- 01 Kenalan-

257 215 166
                                    

Apa kabar kalian?

Kalian baca ini pagi, siang, sore atau malam?

•Happy Reading•

"Duhh, ayok dong sepatu jangan kumat!" umpatan itu terdengar jelas dari gadis remaja yang tali sepatunya selalu terlepas disaat yang tidak tepat.

Dia terpaksa harus berhenti di tengah jalan dan membenarkan tali sepatunya itu, akan tetapi ada motor sport hitam dengan tulisan Black Moon dengan lambang kris aesthetic di bagian atap roda.

Gadis itu menoleh ke arah motor tersebut dan berdiri lalu menatap wajah orang yang membawa motor itu yang hanya terlihat matanya saja, karena dia memakai helm.

Lelaki itu membuka helm nya yang membuat gadis itu tersanjung akan ketampanan dan netra biru milik lelaki itu.

"Minggir."

Lelaki itu bersuara yang membuat gadis bernama Kenzia Twinzy itu candu, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi karena mata nya membiusnya.

"Lo tuli?"

Lamunan dan rasa kagumnya tiba-tiba saja hilang ketika dirinya di bilang tuli oleh lelaki yang bernama Renzi Adipathi ini.

"What? Apa lo bilang? Tuli?" tanya dengan wajah yang polos dan itu menggemaskan dimata siapa saja kecuali Renzi, "maksudnya gimana?"

"Budeg."

"Eh, gue gak budeg yah!"

"Minggir."

"Jalanan bukan di tempat gue aja yah, jadi lo bisa jalan disana bukan disini."

"Minggir, gak usah bantah."

"Gak mau."

"Jangan buang-buang waktu berharga gue."

Kenzia melirik jam tangan yang ada di tangannya yang ternyata dia sudah hampir telat untuk masuk ke sekolahnya, dan parahnya hari ini adalah hari pertamanya sekolah di sekolah USA (Universitas School Adipathi).

"Oke, gue bakal minggir. Tapi ada saratnya!!" seru Kenzia yang di jawab hanya satu alis diangkat oleh Renzi, "gue nebeng."

"Gak."

"Yaudah, gue gak mau minggir."

Renzi adalah tipe lelaki yang mungkin bisa di bilang aneh, karena jalanan seluas itu yang dia mau hanya jalan yang saat ini di halangi oleh Kenzia.

Karena tidak ingin membuang-buang waktu berharganya, Renzi mengiyakan tawaran Kenzia.

"Naik."

"Hah serius???"

"Cepat, atau gue bakalan berubah pikiran."

"Aaaaa, makasii."

"Mau kemana lo?"

"USA."

Tanpa ada jawaban dari Renzi, dia langsung melajukan motor dengan kecepatan sedang.

******

RENZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang