Part 11

3.2K 293 4
                                    

11. Ollie

~°•°~

"Kak Na, apa kamarnya kak Al ada nyamuk?" Pertanyaan polos Ollie membuat semua mata langsung menatapnya.

"Nyamuk? Memangnya kenapa?" tanya Lia.

"Kak Li, lihat itu. Di leher kak Na ada merah-merahnya. Pasti semalam kak Na di gigit nyamuk."

Naka langsung menutup leher sisi kirinya. Dia lupa kalau semalam Alca meninggalkan kissmark di lehernya.

Lia dan Gio menahan tawa, Mama dan Papa pura-pura acuh. Alca sendiri, menatap satu-satunya anak kecil yang ada di rumah mereka.

"Iya. Di kamar anak nyamuk." jawab Alca santai.

"Ihh! Kak Na! Nanti malam kak Na tidur di kamarku saja biar gak di gigit nyamuk lagi." balas Ollie cepat dan sangat semangat.

"Ey! Tidak bisa, cil. Nyamuknya suka kak Na, jadi kalo kak Na tidur di kamar kamu, nanti nyamuknya ikut gigit Ollie." Alca membalas tidak kalah cepat.

"Ih gak mau!" Ollie menggeleng, "Ya udah, kak Na tidur sama kak Al aja. Nanti kalo banyak nyamuk, kak Na pindah aja ke kamar Ollie. Nanti Ollie tepukin satu-satu nyamuknya." jelas Ollie polos yang mendapatkan kekehan dari semua orang.

Naka mengangguk, kakinya sejak tadi menginjak kaki Alca. Memperingati Alca agar tidak berbicara macam-macam.

"Iyaa."

Dan pembicaraan random Ollie berlanjut sampai Alca dan Lia pamit ke sekolah. Naka masih belum di bolehin sekolah. Dan lagi, Mama udah minta surat dari Dokter biar Naka di bolehin izin. Kalau izin sendiri, hanya boleh dua hari, gak lebih.

"Kak Na!" Ollie memekik. Memanggil Naka yang berada di kamar.

"Jangan teriak mulu, cil. Berisik. Tau berisik gak?" tanya Gio. Lepas kandang malah beneran jadi reog.

"Gak!" balas Ollie sinis.

"Dih?"

Ollie tidak peduli, "Kak Na, main yuk." ajak Ollie begitu santai dan bersemangat. "Kita ke taman, terus nikah."

"Dibilangin jangan bicarain pernikahan. Dirimu masih kecil dan lagi Naka udah nikah."

"Gak papa. Yang penting aku nikah sama kak Na."

"Stress."

"Kakak yang stress."

"Enak aja. Kamu itu yang stress. Masih bocil bau kencur aja sok-sokan ngajak nikah." Gio mencibir kesal.

Ollie terdiam, menatap kakaknya. "Kencur? Kencur apaan, kak? Makanan kah?"

"Iya makanan. Enak tau." jawabnya. Senyumnya terlihat meyakinkan walaupun terlihat seperti senyum jahat penuh ide jahil.

Kedua mata Ollie berbinar, "Mau! Aku mau kencur!"

Gio berdehem. Menahan tawa sekuat mungkin. Adiknya ini kenapa polos sekali sih?

"Minta Mama di dapur. Kalo gak di kasih jangan maksa, ya."

Ollie tertawa, berlari menuju dapur bertepatan dengan Naka yang baru selesai berurusan di kamar. Dia nutupin kissmark dari Alca. Emang kurang ajar.

"Lo mau ajak Ollie pergi?" tanya Gio.

"Masih pagi," jawabnya.

"Terus? Tuh bocil maksa mau ke taman."

"Ya nanti aja lah. Halaman depan sama belakang luas."

Gio mengangguk-angguk, "Ya udah, titip Ollie, ya? Mandiin sekalian. Gue ada janji sama orang jam setengah sembilan nanti."

MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang