Happy Reading💚
Raymond terus berlari dan berlari menelusuri lorong2 yang ada di kampus nya, lorong semakin gelap membuat ketakutan nya semakin meningkat, yang di mana dia tetap harus berlari walaupun kaki nya sudah mati rasa, air mata nya yang terus mengalir melewati pipih gembul nya, iya sangat amat takut tertangkap.
"JANGAN LARI SIALAN" teriak seseorang yang mengejar Raymond dengan muka sangar nya, serta memegang sebuah gesper.
Stak stak stak stak~ larian nya pun tak luput berhenti, Raymond akan ke kantin yang dimana ada seorang ibu kanti yang berbaik hati selalu melindungi Raymond dari anak2 yang telah membully nya, berbeda dengan teman2 nya yang sangat takut untuk membela Raymond, mereka yang berbaik hati menolong Raymond akan menjadi korban selanjutnya dan akan di keluarkan dari kampus, bisa di katakan bahwa anak tersebut adalah anak dari seorang rektor.
Kesialan pun menimpa Raymond. Dia menabrak seorang dosen muda nan cantik.
"Akhh...sa-sakit" Ringis Raymond.
"Sial vas bunga ku" Frea menatap tajam ke arah mahasiswa yang telah menabrak nya.
Tetapi saat itu ada seseorang yang meneriaki nama Raymond, Raymond gagal untuk berminta maaf dan segera kabur dari tempat kejadian.
"BERHENTI LO RAYMOND BODOH, MAU LARI KEMANA LO!!!!... " Teriak anak itu.
Sontak Frea melihat anak itu mengejar seseorang yang telah menabrak nya tadi, Frea tidak perduli sekarang terhadap Raymond, toh dia juga belum kenal. Yang iya pedulikan sekarang adalah vas bunga yang di berikan almarhum ayah nya sedari Frea kecil, Frea amat sangat menyayangi vas bunga kecil tersebut, sampai kemanapun Frea pergi, Frea akan selalu membawa nya.
Emosi Frea meningkat setelah melihat orang yang telah menabrak nya tanpa rasa bersalah malahan melarikan diri.
"Tidak akan pernah aku memaafkan mu, dan semoga kau bukan mahasiswa ku" Kesal Frea dengan mengambil pecahan vas bunga itu, mungkin bisa di susun ulang oleh nya, tetapi ini pasti akan sangat sulit dikarenakan benar2 kecil.
Kesialan kedua telah di alami Raymond, dia tak sengaja menginjak tali sepatu nya, membuat iya terjatuh dan membuat dengkul nya berdarah, iya sudah benar2 tidak kuat untuk berlari lagi, bangkit saja sudah tidak bisa.
Raymond menyeret tubuh nya seperti suster ngesot, dan tak lama pun segerombolan anak2 yang membully Raymond datang, mendekati Raymond, tak lama mereka semua berjongkok memegang kaki Raymond, meremas nya dengan sangat kencang.
"Akhhh... Ber-berhenti it.. Itu sangat sakit" Meringis Raymond.
Mendengar ringisan Raymond malah membuat mereka menjadi bergairah, senang melakukan nya.
Mereka berjumlah tiga orang, bos di dalam geng mereka bernama davit serta anak buah nya bagas dan dimas.
Davit menyeringai melihat lukisa yang telah di buat Raymond di dalam ruang kelas, dosen sempat memberi tugas untuk melukis orang yang paling kalian sayangi, dan Raymond memilih melukis bunda nya.
Davit mulai mengambil tas yang tengah di pakai oleh Raymond, Raymond mulai menarik tas nya agar tidak di ambil oleh mereka, tapi hasil nya nihil mereka berjumlah tiga orang sedangkan Raymond hanya sendiri mana kuat untuk lomba tarik menarik nya.
"Tolong jangan kau rusak itu davit, itu akan ku berikan kepada bunda ku" Mohon Raymond sambil bersujud di hadapan davit.
Tetapi davit menendang nya, dan mulai mengeluarkan korek api di saku celana nya. Raymond mulai bangkit dengan sekuat tenaga memegang tangan davit dengan erat, untuk meraih canvas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING MY HUSBAND
RomansaDi bully dengan teman sekampus✅ Dikhianati serta di duakan✅ Raymond yang mendapatkan kasih sayang setelah semua nya terjadi ✅ Terdampar di pulau bersama istri yang dahulu membenci nya✅ Tertangkap bersama orang pedalaman✅ Di dorong di sebuah tebing✅