chapter 20

5.7K 537 27
                                    

Lepas Zhan bersitatap dengan Jiacheng, tanpa permisi ia berlari meninggalkan ruangan menyisakan beberapa orang tadi yang menganga melihat kelakuannya. Brakk!! Zhan melompat keluar dari jendela berpikir orang milik pria arogan itu tidak akan bisa mendapatkannya.

" Tuan Xiao, Presdir Wang sedang menunggumu " Dua orang pria berjas dengan kacamata hitam mendadak muncul.

Yang benar saja! Jendela juga dijaga?

5 menit semenjak ia ditemukan, kini pemuda cantik itu berdiri kaku menatap seseorang yang duduk angkuh diatas kursi kebesaran yang mungkin saja disediakan khusus untuknya.

" Mau apa? kenapa menghindariku? " Tanya pria arogan menatap Zhan tidak suka.

" Tidak.. "

" Tidak lalu kenapa berlari secepat itu? "

Zhan diam, tak berkomentar. Tertunduk memainkan jemari lentiknya, takut menjawab.

" Kemari "

Pemuda cantik itu mengangkat wajahnya sekilas, ragu untuk melangkah, tapi pada akhirnya ia harus mematuhi perintah pria paranoid itu atau dia akan meledak.

" Ehh.. "

Zhan terkejut, matanya melotot. Yibo tanpa aba-aba menarik lengannya hingga kini ia terduduk diatas pangkuan sang dominan. Satu tangan kekar berurat dominan itu merangkul posesif pinggang ramping milik pemuda didepannya.

" Kenapa? Kau tidak suka? " Wajah Zhan bersemu merah saat Yibo berbicara tepat didepan wajahnya. Bahkan hembusan nafas pria paranoid itu bisa ia rasakan. Lembut dan menenangkan.

" Ti, tidak " Zhan memutar bola matanya, takut melihat bagaimana ekspresi dominan dihadapannya yang kini memiliki perempatan imajiner diatas kepalanya.

Yibo makin tak sabaran. Tangan yang merangkul pinggang ramping itu ditekan semakin kuat. Alisnya ditekuk karena marah. Apa Zhan tidak suka kehadirannya? Padahal dia sudah jauh-jauh mengejarnya sampai kepulau yang bahkan tidak masuk kriteria bagus bagi seorang miliarder sepertinya. Waktu berharga nya pun rela ia buang untuk menemui prianya.

" Eumm.. Pestanya sudah mau mulai, lebih baik kita kesana "

" tidak tertarik "

" Tapi aku harus kesana, kau kan sudah janji "

Zhan menatap Yibo memohon, menampilkan puppy eyes sebagai senjata andalan seorang bottom. Yibo memutar bola matanya kesamping. Bukannya tak peduli, jelas dia tak kuat melihat kelucuan pria dihadapannya.

" Iya!! " Seru Yibo menatap Zhan setelah mengumpulkan nyawanya agar tak mati karena kelucuan itu. Wajahnya mendekat lalu mendaratkan satu ciuman singkat pada wajah mulus nanti cantik didepannya. Zhan memerah karena malu. Sekejap Yibo menurunkan ia dari pangkuannya. Menggandeng tangan itu posesif.

" Yasudah ayo! "

" Tidak, Tuan Wang, ini adalah pesta pernikahan adikku "

" Terus? Apa hubungannya denganku "

" Eumm.. Adikku adalah pemeran utama hari ini, jadi.. Bisakah kau berpura-pura tidak mengenal ku? " Zhan bertanya sambil menggaruk tengkuknya.

Pura-pura tidak kenal? Apa aku buat dia malu? . Batin Yibo kecewa mendengar penuturan Zhan.

" Coba katakan sekali! "

" Ahh maksudku, Tuan Wang adalah pria berstatus. Jika aku pergi bersamamu maka yang jadi berita besok adalah kita dan pernikahan adikku akan terlupakan "

" Benar! Beritaku lebih WOW dari pada mereka, baiklah akan ku turuti permintaanmu "

" Terima kasih Tuan Wang, Terima kasih " Zhan membungkuk beberapa kali.

Boss ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang