Feng de yang berjalan mendahuluinya.

" Tuan, mengenai hubungan anda dengan Wu Jiacheng jangan sampai Tuan Muda mengetahuinya. Anda tau sendiri gangguan mental paranoid, gejala paling seringnya adalah keras kepala dan suka curiga. Ini untuk kebaikan anda sendiri. Terus terang, tempramen Tuan Muda semakin membaik sejak bersama dengan Tuan Xiao "

" Kau tenang saja, hubunganku dengan dia kini tidak lebih dari adik ipar "

Setelah itu, Xiao Zhan berangkat meninggalkan pulau. Esoknya juga hanya ada berita kemeriahan pernikahan Wu dan Xiao, tidak ada sama sekali yang mengungkit masalah hilangnya Wu Jiacheng. Nyonya Xiao juga memberitahu Xiao Zhan perihal Wu Jiacheng yang telah sadar dan menjelaskan langsung pada pihak polisi bahwa dia sendiri yang berjalan masuk kedalam hutan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Xiao Zhan. Acara pernikahan terus berlangsung selama tujuh hari, orang-orang yang salah menyalahkan pun Xiao Zhan tidak akan minta maaf. Nyonya Xiao juga mendukung putra semata wayangnya, bilang ia akan berusaha agar Xiao Zhan tidak putus hubungan dengan sang ayah. Xiao Zhan hanya tersenyum tipis menanggapi, putus atau tidak bukan lagi hal penting, dia sendiri sudah lelah tinggal di keluarga Xiao, kalau mereka tidak mau, ya sudah. Masih ada Wang Yibo yang akan menerimanya.

TBC.

Mana sungkemnya, buat maliming kalian yang jomblo, author rela dong ngabisin waktu.

Info lagi, buat book TOWARDS 2026 sudah end ya, alias stop up. Gkda up lagi, semuanya di alihkan ke Fanclub Whatsapp naungan author. Jadi yang gk mau ketinggalan info buruan join. Nomor whatsapp tertera di bio. Yang udah join Seneng dong apa-apa pasti dibagiin infonya, dari Yizhan yang nanti bakal ada di satu acara sampe Yibo yang cedera kaki. Dan jajanan ramah kantong asli dari China brand dari juru bicara XZ dan WYB.

Lets join guys😋☝🏻.

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang