-25 Morning Kiss-

35 10 1
                                    

Renzi sudah ditangani oleh dokter, dan kini semuanya sedang membutuhkan donor darah karena Renzi mengeluarkan banyak darah di kepalanya.

Satu kantong darah sudah Dokter dapatkan dari Gio, hanya membutuh satu kantong darah lagi yang belum Dokter dapatkan.

Akibat banyaknya darah yang keluar dari kepala Renzi, membuatnya membutuhkan dua kantong darah.

Golongan darah semuanya tidak cocok dengan darah Renzi, kecuali Gio. Semua inti Black Moon sedang membuat pengumuman di grup anggota Black Moon tentang bahwa Renzi sedang membutuhkan kantong darah, dan di sosmed mereka yang lainnya.

"Gimana, udah lo umumin?" tanya Jervi.

Semuanya mengangguk. "Semoga gak lama lagi ada yang ngabarin kita, kalau golongan darah yang kita butuhin udah ada," ucap Caesar.

"Iyah, semoga aja," ucap Shame, menjawab ucapan Caesar.

"Lo yang sabar yah Ken, Renzi pasti baik-baik aja."

Kenzia mengangguk lalu tersenyum simpul. "Iyah Gi, makasi yah."

Semuanya mengangguk. "Lho, Tante Nizah kemana?" tanya Jervi yang baru engeh kalau Nizah tidak ada disana.

"Mommy tadi pamit ke toilet sebentar," jawab Kenzia yang membuat Jervi mengangguk.

Tak lama kemudian seorang gadis remaja seumurannya datang dengan lari terbirit-birit.

"H-uh, ca-pe. Gim-ana keadaan R-enzi? Dia gak kenapa-napa 'kan?" tanyanya.

"Ada yang ngundang dia?" tanya Caesar.

"Ya gak lah, ngaco lo?" ketus Gio.

"Gue cuman nanya anjing, lo gak usah ngegas!" ucap Caesar lebih ketus.

"Gue biasa aja bangsat!"

"Udah, udah, kalian jangan berantem," ujar Kenzia. "Lo ngapain kesini?"

"Yah gue mau jenguk Renzi lah, masih nanya lo hah?!" sentak gadis itu.

"Seharusnya gue privasi nih orang tadi," ucap Jervi pelan.

"Rev, sorry yah tapi bukannya cewek lain gak boleh jenguk suami orang yah?" tanya Kenzia polos.

"Suami, suami, baru aja suami udah bangga lo!" ketus Keyla.

"Lah wajar lah, daripada temen lo, bukan siapa-siapa aja udah bangga!" sentak Gio.

"Udah, cukup." Kenzia mengeluarkan suaranya dengan bada yang sedikit mengeras. Semuanya diam.

"Revani padahal lo cantik, tapi kok lo malah mau incer suami gue?" tanyanya dengan nada polos. Dia tidak berniat untuk berkata jahat pada Revani.

"Pftt!" Caesar dan Gio menahan tawa karna pertanyaan konyol Kenzia.

"Maklum lah Ken, dia 'kan murahan," ujar Shame.

"Eh lo gak usah ngatain gue yang nggak-nggak yah!" sentak Revani.

"Tapi faktanya gitu 'kan? Iyah 'kan?" tanya Shame.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang