Eccedentediast 2 (Bonus Story)

2.2K 115 9
                                    

“In the future, if by some miracle you ever find yourself in the position of falling in love again.”

.

.

“Sial!! Ahh.. lebih cepat yibo..”

As you wish, Zhan. Mendesahlah”

Yibo mempercepat gerakannya. Tumbukan demi tumbukan menyentuh titik terdalam dirinya. Hanyut dalam kenikmatan, mengabaikan fakta tentang dimana mereka melakukannya, ruang musik Universitas, luar biasa bukan?. Everyday means everyday, Zhan bahkan sudah tidak peduli mengenai dirinya yang merupakan tunangan seorang Hamlet. Masa bodoh, katanya.

“Ahhhh...” Zhan mendesah panjang, menungging kan badan dan kepalanya mendongak kebelakang. Pelepasan keduanya pagi ini. Yibo menyusul detik kemudian, mengeluarkan spermanya di dalam tubuh Charon junior. Itu adalah pelepasan pertama Yibo omong-omong.

“Kau mengeluarkannya di dalam Yibo, berapa kali harus aku ingatkan? Don’t do! ” Zhan mendesah pelan merasakan cairan kental keluar dari lubangnya.

“Itu tidak akan membuatmu mengandung Vernon junior, Zhan.”

Dipastikan, rona merah jambu sudah menghiasi pipinya. Zhan hanya mampu menanggapinya dengan tertawa. Tawa malu yang coba ia redam banyak-banyak. “Bagaimana jika iya?”

Yibo selesai mengenakan pakaiannya, melangkah mendekati Zhan yang masih sibuk menyatukan kancing kemeja. “Maka aku akan menikahimu.” Tutur Yibo percaya diri.

“Mudah sekali mengatakannya.”

Yibo tertawa geli, pemuda sembilan belas tahun itu menggemaskan, dirinya hanya bisa menikmati wajah sendu Zhan untuk beberapa lama, sebelum dia mendapatkan kesadarannya kembali, “Let me see, ambil violinmu dan tunjukkan seberapa jauh perkembanganmu.”

Zhan mengangguk mengikuti perintahnya patuh. Dirinya bergegas mengambil violin di atas piano hitam, mulai menggesekkan bow. Instrumennya semakin membaik, melodi yang dihasilkan telah mampu meredakan jiwa yang marah dan mendamaikan dunia yang memanas.

Lagu The last rose of summer terdengar menyedihkan bagi sebagian orang mungkin, tapi dalam permainannya, Zhan sukses membuat lagu itu terdengar lebih dari sekedar maksudnya. Dia paham perkataan Yibo tempo hari, soal bermain menggunakan perasaan. Baginya, musik telah menjadi penyembuh, ia bisa masuk ke dalam jiwa dan memberi semacam apa yang dinamakan semangat, membuatnya menjadi candu yang indah. Dia telah Memahami arti musik yang sesungguhnya. Si Vernon itu membuat semuanya terlihat jelas.

◉ ◉ ◉

“Don’t treat people as bad as they are, treat them as good as you are.”

.

.

Berapa kali aku harus mengatakannya? Jangan pernah temui bajingan itu!”Hamlet berteriak marah setelah menutup kasar pintu kamarku. Aku tidak akan bertanya, aku tahu kemana arah pembicaraan ini.

“Kami tidak─ dia hanya mengejariku violin.”

“Akulah yang mengajarimu sejak lama, Zhan. Aku yang memastikan kau diterima di Universitas. Sementara kau berpaling hanya karena aku menyibukkan diri dengan kontes, apa masalahmu?”

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang