-17 Menerima Undangan-

41 16 0
                                    

Di aula sekolah Universitas School Adipati ramai banyak para murid berbaris dan guru berjejeran. Setiap murid yang di kumpulkan di aula menandakan bahwa ada hal penting yang harus disampaikan oleh kepala sekolah atau pemilik sekolah.

Seperti saat ini pemilik sekolah atas nama Adipati sedang berbicara kepada muridnya.

"Sengaja saya kumpulkan kalian disini karna ada hal penting yang harus kami sampaikan kepada kalian. Lebih tepat nya adalah kabar gembira untuk putra saya, Renzi Adipati." sejenak Adipati melihat putra satu-satunya dengan tatapan iba, berbeda dengan Renzi dia menatap lurus ke depan.

"Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah mengetahui berita ini, dan mungkin ada juga yang belum mengetahui kabar yang bahagia saat ini."

Semua murid sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing tentang ucapan yang disampaikan oleh Adipati. Pandangannya tak jauh dari Renzi dan Kenzia yang berdiri diantara Adipati.

"Sebenarnya ada apa sih?"

"Yah mana gue tau, emang gue emaknya apa?!"

"Ada apa sih sama mereka berdua? Apa jangan-jangan ada acara perjodohan yah?"

"Yah gak lah anjing, gak mungkin kalau mereka di jodohin disini gila kali!"

"Yah sapa tau aja hihi."

"Eh Pak jangan ngomong setengah-setengah ngapa, penasaran tau, untung ganteng hihihi."

Yaaa kira-kira begitulah ucapan mereka.

"Teman kalian yang bernama Renzi dan Kenzia akan menikah besok pagi. Mereka saya jodohkan karena ada alasan pribadi."

Semuanya mematung, apa? Renzi menikah dengan Kenzia? Bagaimana bisa?

Setelah semuanya diberi surat undang pernikahan Kenzia dan Renzi, semuanya melongo tidak percaya dengan apa yang mereka genggam.

Ada yang mendukung dan ada juga yang tidak mendukung juga menjudge nya. Semuanya sudah mendapatkan undangan kecuali Revani.

"Tumben kalian tidak bersama Revani?" tanya Adipati.

"Iyah Pak, Revani gak masuk hari ini karena dia lagi gak enak badan," jawab Keyla.

"Yasudah, kalau gitu saya titip ini untuk dia. Tolong kalian kasih undangan ini ke tangan Revani langsung, jangan sampai nggak."

"Iyah Pak baik, nanti kita kasih," ucap Diva yang diangguki oleh Adipati.

"Kalau gitu, kita permisi Pak."

"Iyah silahkan."

*****

FLASHBACK ON

Malam ini Renzi dan Kenzia pergi ke taman untuk menemui seseorang. Sebenarnya dia malas harus bertemu dengan orang ini, karena dia akan mengingat hal yang menyedihkan itu kembali. Tapi ini semua perintah dari Nizah dan harus bersama Kenzia untuk menemani Renzi.

"Sebenernya lo mau bawa gue kemana sih hah?" tanya Kenzia.

"Gak usah banyak bacot," jawab Renzi datar, tatapannya tak teralihkan ke depan, fokus pada jalanan.

Sesampainya di taman, matanya langsung tertuju pada lelaki paruh baya yang sedang berdiri sendiri menunggu seseorang.

Renzi menghampiri orang itu diiringi dengan Kenzia yang membuntuti nya dari belakang.

RENZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang