-05 Black Moon vs EXICHO-

177 181 58
                                    

Haii apa kabar kalian?

Absen dulu yok, kalian baca waktu siang, sore, malam atau pagi?

~ H A P P Y   R E A D I N G ~

***

Sore ini anggota dan inti Black Moon sedang bersiap-siap untuk pergi mengikuti Fajier dari belakang. Fajier memang tidak memberi tau keberadaan Razor dimana karena memang penjagaannya begitu ketat.

Tak lupa juga dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam dengan logo Black Moon di belakang dan depan bagian dada kiri.

Fajier saat ini pergi sendirian kesana karena inti EXICHO sedang menjaga markas takut ada penyerangan tiba-tiba dari musuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fajier saat ini pergi sendirian kesana karena inti EXICHO sedang menjaga markas takut ada penyerangan tiba-tiba dari musuh. Mereka yakin kalau Fajier bisa jaga dirinya baik-baik untuk menemui ketua geng mereka.

Inti Black Moon memakai motor semua sedangkan Anggotanya memakai mobil, ada juga sebagian yang memakai motor, mungkin sekitar 100 orang.

"Lo bakalan habis di tangan gue, banci!" ucap Renzi dengan menekankan nama banci. Rasanya sudah gatal jadi jemari Renzi untuk menghajar lelaki itu.

Semakin hari dendamnya sangar memburu tidak karuan, ingin sekali melenyapkan orang itu tapi itu tidak ada didalam kamus Black Moon.

Setengah perjalanan mobil Fajier berhenti, itu membuat Black Moon juga berhenti dari jarak jauh.

"Napa berhenti?" tanya Gio.

"Mana gue tau, emang gue emak nya!" ketus Caesar.

Tak lama kemudian ponsel milik Renzi bergetar, dilihatnya ada pesan masuk dari Fajier.

FAJIER
Aktif satu menit yang lalu

Beberapa inti EXICHO mau nyusul gue.
Kalimantan, jalan Anggrek. Tepatnya dalam hutan Anggrek.

"Shit!"

"Kenapa?" tanya Revano datar.

"Inti EXICHO nyusul Fajier."

"Damn!" maki Revano.

"Terus gimana?" tanya Fadli.

"Fajier kasih tau alamat si banci. Jadi kita aman."

"Baguslah."

"Kita tunggu Fajier berangkat lebih dulu. Tugas kita sekarang cari tempat persembunyian."

"Ahh buat apa sih Nzi? Buang-buang waktu!" sinis Gio.

RENZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang